Selasa, 29 Juni 2010
BILAL MUAZIN DARI AFRIKA
Jutaan pasang mata dari seluruh dunia saat tulisan ini dibuat sedang mengarah ke Afrika selatan. Tempat diselenggarakannya Piala Dunia sepak bola.
Segera ingatanku terbawa kepada sosok seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Dia bernama Bilal Bin Rabah. Seorang bekas budak asal Afrika, tepatnya dari Habsyah/ Ethiopia.
Meskipun beliau sebagai bekas seorang budak yang semula tidak memiliki harga, begitu menjadi seorang muslim ia memiliki kedudukan yang utama seperti juga sahabat yang lainnya yang bukan berasal dari kalangan budak.
Suara bilal adalah suara panggilan Sholat. Karena dirinya ditunjuk langsung oleh Rosulullah sebagai sang Muazin. Sebuah kedudukan yang utama nan mulia.
Tantangan dan cobaan iman yang diterima oleh Bilal sebagai seorang budak yang belum dimerdekakan tidaklah ringan. Oleh majikannya ia disiksa ditelentangkan di gurun pasir yang panas sambil dadanya dihimpit batu besar agar mau keluar Islam. Namun Bilal tetap kokoh dan gigih untuk tidak keluar Islam.
Di saat sakit dan pedihnya siksaan yang ia terima ia berucap Ahad.....Ahad.....Ahad......Ahad artinya Satu......Satu.....Satu maksudnya ia hanya tetap berkeyakinan Allah Robbul 'Alamin Maha Esa. Tidak seperti sesembahan kaum majikannya yang berkeyakinan Polytheisme.
Kehadiran ajaran Islam yang dibawa oleh Rosul saw segera mendapat sambutan yang beragam. Para bangsawan dan para pembesar yang merasa diri mereka besar pada umumnya enggan dan menolak ikut ajaran Islam. Tapi bagi kaum tertindas yang terzolimi para tiran, menyambut ajaran Islam dengan hangat sepenuh hati. Termasuk sahabat Bilal sang muazin Rosul saw.
Ajaran Islam tidak membedakan manusia berdasarkan ras keturunan atau status strata sosialnya. Yang membedakan hanyalah kualitas Taqwanya. Dan yang dapat menilai ketaqwaan seorang manusia hanyalah Allah swt saja. Karna persoalan iman dan taqwa tidaklah terukur dari baju gamis atau jenggot atau peci putih atau besarnya sorban.
Di zaman modern ini realitanya banyak yang masih berfaham pembedaan drajat level manusia berdasarkan status sosialnya sesuatu yang dikikis habis dalam Islam. Terbukti dalam suasana di Masjid atau tatkala seseorang menunaikan ibadah haji. Semuanya duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Dan suara sandal Bilal yang mantan budak terdengar nyaring ditelinga Rosul saw tatkala beliau mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Sesuatu yang mahal yang didambakan semua insan. Amiiiin
Minggu, 27 Juni 2010
Kaca Mata Positif Seorang Kader
Awalnya usaha ini kecil dan tidak dilirik orang. Ketika usaha untuk menyelamatkan kehidupan keluarga menjadi sesuatu yang sangat mendesak. Tidak kenal lelah siang malam merintis pengembangan usaha ini. Dari kota ke pelosok desa. Naik turun gunung, menyeberangi lautan pulau demi pulau. Mencoba memperkenalkan sesuatu yang baru.
Tidak terhitung jumlah orang yang dijumpai. Ada yang bisa menerima tidak sedikit juga yang menolak. Adapula yang curiga akan menyaingi para pebisnis senior.
Hari berganti tahunpun berlalu cepat. Dari tidak memiliki 'plang merk' Alhamdulillah. Papan nama itu telah berdiri. Papan nama itu semula di tempatkan di lantai bawah. Karna masih berupa 'mini market'. Karna kepiawaian para marketing yang tulus dan tahan banting, jumlah pelanggan makin hari makin bertambah seiring kepercayaan dan pelayanan yang kami jaga dan kelola.
Perkembangan usaha ini makin menuntut manajemen untuk berpikir jauh kedepan, karna tantangan persaingan mulai kencang seiring dengan makin besarnya omzet penjualan yang besar pula. Plang nama atau tiang papan nama itu tidak layak lagi bila di letakkan di lantai dasar. Melainkan harus di letakkan di lantai teratas gedung. Seimbang dengan bangunan Supermarket yang segera disiapkan menjadi Hypermarket.
Dan kini usaha kami menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Bukan saja di tingkat nasional bahkan luar negeri. Dan karna penampilan para 'PR' kami dalam mengemas usaha ini, makin mempesonalah Supermarket ini yang diproyeksikan segera menjadi Hypermarket sebagai sesuatu yang niscaya dalam menghadapi persaingan.
Sayangnya tidak sedikit pelanggan yang salah paham. Bahkan para pekerja senior tidak sedikit yang turut bingung melihat pemekaran usaha ini. Mestinya para pekerja senior mampu memberikan kejelasan info kepada para pelanggan setia terhadap kebijakan manajemen. Dan pihak manajemen kiranya tetap menilai rasa kesalahpahaman ini berangkat dari rasa kecintaan terhadap Supermarket kami yang sejak awal telah memberikan servis memuaskan sesuai harapan mereka.
Rasa takut ditinggalkan dari para pelanggan lama dan pekerja senior sebenarnya tidak beralasan. Tetap menjadi tekad manajemen untuk tidak mengurangi kualitas servis kepada pelanggan bahkan akan terus ditingkatkan. Juga para pekerja lama harapan dan ide mereka tetap diakomodir.
Melalui tulisan ini terkandung harapan besar dan tinggi semogalah Supermarket yang akan menjadi Hypermarket dengan harapan akan makin banyak menyedot jumlah pengunjung skaligus para pelanggan baru tidak akan mengurangi kualitas pelayanannya sejak dulu yang merupakan Roh usaha ini yang bertumpu pada kejujuran dan kepedulian. Semoga !!!
IKHLAS UNLIMITED
1. Seorang ibu semalaman tidak tidur, ketika anak bayinya sedang demam.
2. Seorang Ayah brangkat gelap pulang gelap mencari nafkah banting tulang peras keringat.
3.Seorang istri sudah capek2 masak ternyata suaminya sudah makan di luar.
4.Tuan rumah pesta pernikahan tetap tenang, karna ternyata jumlah undangan yang hadir tidak seperti yang diharapkan. Sebab tiba-tiba hujan deras.
5. Seorang karyawan yang telah berusaha mengerjakan tugas sebaik-baiknya tetap mendapat celaan dari atasannya.
6. Seorang bawahan yang rajin dan jujur justru tidak dilirik atasannya untuk promosi kenaikan pangkat.
7. Seseorang yang kalah dalam Pilkada padahal telah menghabiskan uang ratusan juta bahkan milyar baik dengan menjual warisan maupun ngutang sana sini.
8. Seorang pemuda yang kekasih hatinya direbut orang lain.
9. Seseorang yang kehilangan motornya tatkala sedang solat di Masjid.
10. Seorang kader partai yang dilupakan oleh mereka yang telah duduk di kursi.
11. Seorang penulis sepertiku, yang tidak tau apakah ada orang yang kan membaca tulisannya atau tidak ada.
Apa yang ku tulis di atas, hanyalah sedikit contoh ketika kita mesti memiliki sifat ikhlas yang tanpa batas. Mesti berat tapi yakinlah apa yang telah dan akan kita lakukan tidak sia2 . Sebab ada 'kamera sensitif' dari langit yang kan menilai.
