Selasa, 29 Juni 2010

BILAL MUAZIN DARI AFRIKA


Jutaan pasang mata dari seluruh dunia saat tulisan ini dibuat sedang mengarah ke Afrika selatan. Tempat diselenggarakannya Piala Dunia sepak bola.
Segera ingatanku terbawa kepada sosok seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Dia bernama Bilal Bin Rabah. Seorang bekas budak asal Afrika, tepatnya dari Habsyah/ Ethiopia.

Meskipun beliau sebagai bekas seorang budak yang semula tidak memiliki harga, begitu menjadi seorang muslim ia memiliki kedudukan yang utama seperti juga sahabat yang lainnya yang bukan berasal dari kalangan budak.
Suara bilal adalah suara panggilan Sholat. Karena dirinya ditunjuk langsung oleh Rosulullah sebagai sang Muazin. Sebuah kedudukan yang utama nan mulia.
Tantangan dan cobaan iman yang diterima oleh Bilal sebagai seorang budak yang belum dimerdekakan tidaklah ringan. Oleh majikannya ia disiksa ditelentangkan di gurun pasir yang panas sambil dadanya dihimpit batu besar agar mau keluar Islam. Namun Bilal tetap kokoh dan gigih untuk tidak keluar Islam.
Di saat sakit dan pedihnya siksaan yang ia terima ia berucap Ahad.....Ahad.....Ahad......Ahad artinya Satu......Satu.....Satu maksudnya ia hanya tetap berkeyakinan Allah Robbul 'Alamin Maha Esa. Tidak seperti sesembahan kaum majikannya yang berkeyakinan Polytheisme.

Kehadiran ajaran Islam yang dibawa oleh Rosul saw segera mendapat sambutan yang beragam. Para bangsawan dan para pembesar yang merasa diri mereka besar pada umumnya enggan dan menolak ikut ajaran Islam. Tapi bagi kaum tertindas yang terzolimi para tiran, menyambut ajaran Islam dengan hangat sepenuh hati. Termasuk sahabat Bilal sang muazin Rosul saw.

Ajaran Islam tidak membedakan manusia berdasarkan ras keturunan atau status strata sosialnya. Yang membedakan hanyalah kualitas Taqwanya. Dan yang dapat menilai ketaqwaan seorang manusia hanyalah Allah swt saja. Karna persoalan iman dan taqwa tidaklah terukur dari baju gamis atau jenggot atau peci putih atau besarnya sorban.

Di zaman modern ini realitanya banyak yang masih berfaham pembedaan drajat level manusia berdasarkan status sosialnya sesuatu yang dikikis habis dalam Islam. Terbukti dalam suasana di Masjid atau tatkala seseorang menunaikan ibadah haji. Semuanya duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

Dan suara sandal Bilal yang mantan budak terdengar nyaring ditelinga Rosul saw tatkala beliau mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Sesuatu yang mahal yang didambakan semua insan. Amiiiin

Minggu, 27 Juni 2010

Kaca Mata Positif Seorang Kader


Awalnya usaha ini kecil dan tidak dilirik orang. Ketika usaha untuk menyelamatkan kehidupan keluarga menjadi sesuatu yang sangat mendesak. Tidak kenal lelah siang malam merintis pengembangan usaha ini. Dari kota ke pelosok desa. Naik turun gunung, menyeberangi lautan pulau demi pulau. Mencoba memperkenalkan sesuatu yang baru.

Tidak terhitung jumlah orang yang dijumpai. Ada yang bisa menerima tidak sedikit juga yang menolak. Adapula yang curiga akan menyaingi para pebisnis senior.

Hari berganti tahunpun berlalu cepat. Dari tidak memiliki 'plang merk' Alhamdulillah. Papan nama itu telah berdiri. Papan nama itu semula di tempatkan di lantai bawah. Karna masih berupa 'mini market'. Karna kepiawaian para marketing yang tulus dan tahan banting, jumlah pelanggan makin hari makin bertambah seiring kepercayaan dan pelayanan yang kami jaga dan kelola.

Perkembangan usaha ini makin menuntut manajemen untuk berpikir jauh kedepan, karna tantangan persaingan mulai kencang seiring dengan makin besarnya omzet penjualan yang besar pula. Plang nama atau tiang papan nama itu tidak layak lagi bila di letakkan di lantai dasar. Melainkan harus di letakkan di lantai teratas gedung. Seimbang dengan bangunan Supermarket yang segera disiapkan menjadi Hypermarket.

Dan kini usaha kami menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Bukan saja di tingkat nasional bahkan luar negeri. Dan karna penampilan para 'PR' kami dalam mengemas usaha ini, makin mempesonalah Supermarket ini yang diproyeksikan segera menjadi Hypermarket sebagai sesuatu yang niscaya dalam menghadapi persaingan.

Sayangnya tidak sedikit pelanggan yang salah paham. Bahkan para pekerja senior tidak sedikit yang turut bingung melihat pemekaran usaha ini. Mestinya para pekerja senior mampu memberikan kejelasan info kepada para pelanggan setia terhadap kebijakan manajemen. Dan pihak manajemen kiranya tetap menilai rasa kesalahpahaman ini berangkat dari rasa kecintaan terhadap Supermarket kami yang sejak awal telah memberikan servis memuaskan sesuai harapan mereka.

Rasa takut ditinggalkan dari para pelanggan lama dan pekerja senior sebenarnya tidak beralasan. Tetap menjadi tekad manajemen untuk tidak mengurangi kualitas servis kepada pelanggan bahkan akan terus ditingkatkan. Juga para pekerja lama harapan dan ide mereka tetap diakomodir.

Melalui tulisan ini terkandung harapan besar dan tinggi semogalah Supermarket yang akan menjadi Hypermarket dengan harapan akan makin banyak menyedot jumlah pengunjung skaligus para pelanggan baru tidak akan mengurangi kualitas pelayanannya sejak dulu yang merupakan Roh usaha ini yang bertumpu pada kejujuran dan kepedulian. Semoga !!!

IKHLAS UNLIMITED


1. Seorang ibu semalaman tidak tidur, ketika anak bayinya sedang demam.

2. Seorang Ayah brangkat gelap pulang gelap mencari nafkah banting tulang peras keringat.

3.Seorang istri sudah capek2 masak ternyata suaminya sudah makan di luar.

4.Tuan rumah pesta pernikahan tetap tenang, karna ternyata jumlah undangan yang hadir tidak seperti yang diharapkan. Sebab tiba-tiba hujan deras.

5. Seorang karyawan yang telah berusaha mengerjakan tugas sebaik-baiknya tetap mendapat celaan dari atasannya.

6. Seorang bawahan yang rajin dan jujur justru tidak dilirik atasannya untuk promosi kenaikan pangkat.

7. Seseorang yang kalah dalam Pilkada padahal telah menghabiskan uang ratusan juta bahkan milyar baik dengan menjual warisan maupun ngutang sana sini.

8. Seorang pemuda yang kekasih hatinya direbut orang lain.

9. Seseorang yang kehilangan motornya tatkala sedang solat di Masjid.

10. Seorang kader partai yang dilupakan oleh mereka yang telah duduk di kursi.

11. Seorang penulis sepertiku, yang tidak tau apakah ada orang yang kan membaca tulisannya atau tidak ada.


Apa yang ku tulis di atas, hanyalah sedikit contoh ketika kita mesti memiliki sifat ikhlas yang tanpa batas. Mesti berat tapi yakinlah apa yang telah dan akan kita lakukan tidak sia2 . Sebab ada 'kamera sensitif' dari langit yang kan menilai.

Jika saja setiap sebelum melakukan sesuatu didasarkan atas niat untuk 'membuatNya tersenyum', pastilah semua akan ringan walo berat.

