Kamis, 20 Mei 2010

ICU VIEW Sebuah Rumah Sakit


Keheningan ruang tunggu ICU tiba-tiba dikejutkan bunyi pintu yang terbuka dari dalam. Seorang dokter jaga bergegas-gegas mencari anak atau saudara seorang pasien ICU. Dokter berkata dikarnakan kondisi pasien semakin 'kritis' maka agar salah seorang keluarganya masuk kedalam ICU untuk menuntun pasien membaca LAA ILLA HA ILLALLAH.......Tentu suasana semakin mencekam...air mata para keluarga pasien yang ada di ruang tunggu makin tak terbendung. Lantunan surah Yaasiin makin nyaring terdengar. Menjelang kedatangan IZRAIL si Pencabut Nyawa yang tidak kenal kompromi. Tidak terlukiskan dengan kata kesedihan yang melanda. Yang ada hanyalah memory pasien ketika sehatnya. Saat bercanda, saat pergi bersamanya. Atau saat kita sedang berbisnis pada suatu hari yang lalu dengannya. Tidak ada yang berguna untuk diberikan selain doa yang mengalun. Agar dimudahkan manakala toh 'ajal nya tiba. Mobil nya yang terparkir di halaman rumah sakit juga hanya saksi bisu. Istri dan anaknyapun berpelukan menanti-nanti dengan cemas apa yang kan terjadi. Satu jam berlalu dokter jaga kembali mencari keluarganya. Dengan wajahnya yang sendu pak dokter berkata, "ikhlaskan beliau telah berpulang.... Inna Lillahi Wa inna Ilaihi Roji'uun. Sontak tangis anak istri serta keluarga memecah keheningan malam itu. Aku yang berdiri menyaksikan, tak kuasa menahan air mata. Hampir pula ambruk. Untung ada teman yang memegangiku. Ternyata setinggi-tinggi jabatan hanyalah Pensiun. Dan setinggi-tinggi pangkat hanyalah Almarhum. Semoga menjadi 'ibroh untuk kita di Sayyidul Ayyam Jum'at ini. Wallahu 'alam Syukron Ktsro

1 komentar:

Artikel terkait lainnya