Jika saja setiap sebelum melakukan sesuatu didasarkan atas niat untuk 'membuatNya tersenyum', pastilah semua akan ringan walo berat.
Kekuatan ikhlas ini tidak dimiliki oleh iblis, saat diperintahkan sang khalik untuk menghormat/ sujud adam as.
Andaikata iblis tidak mengkultus ego dirinya sendiri, melainkan mengkultuskan yang Maha Agung, dan demi yang maha Agung, kejadiannya bisa jadi lain.
Maka untuk melatih diri agar memiliki sifat ikhlas unlimited, cobalah berlapar dahaga di siang hari nan panas. Atau carilah sang ikhlas dikeheningan sajadah malammu.
Bila telah kau peroleh, cobalah siarami agar subur dengan siraman canda tawa si fakir dan yatim, dengan sering membuka dompetmu kepadanya. Wallahu 'alam
Sabtu, 26 Juni 2010
Pupus Haru Istighfar Saat Gerhana Bulan
Tak terasa sudah berapa kali seharusnya diri ini menjadi saksi terjadinya fenomena alam gerhana bulan. Mata pemberianNya terlalu asyik berpaling ke arah angka-angka nafsu dunia di kalkulator. Ketimbang mengamati bukti keAgunganNya berupa gerhana bulan. Telinga ini terlalu akrab dengan gita cinta cengeng dari MP3. Ketimbang coba mendengar berita tentang fenomena alam jagad raya asuhanNYA. Juga mulut ini terlalu lahap dan rakus bicara tentang adegan binatang yang sedang heboh menjadi buah bibir. Hati ini pun keras membatu tak tergetar mendengar lantunan FirmanNya.
Mau di bawa kemana jalan hidup ini ?? Banyak nian insan salah melangkah. Dikiranya hakekat ternyata fatamorgana. Dikiranya asli ternyata tipuan semu. Inikah hidup yang mesti kujalani ???
Dari gulita pagi yang dini hingga gelapnya malam haruskah kuhabiskan jatah umur ini tanpa berdekat-dekat akrab denganNya ?? Tak tau lagi dimana ku simpan sajadah yang dulu di dalamnya ada pesan wanti-wanti almarhumah ibu. Apalagi Al Qur'an yang masa kecil slalu kupeluk erat saat pergi ke madrasah bersama gandengan tangan ibunda tercinta, tak tau ada dimana ??? Masih bisakah lidah ini membacanya ??? Sementara tiap senja pulang kerja lidah ini akrab nyanyi di kafe kongkow-kongkow.
Ku lirik foto keluarga seorang teman yang melekat di komputernya. Bahagia nya mereka. Suami Istri sudah lama pergi berhaji. Padahal dia adalah bawahanku. Yang secara gaji dan pendapatan ada di bawahku. Namun uangku habis berhamburan tak menentu di Mall dan department store mencari kepuasan kuliner anak istri. Berterbangan di tempat-termpat wisata bersama senda tawa anak istri yang jarang rukuk dan sujud padaNya.
Dompetku sering terbuka di salon mobil. Mengejar 'Wah'. Tapi cet mobilku tetap saja kian kusam karna hari terus berganti. Tak terpikirkan bahkan enggan dan berat rasanya membuka isi dompet di depan si fakir. Mengapa oh mengapa ??
Sesampainya di rumah tiap malam, yang kurasa lahir batin gersang dan panas.
Semakin tak menentu manakala mendengar genjrang-genjreng gitar anak ku yang buta huruf qur'an. Wajah istrikupun serasa gelap padahal ia slalu minta uang tambahan untuk pergi ke salon ketimbang minta uang infak ikut majelis taklim.
Ya Allah.....haruskah ini terus terjadi pada diri dan keluargaku ??? Lalai dari mengingatMu.
Baru saja aku memarkir mobil di garasi rumah. Tiba-tiba tetangga-tetangga banyak yang lewat di depan rumah. Ada apa ? Mau kemana mereka ? Akupun bertanya polos pada mereka yang lalu lalang. Ternyata malam ini ada gerhana bulan. Mereka habis magrib mau sholat gerhana. Akupun mereka ajak ke Masjid di komplek perumahan. Mulanya enggan dengan alasan belom mandi. Tapi akhirnya kaki ini melangkah juga ke Masjid. Tak tau siapa yang menggerakkan hingga ringan melangkah.
Akhirnya ku sujud haru dalam permohonan ampunku padaMu Ya Allah.........Berilah kekuatan lahir bathin untuk membawa diri hamba dan keluarga ke jalan yang kau Ridhoi..... Amiiiiiin
Jumat, 25 Juni 2010
Kereta Api GajaYana : Secarik Kertas Catatan
Mendambakan naik kereta api eksekutif mahal akhirnya sore itu tercapai juga. Alhamduliilah. Jarang naik kereta eksekutif jarang pula kaki ini menapak di lantai stasiun Gambir. Karna stasiun Gambir dikususkan untuk calon penumpang kereta eksekutif nan mahal untuk ukuran rakyat jelata sepertiku. Namun tidak akan menyesal karna perjalanan kali ini cukup jauh dan lama. Menuju kota Malang markasnya Arema di jawa timur sana.
Suasana stasiun Gambir tentu berbeda dengan stasiun lain. Penyajian interior ruangan dan segala aneka barang dagangannya memang tarafnya berkelas. Diperuntukkan bagi mereka yang berkantong tebal.
Begitupun wajah-wajah calon penumpang yang memadati stasiun ini dengan penampilan busananya memberi kesan berkelas dari kalangan berpunya.
Memasuki gerbong kereta api eksekutif ini, disambut dengan senyum selamat datang dari dayang-dayang kereta alias pramugari atau pramugaranya. Sejuk nian gerbong ini dengan aroma mewanginya. Jauh dari parfum amoniak yang biasa kujumpai di gerbong kereta ekonomi. Empuknya kursi yang bisa tersandar kebelakang membuat pinggangku yang akrab dengan encok di bangku kereta ekonomi, kali ini dimanjakan sangat. Apalagi pantat ini yang biasa panas menunggu kereta silang, kali ini tak terasakan.
Belum lagi hiburan film yang ada di view depan gerbong kereta berklas ini. Dan pemeriksaan karcispun hanya sekali. Dengan penampilan kondektur yang keren berjas, sungguh nyaman perjalanan kali ini.
Tidak ada pula suara-suara brisik dari pedagang asongan yang kadang bersynergy dengan pengemis dan pengamen. Dan para penjaja ' oleh-oleh' hanya di lakukan oleh dayang kereta yang hilir mudik menawarkan hidangan kuliner kereta yang sudah tentu mesti membayar untuk merasakannya. Soal harga tak usah ditanya. Semua disajikan bagi mereka yang dompetnya penuh kertas uang. Bukan seperti dompetku yang banyak pula kertasnya. Tapi kertas kuitansi pembelian ini itu.
Usai sholat magrib kumerenung. Seiring gelapnya malam yang datang menyelimut.
Kalo di dunia saja kita dibedakan karna status sosial ekonomi yang fana nan semu. Apatah lagi nanti di akherat. Taqwa yang membedakan derajat kita kelak di sisi sang khaliq.