Kekuatan ikhlas ini tidak dimiliki oleh iblis, saat diperintahkan sang khalik untuk menghormat/ sujud adam as.

Andaikata iblis tidak mengkultus ego dirinya sendiri, melainkan mengkultuskan yang Maha Agung, dan demi yang maha Agung, kejadiannya bisa jadi lain.

Maka untuk melatih diri agar memiliki sifat ikhlas unlimited, cobalah berlapar dahaga di siang hari nan panas. Atau carilah sang ikhlas dikeheningan sajadah malammu.

Bila telah kau peroleh, cobalah siarami agar subur dengan siraman canda tawa si fakir dan yatim, dengan sering membuka dompetmu kepadanya. Wallahu 'alam

Sabtu, 26 Juni 2010

Pupus Haru Istighfar Saat Gerhana Bulan


Tak terasa sudah berapa kali seharusnya diri ini menjadi saksi terjadinya fenomena alam gerhana bulan. Mata pemberianNya terlalu asyik berpaling ke arah angka-angka nafsu dunia di kalkulator. Ketimbang mengamati bukti keAgunganNya berupa gerhana bulan. Telinga ini terlalu akrab dengan gita cinta cengeng dari MP3. Ketimbang coba mendengar berita tentang fenomena alam jagad raya asuhanNYA. Juga mulut ini terlalu lahap dan rakus bicara tentang adegan binatang yang sedang heboh menjadi buah bibir. Hati ini pun keras membatu tak tergetar mendengar lantunan FirmanNya.

Mau di bawa kemana jalan hidup ini ?? Banyak nian insan salah melangkah. Dikiranya hakekat ternyata fatamorgana. Dikiranya asli ternyata tipuan semu. Inikah hidup yang mesti kujalani ???

Dari gulita pagi yang dini hingga gelapnya malam haruskah kuhabiskan jatah umur ini tanpa berdekat-dekat akrab denganNya ?? Tak tau lagi dimana ku simpan sajadah yang dulu di dalamnya ada pesan wanti-wanti almarhumah ibu. Apalagi Al Qur'an yang masa kecil slalu kupeluk erat saat pergi ke madrasah bersama gandengan tangan ibunda tercinta, tak tau ada dimana ??? Masih bisakah lidah ini membacanya ??? Sementara tiap senja pulang kerja lidah ini akrab nyanyi di kafe kongkow-kongkow.


Ku lirik foto keluarga seorang teman yang melekat di komputernya. Bahagia nya mereka. Suami Istri sudah lama pergi berhaji. Padahal dia adalah bawahanku. Yang secara gaji dan pendapatan ada di bawahku. Namun uangku habis berhamburan tak menentu di Mall dan department store mencari kepuasan kuliner anak istri. Berterbangan di tempat-termpat wisata bersama senda tawa anak istri yang jarang rukuk dan sujud padaNya.

Dompetku sering terbuka di salon mobil. Mengejar 'Wah'. Tapi cet mobilku tetap saja kian kusam karna hari terus berganti. Tak terpikirkan bahkan enggan dan berat rasanya membuka isi dompet di depan si fakir. Mengapa oh mengapa ??

Sesampainya di rumah tiap malam, yang kurasa lahir batin gersang dan panas.
Semakin tak menentu manakala mendengar genjrang-genjreng gitar anak ku yang buta huruf qur'an. Wajah istrikupun serasa gelap padahal ia slalu minta uang tambahan untuk pergi ke salon ketimbang minta uang infak ikut majelis taklim.


Ya Allah.....haruskah ini terus terjadi pada diri dan keluargaku ??? Lalai dari mengingatMu.
Baru saja aku memarkir mobil di garasi rumah. Tiba-tiba tetangga-tetangga banyak yang lewat di depan rumah. Ada apa ? Mau kemana mereka ? Akupun bertanya polos pada mereka yang lalu lalang. Ternyata malam ini ada gerhana bulan. Mereka habis magrib mau sholat gerhana. Akupun mereka ajak ke Masjid di komplek perumahan. Mulanya enggan dengan alasan belom mandi. Tapi akhirnya kaki ini melangkah juga ke Masjid. Tak tau siapa yang menggerakkan hingga ringan melangkah.

Akhirnya ku sujud haru dalam permohonan ampunku padaMu Ya Allah.........Berilah kekuatan lahir bathin untuk membawa diri hamba dan keluarga ke jalan yang kau Ridhoi..... Amiiiiiin

Jumat, 25 Juni 2010

Kereta Api GajaYana : Secarik Kertas Catatan


Mendambakan naik kereta api eksekutif mahal akhirnya sore itu tercapai juga. Alhamduliilah. Jarang naik kereta eksekutif jarang pula kaki ini menapak di lantai stasiun Gambir. Karna stasiun Gambir dikususkan untuk calon penumpang kereta eksekutif nan mahal untuk ukuran rakyat jelata sepertiku. Namun tidak akan menyesal karna perjalanan kali ini cukup jauh dan lama. Menuju kota Malang markasnya Arema di jawa timur sana.

Suasana stasiun Gambir tentu berbeda dengan stasiun lain. Penyajian interior ruangan dan segala aneka barang dagangannya memang tarafnya berkelas. Diperuntukkan bagi mereka yang berkantong tebal.

Begitupun wajah-wajah calon penumpang yang memadati stasiun ini dengan penampilan busananya memberi kesan berkelas dari kalangan berpunya.

Memasuki gerbong kereta api eksekutif ini, disambut dengan senyum selamat datang dari dayang-dayang kereta alias pramugari atau pramugaranya. Sejuk nian gerbong ini dengan aroma mewanginya. Jauh dari parfum amoniak yang biasa kujumpai di gerbong kereta ekonomi. Empuknya kursi yang bisa tersandar kebelakang membuat pinggangku yang akrab dengan encok di bangku kereta ekonomi, kali ini dimanjakan sangat. Apalagi pantat ini yang biasa panas menunggu kereta silang, kali ini tak terasakan.

Belum lagi hiburan film yang ada di view depan gerbong kereta berklas ini. Dan pemeriksaan karcispun hanya sekali. Dengan penampilan kondektur yang keren berjas, sungguh nyaman perjalanan kali ini.






Tidak ada pula suara-suara brisik dari pedagang asongan yang kadang bersynergy dengan pengemis dan pengamen. Dan para penjaja ' oleh-oleh' hanya di lakukan oleh dayang kereta yang hilir mudik menawarkan hidangan kuliner kereta yang sudah tentu mesti membayar untuk merasakannya. Soal harga tak usah ditanya. Semua disajikan bagi mereka yang dompetnya penuh kertas uang. Bukan seperti dompetku yang banyak pula kertasnya. Tapi kertas kuitansi pembelian ini itu.


Usai sholat magrib kumerenung. Seiring gelapnya malam yang datang menyelimut.
Kalo di dunia saja kita dibedakan karna status sosial ekonomi yang fana nan semu. Apatah lagi nanti di akherat. Taqwa yang membedakan derajat kita kelak di sisi sang khaliq.

Alangkah bahagia dan lapangnya dada ini menghirup nafas kehidupan manakala uang di saku terlipat berlipat-lipat. Bisa naik kereta mahal yang diprioritaskan jalannya. Tidak seperti kereta ekonomi yang slalu kalah karna dikalahkan. Semua indah karna perbekalan yang lebih dari cukup. Maka terusik hati ini saat menyruput hangatnya kopi susu di dinginnya gerbong Gajayana, karna perbekalan perjalanan panjang abadi di akherat masih sangat kurang.

Senyum dayang kereta yang menyapa.
Akan kita temui kelak di akherat. Senyum bidadari sorga yang menyambut datangnya hamba yang taat. Sebaliknya pemeriksaan dan penyiksaan yang berulang-ulang akan kita jumpai dengan wajah seram menakutkan bila bekal kebajikan minim. Bangga dengan dosa yang terbungkus nafsu. Ternyata membawa siksa pedih kelak.