Alangkah bahagia dan lapangnya dada ini menghirup nafas kehidupan manakala uang di saku terlipat berlipat-lipat. Bisa naik kereta mahal yang diprioritaskan jalannya. Tidak seperti kereta ekonomi yang slalu kalah karna dikalahkan. Semua indah karna perbekalan yang lebih dari cukup. Maka terusik hati ini saat menyruput hangatnya kopi susu di dinginnya gerbong Gajayana, karna perbekalan perjalanan panjang abadi di akherat masih sangat kurang.
Senyum dayang kereta yang menyapa.
Akan kita temui kelak di akherat. Senyum bidadari sorga yang menyambut datangnya hamba yang taat. Sebaliknya pemeriksaan dan penyiksaan yang berulang-ulang akan kita jumpai dengan wajah seram menakutkan bila bekal kebajikan minim. Bangga dengan dosa yang terbungkus nafsu. Ternyata membawa siksa pedih kelak.
Cemas takut manakala tidak punya karcis kereta. Saat diperiksa oleh kondektur. Begitupun cemas takut yang sangat di kala malaikat munkar nakir memeriksa kita di alam kuibur yang sempit gulita.
Akhirnya ku terlelap di empuknya buaian kereta Gajayana yang melaju kencang teriring doa Rabbana Atiinaa Fiddunyaa Hasanah Wa Fil Akhiraaati Hasanah Wa Qinaa Adzaban Naaar Amiiiiin
Selasa, 15 Juni 2010
KUPU_KUPU MALAM YANG DATANG
Sore itu aku tidak langsung pulang ke rumah, di kantor kami yang bergerak dalam urusan pengumpulan zakat, suasananya sudah lengang karna hampir semua karyawan/karyawati telah pulang. Tapi aku duduk-duduk santai di lobby depan sambil makan siomay dan membaca koran yang dari pagi belum sempat kubaca.
Saat sedang makan siomay yang empuk dan perhatianku tertuju pada sebuah berita di koran yang kubaca, tiba-tiba aku dikejutkan suara wanita yang memberi salam dan masuk di ruang receptionist. Sejenak kutertegun melihat sosok penampilan wanita ini. Sebagai lelaki normal harus kuakui dia memang cantik, kuning langsat, tinggi semampai, rambutnya sebahu. Tapi aku segera bisa tersadarkan, yang datang bukan jin maka segera ku jawab salamnya.
" Wa alaikum salam wa rahmatullah, . Ada yang bisa saya bantu mbak."Jawabku segera.
" Saya mau mbayar zakat Mas"....suara nya pelan tapi jelas.
"O ya, silakan duduk silakan duduk" jawabku agak tergopoh-gopoh karna sambil mengunyah siomay.
Kami berdua terdiam sejenak, dan akupun salah tingkah sambil mencari-cari surat tanda terima zakat yang tersimpan di laci meja receptionist.
Akihirnya ku jelaskan beberapa jenis zakat yang bisa dibayar kepada kantor kami sebagai lembaga amil zakat.
"Saya mau membayar zakat profesi, tapi masalahnya.....masalahnya saya e e e", demikian ia berkata padaku.
"Masalahnya kenapa mbak ?" ku kejar ia dengan pertanyaan.
"Saya itu kerjanya malam.....jadi gimana ya ?" Dia bertanya padaku akupun bingung tak tau kemana arah pertanyaan ini.
Aku terdiam demikian pula dia. "Emang nya kenapa Mbak kalo kerja malam ?" segera ku tanya agak memaksa. Dia masih terdiam dan menunduk. Akupun makin bingung.
"Masak mas nggak tau apa maksudnya ?" ia bertanya padaku lagi, pusing gua.
"Ya kan banyak yang kena shif malam, nggak masalah", jawabku santai.
"Bukan itu maksudnya", ia menjawab dengan nada sendu.
Baru aku sadar dan tau dasar begok. Ternyata yang sedang aku ajak bicara ini seorang PSK kelas tinggi. Astaghfirullah.....Kuatkan imanku Ya Allah....jangan ngeres.
Akhirnya ku jelaskan secara detil tentang hukum zakat dan penyalurannya. Meski uang 'panas' nya diterima tapi tidak dimasukkan kedalam rekening "Halal", melainkan disatukan dengan uang panas lainnya.
Apa yang kucritakan di atas adalah kisah nyata. Realitanya masih ada iman walo berukuran 'kecil' di dada PSK itu.
Kalo dulu orang menyebut pelacur, berganti wts sekarang menjadi PSK yang seakan ingin disejajarkan dengan para pekerja halal di kantor atau di pabrik.
Pelacur sudah ada sejak dulu kala. Sebagai akibat kemiskinan moral dan ekonomi akhirnya terjerumus ke dalam dunia hitam ini. Dalam kitab suci Alqur'an, jangan kan berzina mendekati saja tidak boleh.
Apalah arti sex tanpa cinta. Hanya mengumbar nafsu yang hina. Maka Rosul saw,
bertanya kepada seorang anak muda, yang mau Islam asalkan boleh berzina. Rosul saw, bertanya, andaikan ibumu dizinai orang relakah kau ? andaikan adikmu dizinai orang relakah kau ? andaikan anak gadismu dizinai orang relakah kau ? Pertanyaan Rosul saw yang bertubi-tubi ini seakan pemecut kesadaran anak muda yang doyan zina itu. Hingga membuat ia insyaf.
Maka melalui tulisan ini aku mengingatkan akan bahaya 'Fitnah wanita', bagi laki-laki. Yang banyak menghancurkan harga diri juga keluarga. Hati-hati.
Kenyataannya banyak wanita keluar rumah dengan aroma parfum setajam mungkin. Sehingga bila bersamanya di dalam lift yang penuh atau bus kota yang penuh kita dibikin pusing. Begitu pula dalam berdandan dengan bedak dan lipstik yang memancing mata nakal laki-laki memandang. Betul kata Koes Plus 'WEDHAK PUPOR GO GOLEK DUWEK". Wallahu 'alam.
Minggu, 13 Juni 2010
Nasehat Koes Plus Untuk Kita
OJO PODHO NELONGSO
Jo Podho Nelongso Jaman ne Jaman Rekoso
Urep Pancen Angel, Kudhune Ra Usah Ngomel
Ati Kudhu Tentrem Nyambut Gawe Karo Seneng
Ulat Ojo Pe theng Yen dikongkon Yo Seng Temen
La Opo To Koncho, Ati Kerep Lo ro
Ra Gelem Rekoso Mbudi Dhoyo
Pancen Kabeh Podho Pengen Urep Mulyo
Wiwitan Rekoso Pancen Nyoto
Makna dari nasehat ini adalah kita jangan selalu bersedih. Saat serkarang zaman yang berat. Hidup memang sulit. Seharusnya jangan banyak mengeluh dan ngomel. Hendaknya kita memiliki hati yang tenang bekerja apapun dengan senang hati. Cakrawala berpikir jangan gelap (ngeres). Bila disuruh hendaknya dilaksanakan dengan penuh amanah. Tapi realitanya hati sering sakit malas tidak mau berusaha sungguh-sungguh. Memang semua manusia ingin hidup senang bahagia bila awalnya harus melalui proses yang sukar itu suatu keniscayaan.
Melalui tulisan ini aku mengingatkan kita semua, agar jangan mudah menyerah dalam perjuangan hidup yang makin kompleks. Sebagai apapun kita modal awal kejujuran adalah mutlak. Dan ingatlah slalu axioma perjuangan, " Berakit-rakit kita ke hulu berenang-renang ke tepian> Bersakit-sakit kita dahulu bersenang-senang kemudian. Moga bermanfaat.
PERLUNYA LAPANG DADA
Sekali lagi dalam sepak bola kita dapat mengambil sebuah pelajaran di antaranya tentang lapang dada. Sebab seorang pemain sepak bola harus menerima apapun keputusan wasit yang memimpin pertandingan sekalipun tidak sesuai dengan logika berfikir para pemain yang tim kesebelasannya merasa dirugikan.
Memang pahit sekali manakala kita menjadi korban sebuah keputusan wasit yang menurut kita keliru dalam memberi hukuman. Tapi inilah realitanya, dan keputusan wasit tidak bisa dianulir. Sepahit apapun keputusan wasit mesti diterima dengan lapang dada. Meski kalah, biarlah sejarah yang kan mencatat bahwa kekalahan tim kita karna faktor wasit. Dan tidak perlu terlalu bersedih karna banyak juara tanpa piala.
Sebuah kesebelasan mungkin saja tersingkir kalah. Tapi kalah secara terhormat. Misalnya melalui 'drama' adu pinalti. Atau kalah karna korban tendangan pinalti lawan sebagai akibat hukuman wasit yang berlebihan. Bisa juga tim kesebelasan yang seharusnya pantas juara karna bermain bagus tapi kurang beruntung, disebabkan faktor 'LUCK'. Bisa juga tim kesebelasan harus gugur disebabkan dua tim kesebelasan saling 'main mata' untuk menjegal peluang bermain di babak berikutnya terhadap sebuah tim kesebelasan lain.
Dalam realita kehidupanpun sering kita jumpai. Seseorang yang seharusnya pantas menduduki sebuah jabatan strategis tertentu, tapi karna tidak bisa 'cari muka, maka oleh atasannya tidak ditunjuk menduduki jabatan itu. Di sinilah perlunya sikap lapang dada.
Lapang dada juga menemukan momentumnya di kala kita sebagai pejabat yang melayani kepentingan umum, menerima kritikan pedas. Begitu pula saat bawahan menerima 'ceramah' atasannya yang bila diterima tidak dengan lapang dada akan sangat menyakitkan hati.
Apapun keputusan wasit, tidak boleh kita lawan dengan kata-kata kasar juga serangan fisik terhadapnya. Hanya satu obat untuk menghadapi kondisi seperti ini yaitu berlapang dada. Orang sering menyebut dengan istilah lain yaitu sabar.
Melalui tulisan sederhana ini, aku berpesan untuk diri pribadi dan juga kepadamu, mari membakali diri kita dalam hidup yang banyak cobaannya ini dengan sifat dan sikap lapang dada, sebab di atas semua dan di atas segalanya ada Dia Yang Tidak Pernah Ngantuk Dan Tidur yang sejatinya Dialah Wasit Yang Maha Adil untuk kita. Wallahu 'alam
Sabtu, 12 Juni 2010
Ku Bersyukur PadaMU
Dalam cabang olah raga Sepak Bola, banyak terdapat ajaran tentang filosofi kehidupan. Satu di antaranya adalah ajaran untuk 'pandai bersyukur'.
Dalam sebuah pertandingan sepak bola yang melelahkan, dimana kedua tim selama 90 menit dituntut untuk menang, untuk terciptanya sebuah gol sangatlah sulit. Karna masing-masing menjaga lawan secara ketat dan penuh disiplin tinggi. Tidak jarang seorang 'striker' yang handal dan memiliki naluri haus gol sekalipun hampir-hampir frustrasi manakala bermain dalam sebuah pertandingan yang berlangsung sangat ketat.
Tatkala seorang pemain penyerang yang sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang dalam tendangan pinalti, tetap tidak bisa memastikan apakah tendangannya akan masuk, karna banyak faktor penyebabnya. Bisa grogy bisa pula karna arah bola yang akan ditendangnya telah tertebak oleh penjaga gawang lawan yang memiliki feeling kuat.
Atas semua itu, sering kita melihat, pemain sepak bola dalam situasi genting akan menengadahkan tangan seraya berdoa. Karna bagaimanapun manusia hanyalah sebatas mampu berusaha saja.
Dalam kehidupan nyata, bersyukur jauh lebih sulit ketimbang bersabar. Jika kita tidak mempunyai uang cukuplah bersabar. Tapi bila kita memiliki uang banyak, sangat mungkin kita lupa bersyukur. Bersyukur tentunya tidak sekedar ucapan di bibir saja, tapi mesti dibuktikan dalam prilaku sehari-hari.
Seorang yang telah divonis akan segera mati oleh dokter, sebagai akibat penyakit yang dideritanya, dan ternyata vonis itu tidak terbukti. Seseorang ini apakah lalu pandai mensyukuri karunia yang diberikan kepadanya ??? Belum tentu. Banyak manusia lupa daratan kalo sudah sehat kalo sudah kaya kalo sudah pangkat tinggi. Bersyukur memang tidak cukup dibibir saja.
Akhirnya kita bisa bercermin dari pemain sepak bola yang mampu mencetak gol satu-satunya bagi kemenangan timnya dikala waktu pertandingan hanya tersisa beberapa saat di babak injury time. Tak lupa ia bersujud mengAgungkan KebesaranNYA. Alhamdulillah Allahu Akbar.
Jumat, 11 Juni 2010
Bila Kita Ditinggal Rasa MALU
Ketika berwisata ke Taman Safari Cisarua, seorang kawan berkata padaku, di zaman canggih ini, manusia kalah dengan hewan-hewan. Kalo dulu hewan-hewan buas dikrangkeng dalam kandangnya, sehingga kita manusia dapat melihat segala gerak-geriknya di dalam kandang. Ternyata yang terjadi di Taman Safari manusialah yang dikrangkeng dalam mobil-mobil wisata.
Apakah manusia lebih buas dari binatangnya ?? Ataukah binatang itu minta ganti nasib dengan manusia ?? Adakah budaya bagi hewan ? Atau lenyapkah budaya yang kita miliki ?
Kenyataannya sejahat-jahatnya binatang buas, manusia bisa lebih buas. Kalo binatang mencari makan hanya cukup buat dirinya. Sebatas kenyang saja. Tapi manakala manusia yang telah hilang jiwa kemanusiannya justru bisa melebihi 'rakus'nya binatang. Mencari harta bukan saja untuk dirinya, tapi untuk persiapan keturunannya kelak. Sepanjang ini dilakukan dengan cara-cara yang halal, tentu sah-sah saja. Tapi bila harus menginjak-injak norma hukum inilah yang sekarang banyak ditayangkan ditelevisi maupun media pemberitaan yang lain. Banyak pejabat yang semula disegani karna wibawanya, harus rela sedrajat dengan bahkan lebih rendah dari hewan karna tega mengkhianati sumpah jabatannya sekaligus rakyat dan negaranya.
Seorang pejabat 'nakal yang memiliki pangkat kedudukan, harta melimpah, istri cantik yang rajin senam dan ke salon, anak-anak yang tinggi sekolahnya. Tak seorangpun mengira ia berkhianat dengan sumpah jabatannya. Tapi bila tabir kebejatan moralnya tersingkap oleh aparat hukum. Sejak itulah 'rasa malu' baru tiba. Yang merasakan 'malu' bukan saja dirinya pribadi tapi ditanggung oleh anak istri bahkan handai taulan di kampungpun merasakan.