Cemas takut manakala tidak punya karcis kereta. Saat diperiksa oleh kondektur. Begitupun cemas takut yang sangat di kala malaikat munkar nakir memeriksa kita di alam kuibur yang sempit gulita.
Akhirnya ku terlelap di empuknya buaian kereta Gajayana yang melaju kencang teriring doa Rabbana Atiinaa Fiddunyaa Hasanah Wa Fil Akhiraaati Hasanah Wa Qinaa Adzaban Naaar Amiiiiin

Selasa, 15 Juni 2010

KUPU_KUPU MALAM YANG DATANG


                Sore itu aku tidak  langsung pulang  ke rumah,  di kantor  kami yang  bergerak  dalam urusan pengumpulan zakat,   suasananya sudah lengang karna hampir  semua karyawan/karyawati telah pulang.  Tapi aku duduk-duduk santai di lobby depan sambil makan siomay dan membaca koran yang  dari pagi belum  sempat kubaca.

                Saat sedang makan siomay yang empuk dan perhatianku tertuju pada sebuah berita di koran yang kubaca, tiba-tiba aku dikejutkan suara wanita yang   memberi salam dan masuk  di ruang receptionist.  Sejenak kutertegun melihat sosok penampilan wanita ini.  Sebagai lelaki normal  harus kuakui  dia memang cantik, kuning langsat, tinggi semampai, rambutnya sebahu. Tapi aku segera bisa tersadarkan, yang datang bukan jin  maka segera  ku jawab salamnya.  

              "  Wa alaikum salam wa rahmatullah,  .  Ada yang  bisa saya bantu mbak."Jawabku  segera.

                "  Saya mau mbayar zakat Mas"....suara nya pelan tapi jelas.

                 "O ya, silakan duduk silakan duduk"  jawabku agak tergopoh-gopoh karna sambil mengunyah siomay.

                   Kami  berdua terdiam  sejenak, dan akupun   salah tingkah sambil mencari-cari surat tanda terima zakat yang tersimpan di laci meja receptionist.

                 Akihirnya ku jelaskan beberapa jenis zakat  yang bisa dibayar kepada kantor kami sebagai lembaga amil zakat.

                  "Saya mau membayar zakat profesi, tapi masalahnya.....masalahnya saya e e e", demikian ia berkata padaku.

                   "Masalahnya kenapa mbak ?"   ku kejar ia dengan pertanyaan.

                    "Saya itu kerjanya malam.....jadi gimana ya ?"  Dia bertanya padaku akupun bingung tak tau kemana arah pertanyaan ini.

                     Aku terdiam demikian pula dia. "Emang nya kenapa Mbak kalo kerja malam ?" segera ku tanya agak memaksa. Dia  masih terdiam dan menunduk.  Akupun makin bingung.

                       "Masak mas nggak tau apa maksudnya ?" ia bertanya padaku lagi, pusing gua.

                      "Ya kan banyak yang kena  shif malam, nggak masalah",  jawabku santai.

                        "Bukan itu maksudnya",  ia menjawab dengan nada sendu.

                     Baru aku sadar dan tau dasar begok.  Ternyata yang  sedang aku ajak bicara ini seorang  PSK kelas tinggi. Astaghfirullah.....Kuatkan imanku  Ya Allah....jangan ngeres.

                      Akhirnya ku jelaskan secara detil tentang hukum zakat dan penyalurannya. Meski uang 'panas' nya diterima tapi tidak dimasukkan kedalam rekening  "Halal", melainkan disatukan dengan uang panas lainnya.

                      Apa yang kucritakan di atas adalah kisah nyata. Realitanya masih ada iman walo berukuran 'kecil' di dada PSK itu.

                      Kalo dulu  orang menyebut pelacur, berganti wts sekarang  menjadi PSK  yang seakan ingin disejajarkan dengan  para pekerja halal  di kantor atau di pabrik.

                      Pelacur  sudah ada sejak dulu kala. Sebagai akibat kemiskinan moral dan ekonomi akhirnya terjerumus ke dalam dunia hitam ini.  Dalam kitab suci Alqur'an, jangan kan berzina  mendekati saja tidak boleh.

                       Apalah  arti sex tanpa cinta.  Hanya mengumbar nafsu yang hina. Maka Rosul saw,

bertanya kepada seorang anak muda, yang mau Islam asalkan boleh berzina.  Rosul saw, bertanya, andaikan ibumu dizinai orang relakah kau ?  andaikan adikmu dizinai orang relakah kau ? andaikan anak gadismu dizinai orang relakah kau ?  Pertanyaan  Rosul saw yang  bertubi-tubi ini  seakan  pemecut kesadaran anak muda yang doyan zina itu. Hingga membuat ia insyaf.

                           Maka melalui tulisan ini aku mengingatkan akan bahaya 'Fitnah wanita', bagi laki-laki.  Yang banyak menghancurkan   harga diri  juga keluarga. Hati-hati. 

                      Kenyataannya banyak wanita keluar rumah dengan aroma parfum setajam mungkin. Sehingga bila bersamanya di dalam lift yang penuh atau bus kota yang penuh kita dibikin pusing. Begitu pula dalam berdandan dengan bedak dan lipstik   yang memancing mata nakal laki-laki memandang.  Betul  kata Koes Plus 'WEDHAK PUPOR GO GOLEK DUWEK".  Wallahu 'alam.

 

               

Minggu, 13 Juni 2010

Nasehat Koes Plus Untuk Kita


                     OJO    PODHO   NELONGSO

      Jo  Podho  Nelongso     Jaman ne  Jaman Rekoso

       Urep  Pancen  Angel,   Kudhune  Ra  Usah  Ngomel

     Ati  Kudhu  Tentrem Nyambut Gawe Karo Seneng

     Ulat  Ojo  Pe theng   Yen dikongkon  Yo Seng Temen

      La  Opo  To Koncho,  Ati Kerep Lo ro

      Ra Gelem Rekoso Mbudi Dhoyo

      Pancen Kabeh Podho   Pengen Urep Mulyo

     Wiwitan Rekoso  Pancen Nyoto

      Makna dari nasehat ini adalah kita jangan selalu bersedih.  Saat  serkarang zaman yang berat. Hidup memang sulit.  Seharusnya jangan banyak  mengeluh dan ngomel.  Hendaknya kita  memiliki  hati yang tenang  bekerja apapun dengan senang hati. Cakrawala berpikir jangan gelap (ngeres).  Bila disuruh hendaknya dilaksanakan dengan penuh amanah.  Tapi realitanya  hati sering sakit  malas  tidak mau berusaha sungguh-sungguh.  Memang semua manusia ingin hidup senang bahagia bila awalnya harus melalui  proses yang sukar itu suatu keniscayaan.

     Melalui tulisan ini aku  mengingatkan kita semua, agar jangan mudah menyerah dalam perjuangan hidup yang makin kompleks.   Sebagai apapun kita modal awal kejujuran adalah mutlak.  Dan ingatlah slalu  axioma perjuangan,  " Berakit-rakit kita ke hulu berenang-renang ke tepian> Bersakit-sakit kita dahulu bersenang-senang kemudian.  Moga bermanfaat.

PERLUNYA LAPANG DADA


           Sekali lagi dalam  sepak bola kita dapat  mengambil sebuah pelajaran di  antaranya  tentang  lapang dada. Sebab seorang pemain  sepak bola  harus menerima apapun keputusan wasit yang memimpin  pertandingan  sekalipun  tidak sesuai  dengan  logika berfikir  para pemain yang tim kesebelasannya merasa dirugikan.