Begitu pula 'atas nama tuntutan profesi' seseorang rela memamerkan lekak lekuk tubuh yang aduhai. Tidak kah ia sadar bahwa apa yang ia lakukan ikut merangsang gelora sex anak muda bahkan orang tua. Sehingga banyak terjadi free sex juga praktek aborsi.
Apa perlunya seorang suami merekam adegan persetubuhan dengan istrinya ?? Apakah akan dijadikan arsip file untuk kelak dapat di lihat anak cucunya sebagai percontohan ??
Sekarang realitanya banyak orang yang tidak tau kapan meletakkan rasa malu. Rasa malu sejatinya tidak dapat terpisahkan dengan iman. Seperti dua rel kereta api.
Untuk memberi kata sambutan di kantor RW banyak yang tidak sanggup karana malu katanya. Tapi kalo disuruh goyang atau joget pada acara pesta pernikahan banyak yang antri.
Akhirnya kita berdoa semoga tetap meiliki rasa malu yang positif. Perbedaaan manusia dan binatang kecuali akal adalah rasa malu. Dengan malu kita memiliki martabat dan budaya yang adhi luhung. Para Nabi berkata, bila kau sudah tidak memiliki rasa malu, silakanlah berbuat semau mu. Wallahu 'alam
Rabu, 09 Juni 2010
TETAPLAH BERSIH DAN PEDULI
Sesungguhnya pencitraan negatif terhadap Islam telah terjadi sejak zaman dunia Islam mengalami penjajahan. Kesemuanya bermuara untuk menjauhkan Islam dari ummatnya yang notabene rakyat jajahan yang ditindas kaum imperialis. Sebab manakala Islam telah merasuk kedalam penghayatan nyata ummatnya, sejak itu pula kaum imperialis mengalami tidak nyenyak tidur dan mesti bersiap hengkang dari tanah jajahannya.
Ketika dunia Islam telah berhasil memerdekakan diri, ternyata pencitraan negatif terhadap Islam bukannya hilang bahkan semakin menjadi-jadi. Yang pencitraan itu tidaklah berimbang secara obyektif melainkan berat sebelah. Manakala kekerasan dilakukan oleh mereka yang di tuduh sebagai kaum fundamentalis muslim dengan serta merta pemberitaan negatif terhadap Islam yang seakan mentolelir gerakan radikal sangatlah kencang di pemberitaan berbagai mass media। Tapi jika yang melakukan kekerasan itu adalah negara ilegal 'Israel', jangka waktu pemberitaannya dapatlah diukur. Dan sudah tentu tidak divonis sebagai tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hanya baru-baru ini saja setelah aktifis kemanusiaan dibunuh secara brutal di atas kapal misi kemanusiaan
Dalam hubungannya dengan PKS sejak keikutsertaannya dalam Pemilu 1998, partai ini memang sangat fenomena. Betapa tidak ? Partai yang awalnya bernama PK ini, menunjukkan kenaikan perolehan suara yang significant di Pemilu 2004 dan 2010 yang baru lalu. Berikut penyebaran perolehan suaranya yang lebih merata dari dua Pemilu sebelumnya. Agaknya ini merupakan keberhasilan strategy, 'bermain cantik' dari PKS dalam mengemas Islam. Islam yang terstigma negatif menjadi sesuatu yang menarik, jauh dari tingkah arogan mayoritas jauh pula dari isyu-isyu primordialisme yang kontraproduktif.
Syari'ah Islam tidak dipahami secara sempit, melainkan dijabarkan kepada nilai-nilai yang lebih universal dan coba diaktualisasaikan secara nyata dilapangan. Ini kiranya, yang melatarbelakangi jargon politik PKS sebagai Partai yang bersih karna menjunjung tinggi kejujuran serta peduli dengan aksi nyata dalam berbagai tanggap darurat bencana yang sesungguhnya pula implementasi dari semangat pelayanan masyarakat/ khadimul ummat. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah Profesionalisme. Terhadap jargon politik PKS yang satu ini, tidaklah sulit bila bicara Profesionalisme. Disebabkan partai ini memiliki banyak peminat dari kalangan intelektual muslim terpelajar.
Dewasa ini rakyat Indonesia sangat merindukan hadirnya partai dan sosok pemimpin bangsa yang tidak menjual 'kecap' janji seribu janji yang dikemas lebel agama. Melainkan tindakan nyata yang jujur, peduli dan profesional. Hal ini karna rakyat semakin pintar dan cerdas sebagai akibat informasi yang terbuka dari berbagai sumber media. Pada sisi inilah PKS menemukan momentumnya, tidak salah bila banyak pengamat yang optimistis terhadap perolehan suara PKS di Pemilu mendatang. Insya Allah.
Di lain sisi, dalam koalisi, dimana PKS mendapat jatah 4 menteri merupakan saat tepat untuk pembelajaran agar semakin matang dalam tata kelola negara bagi para kadernya. Bisa juga difahami sebagai ujian moral dan intelektual bagi para kadernya yang terserap di sektor pemerintahan.
Jika saja PKS dapat mempertahankan ritme semangat juangnya dalam simpul slogan yang penuh makna yaitu Bersih, Peduli dan Profesional, maka penulis berkeyakinan, masa depan pengelolaan negeri ini tinggal menunggu waktu bagi PKS. Semoga
Akhirnya teriring doa tak lupa kudoakan Selamat Berkerja untuk Indonesia. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan keIstiqomahan kepada para kader PKS di manapun berada. Amin
Selasa, 08 Juni 2010
Tanpa Tujuan
Pagi itu aku keluar rumah, karna sedih mendengar keluh kesah ibunya anak-anak. Yang malu untuk kembali mencari pinjaman uang guna biaya anak sekolah tahun ajaran baru. Aku tak tau kemana kaki ini akan ku ayunkan. Sebagai seorang 'tuna karya' jobless, malu berdiam diri di rumah.
Lamaran demi lamaran sudah ku kirim ke banyak info lowongan kerja, nyatanya hingga susu anak berkaleng-kaleng habis belum juga ada panggilan. Mau di bawa kemana badan ini di bawa ? Tak terasa sampailah aku di terminal bus. Banyak yang menawari bus dengan berbagai tujuannya. Solo, Yogya, Madiun, Madura dsb.
Bingung yang ada. Mau kemana ? Jadilah diri ku bagai layang-layang putus. Entah mau kemana.
Begitulah sekelumit kisah hidup, sebagai ilustrasi jika kita tidak memiliki 'tujuan' dalam hjidup ini. Jika kita tidak tau untuk apa kita hidup ? Dan mau kemana kita dalam hidup ini. Pertanyaan bijak penuh hikmah darimana ? dimana ? Dan mau kemana ??
Banyak manusia yang salah jalan karna tidak tau tujuan hidupnya. Ada yang ngajak Narkoba ikut. Ada yang ngajak Dugeman ikut. Ada yang ngajak Miras ikut. Sex bebas ikut. Atau merasa sudah betul dalam hidup padahal keliru. Berangkat gelap pulang gelap. Ibadah 5 waktu lewat. Sibuk cari nafkah Sholat jika hari Raya saja. Dengan alasan cari nafkah kan juga ibadah. Jatah umur habis tak terasa. Cepat skali.