            Memang pahit sekali  manakala  kita  menjadi korban  sebuah keputusan wasit yang  menurut kita keliru dalam memberi  hukuman.  Tapi  inilah realitanya, dan keputusan wasit tidak bisa dianulir. Sepahit apapun keputusan wasit mesti diterima dengan lapang dada.  Meski kalah,  biarlah sejarah  yang kan mencatat  bahwa kekalahan tim kita karna faktor wasit.  Dan tidak perlu  terlalu bersedih  karna banyak  juara tanpa piala.

            Sebuah  kesebelasan mungkin saja  tersingkir kalah. Tapi  kalah  secara terhormat. Misalnya melalui  'drama'  adu pinalti.  Atau kalah karna korban tendangan  pinalti  lawan  sebagai akibat hukuman wasit yang berlebihan.  Bisa juga tim kesebelasan  yang seharusnya pantas  juara karna  bermain bagus  tapi kurang beruntung, disebabkan  faktor 'LUCK'. Bisa juga  tim kesebelasan  harus gugur  disebabkan  dua tim  kesebelasan saling 'main mata'  untuk menjegal peluang  bermain di babak berikutnya  terhadap sebuah tim kesebelasan lain.

           Dalam realita kehidupanpun sering kita jumpai.  Seseorang yang seharusnya pantas menduduki  sebuah jabatan strategis tertentu,  tapi karna  tidak bisa  'cari muka,  maka  oleh atasannya tidak  ditunjuk menduduki jabatan itu.  Di sinilah perlunya sikap lapang dada.

           Lapang    dada juga  menemukan  momentumnya   di kala kita sebagai  pejabat  yang melayani  kepentingan umum,   menerima kritikan  pedas. Begitu pula saat   bawahan  menerima 'ceramah'  atasannya yang bila  diterima tidak dengan lapang dada akan sangat menyakitkan hati.

            Apapun keputusan wasit, tidak boleh kita lawan dengan kata-kata kasar juga serangan fisik  terhadapnya.  Hanya satu obat untuk menghadapi kondisi seperti ini yaitu   berlapang dada. Orang   sering menyebut dengan istilah lain yaitu  sabar.

             Melalui tulisan sederhana ini, aku berpesan untuk diri pribadi dan juga kepadamu, mari membakali  diri kita  dalam hidup  yang banyak  cobaannya ini dengan sifat dan sikap lapang dada,  sebab di atas semua dan di atas segalanya  ada Dia Yang Tidak Pernah Ngantuk Dan Tidur   yang  sejatinya  Dialah Wasit Yang Maha Adil  untuk kita. Wallahu 'alam

Sabtu, 12 Juni 2010

Ku Bersyukur PadaMU


         Dalam cabang olah raga  Sepak Bola,  banyak terdapat ajaran tentang filosofi  kehidupan. Satu di antaranya adalah ajaran  untuk 'pandai bersyukur'.

         Dalam sebuah pertandingan sepak bola yang melelahkan,  dimana kedua tim selama 90 menit dituntut untuk menang,  untuk terciptanya   sebuah   gol sangatlah sulit. Karna masing-masing menjaga lawan secara ketat dan penuh disiplin tinggi. Tidak jarang seorang 'striker'  yang handal dan memiliki naluri  haus gol  sekalipun hampir-hampir  frustrasi  manakala  bermain  dalam sebuah pertandingan yang berlangsung sangat ketat.

         Tatkala seorang pemain  penyerang    yang sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang dalam tendangan pinalti, tetap tidak bisa memastikan apakah tendangannya akan masuk,  karna banyak faktor penyebabnya.  Bisa grogy  bisa pula karna arah  bola  yang akan ditendangnya telah tertebak oleh penjaga gawang lawan yang memiliki  feeling kuat.

          Atas semua itu,  sering kita melihat, pemain sepak bola  dalam situasi genting akan menengadahkan  tangan seraya berdoa.  Karna bagaimanapun manusia hanyalah  sebatas mampu  berusaha saja.

          Dalam kehidupan nyata, bersyukur  jauh lebih sulit ketimbang bersabar.  Jika kita tidak mempunyai uang cukuplah bersabar. Tapi bila kita memiliki uang banyak, sangat mungkin kita  lupa bersyukur.   Bersyukur tentunya  tidak sekedar ucapan di bibir saja, tapi mesti dibuktikan dalam  prilaku sehari-hari.

           Seorang   yang telah divonis  akan  segera mati oleh dokter, sebagai akibat penyakit yang dideritanya,  dan ternyata vonis itu tidak terbukti.  Seseorang ini apakah  lalu  pandai mensyukuri karunia  yang diberikan kepadanya  ??? Belum tentu.  Banyak manusia lupa daratan  kalo sudah sehat kalo sudah kaya kalo sudah pangkat tinggi.  Bersyukur memang tidak cukup dibibir saja.

            Akhirnya kita bisa bercermin dari pemain sepak bola yang mampu mencetak gol satu-satunya bagi kemenangan timnya   dikala  waktu pertandingan hanya tersisa beberapa saat di babak  injury time.  Tak lupa ia bersujud  mengAgungkan KebesaranNYA. Alhamdulillah Allahu Akbar.  

Jumat, 11 Juni 2010

Bila Kita Ditinggal Rasa MALU


           Ketika  berwisata  ke  Taman Safari Cisarua, seorang kawan berkata padaku,  di zaman canggih ini,   manusia  kalah dengan hewan-hewan.   Kalo dulu  hewan-hewan buas  dikrangkeng dalam kandangnya, sehingga kita manusia  dapat melihat segala gerak-geriknya  di dalam kandang. Ternyata  yang terjadi di Taman Safari  manusialah  yang dikrangkeng dalam mobil-mobil wisata.

           Apakah manusia lebih buas  dari binatangnya ??  Ataukah binatang itu minta ganti nasib dengan manusia ??  Adakah budaya bagi hewan ?  Atau lenyapkah  budaya yang kita miliki ?

           Kenyataannya sejahat-jahatnya binatang buas,  manusia bisa lebih buas. Kalo binatang mencari makan hanya cukup buat dirinya. Sebatas kenyang saja.  Tapi manakala manusia  yang telah hilang jiwa kemanusiannya  justru  bisa melebihi  'rakus'nya binatang.  Mencari harta bukan saja untuk dirinya, tapi untuk  persiapan keturunannya kelak.  Sepanjang  ini dilakukan dengan cara-cara yang halal, tentu sah-sah saja. Tapi bila harus menginjak-injak  norma hukum  inilah yang sekarang banyak  ditayangkan ditelevisi  maupun media pemberitaan yang lain.  Banyak pejabat  yang semula disegani karna wibawanya,   harus rela sedrajat  dengan  bahkan lebih rendah dari  hewan  karna  tega  mengkhianati sumpah jabatannya  sekaligus  rakyat dan negaranya.

           Seorang pejabat   'nakal   yang memiliki pangkat kedudukan, harta melimpah, istri cantik yang rajin senam dan ke salon, anak-anak yang tinggi sekolahnya. Tak seorangpun mengira ia berkhianat dengan sumpah jabatannya.  Tapi  bila  tabir kebejatan moralnya tersingkap oleh aparat hukum.  Sejak itulah  'rasa malu'  baru tiba.  Yang merasakan  'malu'    bukan saja dirinya pribadi  tapi ditanggung oleh anak istri  bahkan handai taulan di kampungpun merasakan.

            Begitu pula 'atas  nama tuntutan profesi'   seseorang rela memamerkan lekak lekuk tubuh yang aduhai.  Tidak kah ia sadar  bahwa apa yang ia lakukan  ikut  merangsang gelora sex  anak muda  bahkan orang tua.  Sehingga  banyak terjadi free sex juga praktek aborsi.

            Apa perlunya seorang suami merekam adegan persetubuhan  dengan istrinya ?? Apakah akan dijadikan arsip file untuk kelak dapat di lihat anak cucunya sebagai percontohan ??  