Maka melalui tulisan sederhana ini, aku mengingatkan diri pribadi dan pembaca budiman, agar memiliki tujuan dalam hidup ini. Tujuan yang akan mengarahkan langkah agar tidak tersesat dan terombang-ambing dalam samudra kehidupan yang dalam. Untuk itu, kita bertanya pada sang pencipta untuk tujuan apa kita diciptakan ??
Ternyata tujuan penciptaan kita adalah untuk 'Beribadah padaNya.' Jangan disalah pahami ibadah bukan hanya ibadah ritual misalkan Sholat saja. Tapi ibadah dalam arti yang luas. Termasuk mencari rezki. Semoga kita dapat mengarahkan kaki kepada tujuan hidup kita.
Laksana pesawat setiap hari semalam kita mesti kontak dengan Air Traffick Control, untuk mohon petunjuk agar tetap di'jalan yng benar. Jangan celaka. Bila ini tidak kita lakukan yang terjadi adalah bahaya besar mengancam keselamatan kita. Wallahu 'alam moga bermanfaat.
Senin, 07 Juni 2010
Nikmat Yang Terlupakan
Suasana masih tanggal muda tapi temanku yang satu ini wajahnya sudah terlihat murung bagai tanggalan yang sudah lanjut usia alias tanggal tua. Selidik punya selidik ternyata gajinya cepat habis untuk keperluan konsumtif. Padahal ia memiliki istri yang juga bekerja.
Kehidupan di kota besar seperti Jakarta memang serba mahal dan serba memakai uang. Karna semua memakai uang maka rasa persaudaraan pun yang seharusnya berlandaskan 'ketulusan hati' yang disertai rasa cinta kasih, juga diukur dengan 'uang'. Selagi kaya dianggap saudara tapi bila sedang 'bokek' negorpun segan.
Karna semua diukur dengan uang, maka rasa syukur pun uang menjadi para meternya. Selagi dompet nya tebal bersyukur sekali. Tapi bila dompetnya tipis rasa syukur pun hilang.
Kenikmatan yang Allah swt, berikan terlalu sulit untuk dihitung bahkan tidak akan sanggup kalkulator menghitungnya. Tapi dasar kita manusia yang terlalu cepat berkeluh kesah maka nikmat pemberian Nya seakan tidak terlihat dan terasakan. Sangat menyedihkan.
Melalui tulisan sederhana ini aku mengajak kita untuk melihat nikmat yang diberikan Allah swt pada kita, yang serasa nikmat itu berlalu begitu saja, tapi manakala itu tidak kita miliki atau rasakan barulah kita sadar akan kenikmatannya.
Nikmat yang ku maksud yang pertama adalah nikmat TIDUR NYENYAK, jika ini tidak kita miliki, percuma uang ber MM di Bank yang kita punya.
Nikmat selanjutnya adalah nikmat Makan Terasa Enak. Tidak mesti makanan yang mahal atau berkelas restaurant mewah. Cukup sambat terasi pake ikan asin plus krupuk, amboi nikamatnya.
Nikmat berikutnya yang sering kita anggap remeh adalah nikmat BUANG KOTORAN di Toilet entah itu air kecil atau air besar yang besar-besar. Jika ini tidak kita miliki silakan anda bersiap masuk ruangan 'HEMO DEALISA' Naudzubillah.
Betapa pun kita kaya, ganteng atau cantik bila tidak memiliki kenikmatan tersebut tentu sangat pantas untuk dikasihani. Semoga kita termasuk yang pandai bersyukur. Amin
Minggu, 06 Juni 2010
Mengadu Di Patung Liberty
Pagi yang cerah.....tatkala diri ini tiba di pulau kecil tempat patung Liberty berdiri gagah. Betapa perkasa nya ia, karna bertahun-tahun kokoh berdiri membawa obor 'kebebasan manusia'.
Ada sejuta emosi yang hendak ku sampaikan pada Dewi Liberty ini. Karna suara ku tak satupun orang mau mendengarkannya. Ku percaya Dewi Liberty mau mendengarkan. Daripada mencoba bicara di PBB, siapa lah aku ?? Mau ceramah di OKI pun, ijazahku sangat rendah. Mau bicara di Liga Arab, bahasa arab ku sangat jauh dari mumtaz. Mau bicara pada para pembesar dunia, baju ku teramat dekil. Maka pada patung Liberty lah ku mengadu.
Tanpa banyak basa basi ku langsung ungkapkan kerisauan, kesedihan, kemarahan yang selama ini membikin sesak di dada. Atas kekurang ajaran penguasa kota Tel Aviv. Pada Mbak Dewi Liberty ku katakan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv adalah manusia yang bernafas. yang makan, minum, tidur pula. Mereka bila dicubit pasti sakit apalagi di tusuk pisau atau ditembak pasti luka atau pun mati. Pembesar kota Tel Aviv sekolahnya tinggi2, dan masa kecil mereka pastilah orang tuanya mengajarkan sopan santun sebagai manusia beretika.
Tetapi mereka kenapa lebih kurang ajar dari seekor srigala lapar. Mengapa lebih buas dari harimau gila ??? Dan tak satupun yang sanggup menghentikan dan menjinakkannya. Pada Mbak Liberty, ku ingatkan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv, akan menangis bila d berduka ditinggalkan keluarga atau teman yang mati. Tapi nyatanya mereka tertawa terbahak-bahak bila ada anak kecil kena bom di kota Gaza.
Mbak Liberty ku sadarkan, bahwa para pembesar kota Tel Aviv, perutnya akan perih bila lapar. Akan sangat risau manakala anak bayinya nangis lapar mencari susu yang habis. Tapi mereka justru bersorak sorai ketika tau anak-anak di kota Gaza merintih kelaparan.
Pada Mbak Liberty akupun bertanya sengit, untuk apa ia berdiri gagah di sini? Apakah hanya untuk 'mejeng' ? Cari perhatian kah ? Tebar pesonakah ? Atau mau pamer saja ?
Kepadanya ku smpaikan harapan manusia yang waras, bahwa menjadi tugas Mbak Liberty lah untuk mengingatkan para pembesar kota Tel Aviv, agar meiliki rasa kemanusiaan kepada penduduk kota Gaza. Jangan biarkan manusia tak bersalah menjadi korban kebengisan pembesar kota Tel Aviv. Dan jangan sampai Mbak Liberty diam membisu, atau bahkan turut serta tingkah sombong pembesar kota Tel Aviv.
Tak lupa ku ucapkan trimakasih karna ia telah sudi menerima keluh sedihku. Sekali lagi ku pesankan agar ia segera bertindak dan mencegah terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pembesar kota Tel Aviv, yang tak satupun manusia waras bisa menerima. Dan kutitipkan salam pada kepala kelurahan kota tempat patung Mbak Dewi Liberty berdiri.
Tiba-tiba badan ini serasa dingin-dingin sambil badanku serasa digoyang-goyang. Terdengar suara istri membangunkan. Rupanya anak ku yang masih orok ngompol. Oh rupanya aku bermimpi bertemu Mbak Dewi Liberty.
Sabtu, 05 Juni 2010
Kita Di 'Sorga" Dunia Saja ???
Rasa kantuk masih menggelayut di mata ini, tatkala azan subuh di atas kapal bergema. Usai sholat subuh di atas kapal, ku pergunakan untuk bertafakur, melihat laut yang tenang di pagi hari. Sementara mentari di ufuk timur mulai berani bersinar.