            Sekarang realitanya banyak orang yang tidak tau kapan meletakkan rasa malu.  Rasa malu sejatinya  tidak dapat terpisahkan dengan iman. Seperti  dua rel kereta api.   

            Untuk memberi kata sambutan di kantor RW  banyak yang tidak sanggup karana malu katanya. Tapi kalo disuruh goyang atau joget  pada acara  pesta pernikahan   banyak yang antri.

             Akhirnya kita berdoa semoga tetap meiliki rasa malu yang positif.  Perbedaaan manusia dan binatang kecuali   akal  adalah rasa malu.  Dengan malu kita memiliki martabat dan budaya yang adhi luhung. Para Nabi berkata, bila kau sudah tidak memiliki rasa malu, silakanlah berbuat semau mu.  Wallahu 'alam

Rabu, 09 Juni 2010

TETAPLAH BERSIH DAN PEDULI

Tak dapat dipungkiri bahwa stigma negatif terhadap Islam telah membuat agama 'Rahmatan Lil 'Alamin ini menjadi sesuatu yang mengerikan tidak saja bagi mereka non muslim tapi terkadang juga perasaan curiga menghantui mereka yang mengaku beragama Islam oleh karna pemahaman yang keliru

Sesungguhnya pencitraan negatif terhadap Islam telah terjadi sejak zaman dunia Islam mengalami penjajahan. Kesemuanya bermuara untuk menjauhkan Islam dari ummatnya yang notabene rakyat jajahan yang ditindas kaum imperialis. Sebab manakala Islam telah merasuk kedalam penghayatan nyata ummatnya, sejak itu pula kaum imperialis mengalami tidak nyenyak tidur dan mesti bersiap hengkang dari tanah jajahannya.

Ketika dunia Islam telah berhasil memerdekakan diri, ternyata pencitraan negatif terhadap Islam bukannya hilang bahkan semakin menjadi-jadi. Yang pencitraan itu tidaklah berimbang secara obyektif melainkan berat sebelah. Manakala kekerasan dilakukan oleh mereka yang di tuduh sebagai kaum fundamentalis muslim dengan serta merta pemberitaan negatif terhadap Islam yang seakan mentolelir gerakan radikal sangatlah kencang di pemberitaan berbagai mass media। Tapi jika yang melakukan kekerasan itu adalah negara ilegal 'Israel', jangka waktu pemberitaannya dapatlah diukur. Dan sudah tentu tidak divonis sebagai tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hanya baru-baru ini saja setelah aktifis kemanusiaan dibunuh secara brutal di atas kapal misi kemanusiaan

Dalam hubungannya dengan PKS sejak keikutsertaannya dalam Pemilu 1998, partai ini memang sangat fenomena. Betapa tidak ? Partai yang awalnya bernama PK ini, menunjukkan kenaikan perolehan suara yang significant di Pemilu 2004 dan 2010 yang baru lalu. Berikut penyebaran perolehan suaranya yang lebih merata dari dua Pemilu sebelumnya. Agaknya ini merupakan keberhasilan strategy, 'bermain cantik' dari PKS dalam mengemas Islam. Islam yang terstigma negatif menjadi sesuatu yang menarik, jauh dari tingkah arogan mayoritas jauh pula dari isyu-isyu primordialisme yang kontraproduktif.

Syari'ah Islam tidak dipahami secara sempit, melainkan dijabarkan kepada nilai-nilai yang lebih universal dan coba diaktualisasaikan secara nyata dilapangan. Ini kiranya, yang melatarbelakangi jargon politik PKS sebagai Partai yang bersih karna menjunjung tinggi kejujuran serta peduli dengan aksi nyata dalam berbagai tanggap darurat bencana yang sesungguhnya pula implementasi dari semangat pelayanan masyarakat/ khadimul ummat. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah Profesionalisme. Terhadap jargon politik PKS yang satu ini, tidaklah sulit bila bicara Profesionalisme. Disebabkan partai ini memiliki banyak peminat dari kalangan intelektual muslim terpelajar.

Dewasa ini rakyat Indonesia sangat merindukan hadirnya partai dan sosok pemimpin bangsa yang tidak menjual 'kecap' janji seribu janji yang dikemas lebel agama. Melainkan tindakan nyata yang jujur, peduli dan profesional. Hal ini karna rakyat semakin pintar dan cerdas sebagai akibat informasi yang terbuka dari berbagai sumber media. Pada sisi inilah PKS menemukan momentumnya, tidak salah bila banyak pengamat yang optimistis terhadap perolehan suara PKS di Pemilu mendatang. Insya Allah.

Di lain sisi, dalam koalisi, dimana PKS mendapat jatah 4 menteri merupakan saat tepat untuk pembelajaran agar semakin matang dalam tata kelola negara bagi para kadernya. Bisa juga difahami sebagai ujian moral dan intelektual bagi para kadernya yang terserap di sektor pemerintahan.

Jika saja PKS dapat mempertahankan ritme semangat juangnya dalam simpul slogan yang penuh makna yaitu Bersih, Peduli dan Profesional, maka penulis berkeyakinan, masa depan pengelolaan negeri ini tinggal menunggu waktu bagi PKS. Semoga

Akhirnya teriring doa tak lupa kudoakan Selamat Berkerja untuk Indonesia. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan keIstiqomahan kepada para kader PKS di manapun berada. Amin

Selasa, 08 Juni 2010

Tanpa Tujuan



           Pagi itu aku keluar rumah,  karna sedih mendengar keluh kesah ibunya anak-anak.  Yang malu untuk kembali mencari pinjaman uang guna biaya  anak sekolah  tahun ajaran baru.  Aku tak tau kemana kaki ini akan ku ayunkan.  Sebagai seorang  'tuna karya'  jobless,  malu berdiam diri di rumah.  

          Lamaran demi lamaran sudah ku kirim ke banyak info lowongan kerja, nyatanya   hingga susu anak berkaleng-kaleng habis belum juga ada panggilan.  Mau  di bawa kemana badan ini  di bawa ?  Tak terasa  sampailah aku di terminal bus.   Banyak yang menawari  bus dengan berbagai tujuannya.  Solo, Yogya, Madiun, Madura dsb.

          Bingung yang ada.  Mau kemana ?  Jadilah diri ku bagai layang-layang putus. Entah  mau kemana.

           Begitulah sekelumit  kisah hidup, sebagai ilustrasi  jika kita tidak memiliki  'tujuan' dalam hjidup ini.  Jika kita tidak tau untuk apa kita hidup ?  Dan mau kemana kita dalam hidup ini.  Pertanyaan bijak penuh hikmah  darimana ?  dimana ?  Dan mau kemana ??

           Banyak manusia yang salah jalan karna tidak tau tujuan  hidupnya.  Ada yang ngajak Narkoba ikut. Ada yang ngajak Dugeman ikut.  Ada yang ngajak  Miras ikut. Sex bebas ikut. Atau  merasa sudah betul dalam hidup padahal keliru.   Berangkat  gelap pulang gelap.  Ibadah 5 waktu lewat. Sibuk cari nafkah  Sholat  jika hari Raya saja.  Dengan alasan cari nafkah kan juga ibadah.  Jatah umur habis tak terasa. Cepat skali.

           Maka melalui tulisan sederhana ini,  aku mengingatkan diri pribadi  dan pembaca budiman, agar memiliki tujuan  dalam hidup ini.  Tujuan yang akan mengarahkan  langkah agar tidak tersesat  dan terombang-ambing  dalam samudra  kehidupan yang dalam.  Untuk itu, kita bertanya pada sang pencipta untuk  tujuan apa kita  diciptakan ??

           Ternyata tujuan penciptaan kita  adalah untuk 'Beribadah padaNya.'  Jangan disalah pahami ibadah bukan hanya ibadah  ritual misalkan Sholat saja.  Tapi ibadah dalam arti yang luas. Termasuk mencari rezki.   Semoga kita dapat  mengarahkan kaki kepada tujuan hidup kita.

            Laksana  pesawat setiap hari semalam kita mesti kontak dengan  Air Traffick Control, untuk  mohon petunjuk agar  tetap di'jalan yng benar. Jangan celaka.  Bila ini tidak kita lakukan yang terjadi  adalah bahaya besar mengancam keselamatan kita.  Wallahu 'alam moga bermanfaat.

              

Senin, 07 Juni 2010

Nikmat Yang Terlupakan


               Suasana  masih  tanggal muda  tapi temanku  yang satu ini  wajahnya sudah terlihat murung  bagai  tanggalan  yang  sudah lanjut usia  alias tanggal tua.   Selidik punya selidik ternyata gajinya cepat  habis untuk keperluan konsumtif.  Padahal   ia  memiliki istri yang juga bekerja.

                Kehidupan di kota besar seperti Jakarta  memang serba mahal dan serba  memakai uang. Karna  semua memakai uang maka rasa persaudaraan pun yang seharusnya berlandaskan 'ketulusan hati'  yang disertai  rasa cinta kasih,     juga diukur dengan 'uang'.  Selagi kaya dianggap saudara  tapi  bila  sedang 'bokek'   negorpun  segan.

                Karna semua diukur dengan uang, maka  rasa syukur pun  uang menjadi para meternya. Selagi dompet nya tebal  bersyukur sekali. Tapi bila dompetnya tipis rasa syukur pun hilang.

              Kenikmatan yang Allah swt, berikan  terlalu sulit untuk dihitung bahkan tidak akan sanggup kalkulator menghitungnya.  Tapi dasar kita manusia yang terlalu cepat berkeluh kesah maka nikmat  pemberian Nya  seakan tidak terlihat dan terasakan.  Sangat menyedihkan.

              Melalui tulisan sederhana ini aku mengajak kita untuk melihat nikmat yang  diberikan Allah swt pada kita,  yang serasa nikmat itu berlalu begitu saja,  tapi manakala itu tidak kita miliki atau rasakan  barulah kita sadar akan kenikmatannya.

              Nikmat yang ku maksud yang pertama adalah nikmat TIDUR NYENYAK,   jika ini tidak kita miliki,  percuma uang ber MM di Bank  yang kita punya.  

               Nikmat selanjutnya adalah  nikmat    Makan Terasa  Enak.   Tidak mesti makanan yang mahal atau berkelas  restaurant mewah.  Cukup sambat terasi pake ikan asin plus krupuk, amboi nikamatnya.   

               Nikmat berikutnya yang sering kita anggap remeh adalah nikmat  BUANG KOTORAN  di Toilet  entah itu air kecil atau air  besar  yang besar-besar.  Jika ini tidak kita miliki  silakan anda bersiap  masuk ruangan 'HEMO DEALISA'   Naudzubillah.

                Betapa pun kita  kaya,  ganteng atau  cantik  bila tidak memiliki kenikmatan tersebut tentu sangat pantas  untuk dikasihani.   Semoga kita termasuk yang pandai bersyukur.  Amin

                   

Minggu, 06 Juni 2010

Mengadu Di Patung Liberty



Pagi yang cerah.....tatkala diri ini tiba di pulau kecil tempat patung Liberty berdiri gagah. Betapa perkasa nya ia, karna bertahun-tahun kokoh berdiri membawa obor 'kebebasan manusia'.

Ada sejuta emosi yang hendak ku sampaikan pada Dewi Liberty ini. Karna suara ku tak satupun orang mau mendengarkannya. Ku percaya Dewi Liberty mau mendengarkan. Daripada mencoba bicara di PBB, siapa lah aku ?? Mau ceramah di OKI pun, ijazahku sangat rendah. Mau bicara di Liga Arab, bahasa arab ku sangat jauh dari mumtaz. Mau bicara pada para pembesar dunia, baju ku teramat dekil. Maka pada patung Liberty lah ku mengadu.

Tanpa banyak basa basi ku langsung ungkapkan kerisauan, kesedihan, kemarahan yang selama ini membikin sesak di dada. Atas kekurang ajaran penguasa kota Tel Aviv. Pada Mbak Dewi Liberty ku katakan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv adalah manusia yang bernafas. yang makan, minum, tidur pula. Mereka bila dicubit pasti sakit apalagi di tusuk pisau atau ditembak pasti luka atau pun mati. Pembesar kota Tel Aviv sekolahnya tinggi2, dan masa kecil mereka pastilah orang tuanya mengajarkan sopan santun sebagai manusia beretika.

Tetapi mereka kenapa lebih kurang ajar dari seekor srigala lapar. Mengapa lebih buas dari harimau gila ??? Dan tak satupun yang sanggup menghentikan dan menjinakkannya. Pada Mbak Liberty, ku ingatkan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv, akan menangis bila d berduka ditinggalkan keluarga atau teman yang mati. Tapi nyatanya mereka tertawa terbahak-bahak bila ada anak kecil kena bom di kota Gaza.

Mbak Liberty ku sadarkan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv, perutnya akan perih bila lapar. Akan sangat risau manakala anak bayinya nangis lapar mencari susu yang habis. Tapi mereka justru bersorak sorai ketika tau anak-anak di kota Gaza merintih kelaparan.

Pada Mbak Liberty akupun bertanya sengit, untuk apa ia berdiri gagah di sini? Apakah hanya untuk 'mejeng' ? Cari perhatian kah ? Tebar pesonakah ? Atau mau pamer saja ?

Kepadanya ku smpaikan harapan manusia yang waras, bahwa menjadi tugas Mbak Liberty lah untuk mengingatkan para pembesar kota Tel Aviv, agar meiliki rasa kemanusiaan kepada penduduk kota Gaza. Jangan biarkan manusia tak bersalah menjadi korban kebengisan pembesar kota Tel Aviv. Dan jangan sampai Mbak Liberty diam membisu, atau bahkan turut serta tingkah sombong pembesar kota Tel Aviv.


Tak lupa ku ucapkan trimakasih karna ia telah sudi menerima keluh sedihku. Sekali lagi ku pesankan agar ia segera bertindak dan mencegah terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pembesar kota Tel Aviv, yang tak satupun manusia waras bisa menerima. Dan kutitipkan salam pada kepala kelurahan kota tempat patung Mbak Dewi Liberty berdiri.

Tiba-tiba badan ini serasa dingin-dingin sambil badanku serasa digoyang-goyang. Terdengar suara istri membangunkan. Rupanya anak ku yang masih orok ngompol. Oh rupanya aku bermimpi bertemu Mbak Dewi Liberty.

Sabtu, 05 Juni 2010

Kita Di 'Sorga" Dunia Saja ???

Tak terbayangkan oleh ku, perjalanan hidup ini telah mengantarkan kepada suatu pelayaran ke wilayah Indonesia Timur (Intim). KM Kerinci membawa ku ke wilayah waktu Indonesia Timur.

Rasa kantuk masih menggelayut di mata ini, tatkala azan subuh di atas kapal bergema. Usai sholat subuh di atas kapal, ku pergunakan untuk bertafakur, melihat laut yang tenang di pagi hari. Sementara mentari di ufuk timur mulai berani bersinar.

Cakrawala di alam raya begitu indahnya, pulau-pulau kecil seakan menyambut dengan nyiur melambai nya, makin memanjakan jiwa ini dengan pesona samudra raya. Siang ketemu malam. Hari-hari ku nikmati dengan lahapnya menyantap panorama pengalaman berlayar ini.