Cakrawala di alam raya begitu indahnya, pulau-pulau kecil seakan menyambut dengan nyiur melambai nya, makin memanjakan jiwa ini dengan pesona samudra raya. Siang ketemu malam. Hari-hari ku nikmati dengan lahapnya menyantap panorama pengalaman berlayar ini.
Yang ku rasa betapa Allah swt begitu Maha Agungnya. Kala magrib tiba mentari terlihat di ufuk barat perlahan tenggelam. Subhanallah gumamku. Yang langsung disambut azan magrib. Malam tiba gelap nya lautan terhiasi butiran jarang lampu kapal yang berpapasan lewat. Tapi bila kita menatap langit cerah di gelap
nya malam kau akan melihat bermilyar bintang gemintang yang menemani sepanjang pelayaran ini. Rembulan sabit tak mau kalah berparade mengawal malam.
Lautan Indonesia sangatlah kaya. Bukan saja ikan nya. Cumi atau karang mengkarang nya tapi juga memiliki potensi kandungan arus listrik. Sayang kita tak meiliki kemampuan mengolahmya. Dan memang bumi persada ini kaya laksana permata zamrud manikam.
Angin laut maupun angin gunung sering menidur lelapkan kita. Air terjun bak rizki yang subur mengalir deras. Sawah ladang yang bertingkat tingkat. Makin lengkap dengan bunyi seruling yang sayup mendayu bersama gemercik air pancuran membikin suasana hati tentram. Inilah alam anugrah ilahi. Tiada perang panjang. Tiada nestapa. Tiada pergolakan. Adem ayem. Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghoffur.
Tapi cukup pintar kah kita bersyukur ???
Alam spritualitas cukup kuat di persada ini. Berbagai ajaran sufi dan mistis mengakar bak pondasi kokoh. Para wali mendapat tempat 'mulia' di makamnya yang dikaromahkan. Aneka budaya leluhur menjadi warisan tahan banting. Hingga di zaman Lap Top ini tetap antik meski nyata klenik. Inilah realitanya.
Nasyid perjuangan asing aneh di mata jelata dan priyayi, memanggil-manggil Palestina nama yang tidak ada di kamus bahasa ibu mereka. Berorasi nyaring intifadhah Ahmad Yassin yang mereka tau surah Yaasiin di kala ada kematian. Bernyanyi lagu Al Aqsa yang mereka tau konsumsi Isra Mi'raj. Berpedas pedas kata caci Israel yang mereka tau mengumpat sembako bbm mahal. Kecintaan pada Parpol Islam yang mereka tau cinta 'fitri'.
Kau kan berkata padaku berlebihan, manakala aku berpikir bahwa rakyat Palestinalah yang nanti berhak masuk sorga duluan, atas segala kegetiran hidupnya. Atas segala pengorbanan nya hingga tulang punggungnya patah dalam melawan Israel. Sementara pinggang kita yang asyik joget pada setiap pesta pernikahan, masih merasa pantaskah masuk sorga ??? Karna toh kita sudah merasakan sorga di dunia ini ??? Semoga kita pandai bersyukur.
Kamis, 03 Juni 2010
Unity Is Power
Adalah Mesir negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Setelah sebelumnya ulama-ulama Indonesia melawat ke Mesir, dan diterima sebagai tamu kehormatan para ulama Mesir di antaranya Hasan Al Banna. Dalam rombongan Ulama dari Indonesia terdapat Haji Agus Salim.
Hingga saat ini masih terlalu banyak ummat Islam yang seakan tidak mau peduli terhadap tanah suci Yerussalem Palestina. Dimana terdapat Masjid suci Al Aqsa, salah satu Masjid bersejarah dalam peristiwa Isra' Mi'raj Rosul saw. Juga kiblat pertama ummat Islam.
Kaum impeerialis berhasil memecah belah persatuan Islam, menjadi nation2 yang kecil-kecil. Sehingga berakibat tidak mau tau persoalan negara muslim lain. Atau ummat Islam lebih asyik berkutat kepada persoalan 'Fikih' atau masalah 'Furu' ketimbang memasuki wilayah yang lebih prinsip dan substansial.
Padahal Islam mengajarkan persatuan dalam filosofi sholat berjama'ah di Masjid maupun tatkala seseorang menunaikan ibadah Haji. Kalo saja ini difahami serta dihayati sudah dari kemaren-kemaren Israel lenyap dari peta dunia.
Tapi inilah realitanya. Kalo saja organisasi2 dakwah Islam bisa saling 'bersynergy' dengan semangat saling 'melengkapi' hasilnya tentu akan dahsyat, ketimbang saling mengintai kekurangan satu dengan lainnya. Dan inilah strategy musuh Islam untuk menghancurkan kekuatan persatuan Islam dari dalam. Contoh kasus adanya faham Ahmadiyah.
Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda, ummat Islam dilarang kumpul-kumpul, karna takut mau bikin rapat gelap melawan Belanda. Tapi ummat Islam toh tertap bisa ketemu tiap sholat berjama'ah, sholat jum'at. Apalagi ketika musim haji tiba dimanfaatkan betul untuk saling tukar info dengan ulama dari negara lain.
Ir Soekarnolah yang mamprakarsai konferensi Asia Afrika, atas dasar senasib sepenanggungan dengan sesama negara bekas dijajah. Maka hingga kini nama beliau tetap dikenang orang, bahkan oleh orang luar negeri. Itulah sebabnya ketika aku ikut aksi demo solidaritas Paletina atau apapun, berbesar hati. Karna Indonesia memang dari dulu menjadi pelopor perjuangan bangsa-bangsa tertindas seperti Palestina sebagai akibat imperialisme yang zhalim.
Maka melaui tulisan sederhana ini aku mengajak engkau untuk peduli dengan derita sesama muslim walo jaraknya jauh di sana. Tentu yang dekat kita pun tetap kita pedulikan dengan ukhuwah sejati bukan ukhuwah ala kereta api Madiun ke Jakarta, tegur sapa berakhir manakala sudah sampai stasiun Gambir. Wallahu 'alam
Moshe Dayan Dan Ariel Sharon
Moshe Dayan ! kita tidak akan melupakan sosok panglima tentara Israel ini ?? Dia telah ber'prestasi' bagi Israel karna dia yang memimpin pasukan Israel dalam perang yang 'memalukan' bagi bangsa Arab, yaitu perang 6 hari di awal bulan juni 1967. Dalam perang singkat ini, tentara Israel berperang atas nama keyakinan 'yahudi'nya. Sehingga semangat tempur nya berkobar-kobar. Dan menang !
Di sisi lain tentara Arab yang terdiri dari Mesir, Syiria, Yordan, yang berperang dengan motivasi Arabisme dan Sosialisme dapat dirontok kan oleh tentara Israel pimpinan Moshe Dayan hanya dalam waktu 6 hari saja.
5 juni 1967 adalah awal perang Arab-Israel yang berlangsung 6 hari. Dan pada tanggal 7 juni kota tua nan suci Yerussalem, telah berhasil direbut pasukan Moshe Dayan. Dengan gegap gempita sorak sorai pasukan Israel ini masuk ke wilayah Masjid Al Aqsha, sambil menghina Islam dan Muhammad saw.
Moshe Dayan memasuk wilayah Al Maghariba serta wilayah termbok Al Buraq yang kemudian dijadikan 'tembok ratapan'. Letaknya di sebelah barat komplek Al-Aqsha. Ketika memasuki wilayah tembok Al Buraq ini, Moshe Dayan dengan sombong berkata, " Kita sudah mempersatukan kota yang tersobek-sobek , ibukota Israel. Kita sudah kembali ke tempat paling suci ini, untuk tidak akan berpisah dengannya". Sambil tangan nya menyelipkan kertas berisi doa tulisan tangannya ke celah-celah tembok ratapan.