Yang ku rasa betapa Allah swt begitu Maha Agungnya. Kala magrib tiba mentari terlihat di ufuk barat perlahan tenggelam. Subhanallah gumamku. Yang langsung disambut azan magrib. Malam tiba gelap nya lautan terhiasi butiran jarang lampu kapal yang berpapasan lewat. Tapi bila kita menatap langit cerah di gelap

nya malam kau akan melihat bermilyar bintang gemintang yang menemani sepanjang pelayaran ini. Rembulan sabit tak mau kalah berparade mengawal malam.

Lautan Indonesia sangatlah kaya. Bukan saja ikan nya. Cumi atau karang mengkarang nya tapi juga memiliki potensi kandungan arus listrik. Sayang kita tak meiliki kemampuan mengolahmya. Dan memang bumi persada ini kaya laksana permata zamrud manikam.

Angin laut maupun angin gunung sering menidur lelapkan kita. Air terjun bak rizki yang subur mengalir deras. Sawah ladang yang bertingkat tingkat. Makin lengkap dengan bunyi seruling yang sayup mendayu bersama gemercik air pancuran membikin suasana hati tentram. Inilah alam anugrah ilahi. Tiada perang panjang. Tiada nestapa. Tiada pergolakan. Adem ayem. Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghoffur.

Tapi cukup pintar kah kita bersyukur ???

Alam spritualitas cukup kuat di persada ini. Berbagai ajaran sufi dan mistis mengakar bak pondasi kokoh. Para wali mendapat tempat 'mulia' di makamnya yang dikaromahkan. Aneka budaya leluhur menjadi warisan tahan banting. Hingga di zaman Lap Top ini tetap antik meski nyata klenik. Inilah realitanya.




Nasyid perjuangan asing aneh di mata jelata dan priyayi, memanggil-manggil Palestina nama yang tidak ada di kamus bahasa ibu mereka. Berorasi nyaring intifadhah Ahmad Yassin yang mereka tau surah Yaasiin di kala ada kematian. Bernyanyi lagu Al Aqsa yang mereka tau konsumsi Isra Mi'raj. Berpedas pedas kata caci Israel yang mereka tau mengumpat sembako bbm mahal. Kecintaan pada Parpol Islam yang mereka tau cinta 'fitri'.

Kau kan berkata padaku berlebihan, manakala aku berpikir bahwa rakyat Palestinalah yang nanti berhak masuk sorga duluan, atas segala kegetiran hidupnya. Atas segala pengorbanan nya hingga tulang punggungnya patah dalam melawan Israel. Sementara pinggang kita yang asyik joget pada setiap pesta pernikahan, masih merasa pantaskah masuk sorga ??? Karna toh kita sudah merasakan sorga di dunia ini ??? Semoga kita pandai bersyukur.

Kamis, 03 Juni 2010

Unity Is Power


Adalah Mesir negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Setelah sebelumnya ulama-ulama Indonesia melawat ke Mesir, dan diterima sebagai tamu kehormatan para ulama Mesir di antaranya Hasan Al Banna. Dalam rombongan Ulama dari Indonesia terdapat Haji Agus Salim.

Hingga saat ini masih terlalu banyak ummat Islam yang seakan tidak mau peduli terhadap tanah suci Yerussalem Palestina. Dimana terdapat Masjid suci Al Aqsa, salah satu Masjid bersejarah dalam peristiwa Isra' Mi'raj Rosul saw. Juga kiblat pertama ummat Islam.

Kaum impeerialis berhasil memecah belah persatuan Islam, menjadi nation2 yang kecil-kecil. Sehingga berakibat tidak mau tau persoalan negara muslim lain. Atau ummat Islam lebih asyik berkutat kepada persoalan 'Fikih' atau masalah 'Furu' ketimbang memasuki wilayah yang lebih prinsip dan substansial.

Padahal Islam mengajarkan persatuan dalam filosofi sholat berjama'ah di Masjid maupun tatkala seseorang menunaikan ibadah Haji. Kalo saja ini difahami serta dihayati sudah dari kemaren-kemaren Israel lenyap dari peta dunia.

Tapi inilah realitanya. Kalo saja organisasi2 dakwah Islam bisa saling 'bersynergy' dengan semangat saling 'melengkapi' hasilnya tentu akan dahsyat, ketimbang saling mengintai kekurangan satu dengan lainnya. Dan inilah strategy musuh Islam untuk menghancurkan kekuatan persatuan Islam dari dalam. Contoh kasus adanya faham Ahmadiyah.

Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda, ummat Islam dilarang kumpul-kumpul, karna takut mau bikin rapat gelap melawan Belanda. Tapi ummat Islam toh tertap bisa ketemu tiap sholat berjama'ah, sholat jum'at. Apalagi ketika musim haji tiba dimanfaatkan betul untuk saling tukar info dengan ulama dari negara lain.

Ir Soekarnolah yang mamprakarsai konferensi Asia Afrika, atas dasar senasib sepenanggungan dengan sesama negara bekas dijajah. Maka hingga kini nama beliau tetap dikenang orang, bahkan oleh orang luar negeri. Itulah sebabnya ketika aku ikut aksi demo solidaritas Paletina atau apapun, berbesar hati. Karna Indonesia memang dari dulu menjadi pelopor perjuangan bangsa-bangsa tertindas seperti Palestina sebagai akibat imperialisme yang zhalim.

Maka melaui tulisan sederhana ini aku mengajak engkau untuk peduli dengan derita sesama muslim walo jaraknya jauh di sana. Tentu yang dekat kita pun tetap kita pedulikan dengan ukhuwah sejati bukan ukhuwah ala kereta api Madiun ke Jakarta, tegur sapa berakhir manakala sudah sampai stasiun Gambir. Wallahu 'alam

Moshe Dayan Dan Ariel Sharon



           Moshe Dayan !   kita tidak akan melupakan  sosok  panglima tentara Israel ini ??  Dia telah ber'prestasi'    bagi Israel  karna  dia yang memimpin  pasukan Israel dalam perang  yang 'memalukan'    bagi bangsa Arab,  yaitu  perang  6 hari  di awal bulan juni 1967.  Dalam perang singkat ini, tentara  Israel berperang  atas nama keyakinan  'yahudi'nya.   Sehingga  semangat tempur nya   berkobar-kobar.  Dan menang !

           Di sisi lain  tentara Arab  yang terdiri dari  Mesir, Syiria, Yordan,  yang berperang  dengan motivasi Arabisme   dan Sosialisme  dapat dirontok kan oleh  tentara  Israel  pimpinan Moshe Dayan   hanya dalam waktu  6 hari saja.

           5 juni 1967  adalah awal perang Arab-Israel yang berlangsung 6 hari.  Dan pada tanggal 7 juni  kota tua  nan suci  Yerussalem, telah berhasil  direbut pasukan Moshe Dayan.   Dengan gegap gempita  sorak sorai  pasukan Israel ini masuk ke wilayah Masjid Al Aqsha,  sambil  menghina  Islam dan Muhammad  saw.  

            Moshe Dayan   memasuk wilayah  Al Maghariba   serta wilayah  termbok  Al Buraq  yang kemudian  dijadikan 'tembok ratapan'. Letaknya  di sebelah barat  komplek Al-Aqsha.    Ketika memasuki wilayah  tembok Al Buraq ini,  Moshe Dayan dengan sombong  berkata, " Kita sudah mempersatukan  kota yang tersobek-sobek , ibukota Israel.   Kita sudah kembali ke tempat paling suci ini, untuk tidak akan berpisah dengannya".   Sambil tangan nya menyelipkan kertas  berisi doa  tulisan tangannya  ke celah-celah tembok ratapan.

          Semenjak itu tembok Al Buraq, serta wilayah disekitarnya  hingga saat ini  dalam kakuasaan tentara Yahudi Israel.  Dan asrama  pasukan Islam  dari Afrika utara yang dibangun sebagai  hadiah  dari   panglima Islam Sholahuddin Al Ayubi, dihancur leburkan tentara  Israel.

          Pada tahun  1948,  di masa awal negara Israel,  Moshe  Dayan memimpin batalyon ke 89.  Ketika itu   ia memerintahkan  semua penduduk di suatu desa Palestina,  untuk berkumpul dan berlindung di dalam Masjid.  Sambil  ia mencari siapa yang telah melemparkan granat yang menewaskan seorang tentara Israel.  Tapi  Moshe Dayan kalap,  semua orang yang berlindung di dalam Masjid itu, dibantai  habis.

         Dalam salah satu pertempuran  matanya terkena peluru, hingga harus  merelakan kehilangan mata satu.  Yang berkibat  ia berciri khas  sebagai jenderal Yahudi ber'mata satu'.

           Selain Moshe Dayan yang tidak kalah kejam dan bengis  kepada  rakyat Palestina adalah Ariel Sharon.  Kami tidak sanggup  melukiskan dengan kata  bagaimana kekejamannya.  Yang kami tau hingga kini  Ariel Sharon,  antara  hidup dan mati   di sebuah rumah sakit di Israel,  kiranya sebagai  balasan  dari Allah swt  atas  kezalimannya. Amin

Rabu, 02 Juni 2010

AKSI SOLIDARITAS KEMANUSIAAN PALESTINA


Ajak semua elemen masyarakat yang memiliki rasa kemanusiaan yang beradab, untuk hadir pada hari Kamis 3 juni 2010 jam 13.00 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Guna aksi dukungan Kezaliman Israel terhadap Rakyat Palestina. Maaf bila pada jam tersebut jalan Thamrin- Sudirman Maceeet hingga Sore. Trimakasih

Antara Israel Dan Nyamuk
















Siapapun yang belajar sejarah dunia pasti tidak akan memungkiri, bahwa berdirinya negara Israel sesuatu yang direncanakan sejak lama. Dan proses kelahirannya pun disutradarai oleh negara-negara berfaham imperialis.

Adalah sultan Abdul Hamid, khalifah Islamiyah Turki Ustmani, yang tidak mempan rayuan maupun 'sogokan' dari para tokoh yahudi yang minta izin sekedar berziarah ke kota suci Yerussalem. Maka segala rekayasa tipu daya semakin diintensifkan oleh kekuatan yahudi internasional untuk menumbangkan khilafah Turki Usmani yang merupakan benteng pertahanan terakhir ummat Islam.

Alhasil, habis dan tumbanglah khilafah Islamiyah itu. Muncul sosok Musthafa Kemal AttaTurk. Yahudikah ia ??? Sementara pakar sejarah mencurigai asal-usul keyakinannya.

Dan suka atau tidak Israel telah berdiri secara tidak 'halal' di tanah wakaf Palestina. Banyak korban yang berjatuhan selama Israel berdiri. Baik yang membela maupun yang berusaha merobohkan negara itu. Entah sampai kapan ???

Yang jelas bagi kita, berdirinya negara Israel tidak semata-mata disebabkan nafsu pulang kampung orang yahudi yang tersebar di banyak negara, tapi yang utama negara Israel berdiri karna adanya sebuah 'keyakinan'.















Israel raya adalah sebuah mimpi sekaligus cita-cita yang berlandaskan keyakinan zionisme yahudi. Bukan saja tanah Palestina seperti yang telah dan akan dicaplok nya melainkan makin meluas hingga Saudi Arabia, Iraq, Syiria, Libanon, Mesir, Yordan, seandainya mereka mampu. Persis sama bila kita bermimpi wilayah Indonesia identik sama wilayah kerajaan Majapahit zaman dulu yang konon hingga Thailand, Burma, Kamboja.

Tapi bukan karna aspek kesejarahan saja yang membuat yahudi bernafsu memekarkan wilayah 'haram' atau ilegal negaranya, tapi lebih karana keyakinan nya terhadap mitos 'tanah yang dijanjikan' berdasarkan ajaran kitab Talmudnya.

Sebagaimana sinyalemen Rosul saw, tentang prahara menjelang hari Qiyamat, maka sulit rasanya 'mendamaikan' keyakinan Yahudi atau Israel disatu pihak dengan Arab Palestina atau Islam di pihak lain. Meski ada pihak yang tidak setuju, bila konflik Israel vs Palestina ditarik ke ranah Agama. Tapi faktanya sulit untuk memisahkan kepentingan Yahudi dengan keyakinannya.

Melalui tulisan sederhana ini aku menghimbau kepada sesama muslim jadikan konflik Palestina vs Israel sebagai pemicu semangat ber Islam. Serta mari kita sadar bahwa ada pihak yang sengaja membuat ummat Islam tidak peduli dengan persoalan di tanah suci kita setelah Makkah dan Madinah. Mengapa demikian ?? mari ini kita jadikan bahan diskusi.

Masih teramat banyak penceramah hikmah isra' mi'raj yang tidak menyinggung masjid Al-Aqsa dengan kaca mata kekinian yang aktual lagi uptodate. Bicara Islam hanya bicara aspek 'hidup setelah mati' saja.

Secara sederhana ketika anak ku bertanya mengapa bangsa sejahat Israel itu kok bisa ada ??? aku menjawab, mengapa Allah swt, mencipatakan nyamuk ??? Bila direnungkan adakah manfaat nya nyamuk ? Betul ada. Dengan adanya nyamuk maka ada pabrik nyamuk yang memperkerjakan ribuan bahkan jutaan karyawan di seluruh dunia. Maka demikian pula Israel ada, sebagai ujian keimanan bagi kaum muslimin untuk siap jihad fii sabilillah mana kala Isarel semakin brutal dan kalap dan kurang ajar. Siapkah kita ??

Selasa, 01 Juni 2010

Andai aku Obama


              Melihat dan mendengar berita pembantaian semena-mena  oleh Israel,  membuatku gusar dan malu  pada negara-negara  sahabat.   Segera ku memanggil  mentri luar negeri untuk melakukan langkah nyata  guna menghukum Israel yang sudah keterlaluan.

              Apa yang kan kulakukan tentu akan mendapat reaksi negatif dari  para donatur negeri ku, yang   masih sangat diperlukan untuk membiayai proyek perang di Afghan dan Iraq.   Bahkan untuk terus menstabilkan ekonomi negeri ini dari krisis moneternya.

              Tapi apapun reaksi   dari para bankir-bankir atau konglomerat yang memiliki  hubungan 'keyakinan'   dengan Tel Aviv,   hati kecilku  membrontak.  Cukup sudah Israel untuk semaunya.

              Diskusi dengan menteri luar negeri cukup sengit.  Bagaimana memoles wajah politik negeri ku yang  sering mendengung-dengungkan  hak asasi  manusia harus dihormati.  Setelah kejadian penembakan brutal tentara Israel  betul-betul  aku 'kehilangan muka'    di depan  negara sahabat  yang berpenduduk muslim.

             Menteri luar negeriku seakan tidak mau tau dan mau malu  akan peristiwa jorok dan brutal ini.  Nyonya Clinton,   seakan masih punya kartu truf untuk merayu dan mendinginkan emosi negara-negara  muslim.  Berbicara dengan  Madam Clinton bagai berbicara dengan perdana menteri Israel, yang keras kepala sukar diajak berpikir realistis.

             Setelah hampir satu jam, berdiskusi  tiba   pada satu kesimpulan,  untuk rencana kunjungan   ke Indonesia  aku batalkan.  Sampai batas waktu yang belum ditentukan, karna  rasa malu yang mendalam.  Dan aku tak tau lagi  bagaimana ber 'akrobat kata'  agar muka ini tetap tegak di depan rakyat  dan   pemimpin negara muslim.