Semenjak itu tembok Al Buraq, serta wilayah disekitarnya hingga saat ini dalam kakuasaan tentara Yahudi Israel. Dan asrama pasukan Islam dari Afrika utara yang dibangun sebagai hadiah dari panglima Islam Sholahuddin Al Ayubi, dihancur leburkan tentara Israel.
Pada tahun 1948, di masa awal negara Israel, Moshe Dayan memimpin batalyon ke 89. Ketika itu ia memerintahkan semua penduduk di suatu desa Palestina, untuk berkumpul dan berlindung di dalam Masjid. Sambil ia mencari siapa yang telah melemparkan granat yang menewaskan seorang tentara Israel. Tapi Moshe Dayan kalap, semua orang yang berlindung di dalam Masjid itu, dibantai habis.
Dalam salah satu pertempuran matanya terkena peluru, hingga harus merelakan kehilangan mata satu. Yang berkibat ia berciri khas sebagai jenderal Yahudi ber'mata satu'.
Selain Moshe Dayan yang tidak kalah kejam dan bengis kepada rakyat Palestina adalah Ariel Sharon. Kami tidak sanggup melukiskan dengan kata bagaimana kekejamannya. Yang kami tau hingga kini Ariel Sharon, antara hidup dan mati di sebuah rumah sakit di Israel, kiranya sebagai balasan dari Allah swt atas kezalimannya. Amin
Rabu, 02 Juni 2010
AKSI SOLIDARITAS KEMANUSIAAN PALESTINA
Ajak semua elemen masyarakat yang memiliki rasa kemanusiaan yang beradab, untuk hadir pada hari Kamis 3 juni 2010 jam 13.00 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Guna aksi dukungan Kezaliman Israel terhadap Rakyat Palestina. Maaf bila pada jam tersebut jalan Thamrin- Sudirman Maceeet hingga Sore. Trimakasih
Antara Israel Dan Nyamuk
Siapapun yang belajar sejarah dunia pasti tidak akan memungkiri, bahwa berdirinya negara Israel sesuatu yang direncanakan sejak lama. Dan proses kelahirannya pun disutradarai oleh negara-negara berfaham imperialis.
Adalah sultan Abdul Hamid, khalifah Islamiyah Turki Ustmani, yang tidak mempan rayuan maupun 'sogokan' dari para tokoh yahudi yang minta izin sekedar berziarah ke kota suci Yerussalem. Maka segala rekayasa tipu daya semakin diintensifkan oleh kekuatan yahudi internasional untuk menumbangkan khilafah Turki Usmani yang merupakan benteng pertahanan terakhir ummat Islam.
Alhasil, habis dan tumbanglah khilafah Islamiyah itu. Muncul sosok Musthafa Kemal AttaTurk. Yahudikah ia ??? Sementara pakar sejarah mencurigai asal-usul keyakinannya. Dan suka atau tidak Israel telah berdiri secara tidak 'halal' di tanah wakaf Palestina. Banyak korban yang berjatuhan selama Israel berdiri. Baik yang membela maupun yang berusaha merobohkan negara itu. Entah sampai kapan ???Yang jelas bagi kita, berdirinya negara Israel tidak semata-mata disebabkan nafsu pulang kampung orang yahudi yang tersebar di banyak negara, tapi yang utama negara Israel berdiri karna adanya sebuah 'keyakinan'.
Tapi bukan karna aspek kesejarahan saja yang membuat yahudi bernafsu memekarkan wilayah 'haram' atau ilegal negaranya, tapi lebih karana keyakinan nya terhadap mitos 'tanah yang dijanjikan' berdasarkan ajaran kitab Talmudnya.
Sebagaimana sinyalemen Rosul saw, tentang prahara menjelang hari Qiyamat, maka sulit rasanya 'mendamaikan' keyakinan Yahudi atau Israel disatu pihak dengan Arab Palestina atau Islam di pihak lain. Meski ada pihak yang tidak setuju, bila konflik Israel vs Palestina ditarik ke ranah Agama. Tapi faktanya sulit untuk memisahkan kepentingan Yahudi dengan keyakinannya.
Melalui tulisan sederhana ini aku menghimbau kepada sesama muslim jadikan konflik Palestina vs Israel sebagai pemicu semangat ber Islam. Serta mari kita sadar bahwa ada pihak yang sengaja membuat ummat Islam tidak peduli dengan persoalan di tanah suci kita setelah Makkah dan Madinah. Mengapa demikian ?? mari ini kita jadikan bahan diskusi. Masih teramat banyak penceramah hikmah isra' mi'raj yang tidak menyinggung masjid Al-Aqsa dengan kaca mata kekinian yang aktual lagi uptodate. Bicara Islam hanya bicara aspek 'hidup setelah mati' saja. Secara sederhana ketika anak ku bertanya mengapa bangsa sejahat Israel itu kok bisa ada ??? aku menjawab, mengapa Allah swt, mencipatakan nyamuk ??? Bila direnungkan adakah manfaat nya nyamuk ? Betul ada. Dengan adanya nyamuk maka ada pabrik nyamuk yang memperkerjakan ribuan bahkan jutaan karyawan di seluruh dunia. Maka demikian pula Israel ada, sebagai ujian keimanan bagi kaum muslimin untuk siap jihad fii sabilillah mana kala Isarel semakin brutal dan kalap dan kurang ajar. Siapkah kita ??Selasa, 01 Juni 2010
Andai aku Obama
Melihat dan mendengar berita pembantaian semena-mena oleh Israel, membuatku gusar dan malu pada negara-negara sahabat. Segera ku memanggil mentri luar negeri untuk melakukan langkah nyata guna menghukum Israel yang sudah keterlaluan.
Apa yang kan kulakukan tentu akan mendapat reaksi negatif dari para donatur negeri ku, yang masih sangat diperlukan untuk membiayai proyek perang di Afghan dan Iraq. Bahkan untuk terus menstabilkan ekonomi negeri ini dari krisis moneternya.
Tapi apapun reaksi dari para bankir-bankir atau konglomerat yang memiliki hubungan 'keyakinan' dengan Tel Aviv, hati kecilku membrontak. Cukup sudah Israel untuk semaunya.
Diskusi dengan menteri luar negeri cukup sengit. Bagaimana memoles wajah politik negeri ku yang sering mendengung-dengungkan hak asasi manusia harus dihormati. Setelah kejadian penembakan brutal tentara Israel betul-betul aku 'kehilangan muka' di depan negara sahabat yang berpenduduk muslim.
Menteri luar negeriku seakan tidak mau tau dan mau malu akan peristiwa jorok dan brutal ini. Nyonya Clinton, seakan masih punya kartu truf untuk merayu dan mendinginkan emosi negara-negara muslim. Berbicara dengan Madam Clinton bagai berbicara dengan perdana menteri Israel, yang keras kepala sukar diajak berpikir realistis.
Setelah hampir satu jam, berdiskusi tiba pada satu kesimpulan, untuk rencana kunjungan ke Indonesia aku batalkan. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, karna rasa malu yang mendalam. Dan aku tak tau lagi bagaimana ber 'akrobat kata' agar muka ini tetap tegak di depan rakyat dan pemimpin negara muslim.