Tampilkan postingan dengan label sejarah Israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah Israel. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 November 2010

Ikrar Suci Bangsa Kita


Pagi itu aku datang ke sekolah anak yang dulu juga sekolahku. Bertahun lamanya tidak ke sekolah ini. Biasanya istriku yang selalu mengambil rapor anak. Tapi pagi itu akulah yang mengambil rapornya. Kesempatan ini akan aku gunakan untuk bersilaturrahim dengan bapak ibu guruku yang mungkin masih mengajar di sekolah ini.

Rupanya sebagian besar para guru yang mengajar di sekolah ini adalah guru baru. Termasuk wali kelas anakku. Sehingga sulit menjumpai guru lama yang mungkin guruku dulu.

Usai menerima rapor, akupun bergegas pulang. Namun di parkiran motor, mata ini dari kejauhan melihat sosok tua yang sedang memarkirkan motornya. Memoryku segera ingat beliau adalah Pak guru sejarah. Apa mungkin dia masih mengenalku ? dalam hati aku bertanya sendiri.

Segera saja aku menghampirinya, rupanya beliau masih sangat mengenaliku. Kamipun berpelukan melepas rindu. Maklumlah sudah lebih duapuluh tahun tidak berjumpa. Segera saja Pak guru sejarah ini aku ajak mengobrol di kantin sekolah. sambil menikmati hidangan yang ada.

Mulanya kami berdua saling menanyakan kabar masing-masing. Kemudian pembicaraan berkembang kepada keadaan bangsa dan negara ini. Termasuk perangai ketidakjujuran para oknum elit bangsa ini. Juga berbagai macam bencana alam yang menimpa bangsa ini.

Menurut Pak guru sejarah ini, bangsa kita telah lupa dengan ikrar suci yang itu merupakan kalimat keramat yang memiliki konskwensi yang dalam. Kalimat yang beliau maksudkan adalah kalimat dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia. Yang sampai kapanpun selama negara ini ada, kalimat pembukaan itu tidak boleh sedikitpun berubah.

"Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa....." adalah kalimat ikrar suci bangsa kita yang sesungguhnya memiliki implikasi bahwa bangsa ini mesti dan wajib mensyukuri nikamat kemerdekaan yang merupakan Rahmat pemberian Allah Swt. Tentu mensyukuri atau bersyukur maksudnya mentaati secara sungguh-sungguh apapun perintah dari Allah Swt. Apapun agama atau keyakinan seorang Indonesianis, ia harus mematuhi dan mentaati ajaran agama atau keyakinan yang dianutnya.

Sebab menurut Pak guru sejarah ini, para bapak kita "The Founding Fathers" adalah orang yang sangat religius. Mereka sadar betul tanpa Rahmat Kasih Sayang dari Yang Maha Kuasa, sulit bagi kita untuk merdeka. Dan tidak ada satupun agama di Republik ini yang mengizinkan praktek asusila, seperti KKN atau perangai menipu rakyat.

Kiranya Pak guru sejarahku, menangkap suatu hikmah di balik tragedi bencana alam bertubi-tubi yang dialami bangsa kita.

Sebelum mengakhiri wejangannya Pak guru sejarah ini, mengulangi kata-katanya bahwa selama kita lupa atau melupakan ikrar suci kemerdekaan, maka keberkahan hidup dan rejeki tidak akan kita rasakan di negeri ini. Maka beliau mewanti-wanti aku agar tidak termasuk mereka yang memperkaya diri sendiri dengan cara menipu rakyat.

Tak terasa obrolan kami sudah cukup lama, akupun mohon pamit karena hendak berangkat ke kantor, tak lupa aku mencium tangan beliau yang telah sepuh. Aku tak kuasa menahan air mata haru.

Beliau melambaikan tangannya saat motor yang aku naiki beranjak dari sekolah itu.

Moga bermanfaat !

Kamis, 03 Juni 2010

Moshe Dayan Dan Ariel Sharon



           Moshe Dayan !   kita tidak akan melupakan  sosok  panglima tentara Israel ini ??  Dia telah ber'prestasi'    bagi Israel  karna  dia yang memimpin  pasukan Israel dalam perang  yang 'memalukan'    bagi bangsa Arab,  yaitu  perang  6 hari  di awal bulan juni 1967.  Dalam perang singkat ini, tentara  Israel berperang  atas nama keyakinan  'yahudi'nya.   Sehingga  semangat tempur nya   berkobar-kobar.  Dan menang !

           Di sisi lain  tentara Arab  yang terdiri dari  Mesir, Syiria, Yordan,  yang berperang  dengan motivasi Arabisme   dan Sosialisme  dapat dirontok kan oleh  tentara  Israel  pimpinan Moshe Dayan   hanya dalam waktu  6 hari saja.

           5 juni 1967  adalah awal perang Arab-Israel yang berlangsung 6 hari.  Dan pada tanggal 7 juni  kota tua  nan suci  Yerussalem, telah berhasil  direbut pasukan Moshe Dayan.   Dengan gegap gempita  sorak sorai  pasukan Israel ini masuk ke wilayah Masjid Al Aqsha,  sambil  menghina  Islam dan Muhammad  saw.  

            Moshe Dayan   memasuk wilayah  Al Maghariba   serta wilayah  termbok  Al Buraq  yang kemudian  dijadikan 'tembok ratapan'. Letaknya  di sebelah barat  komplek Al-Aqsha.    Ketika memasuki wilayah  tembok Al Buraq ini,  Moshe Dayan dengan sombong  berkata, " Kita sudah mempersatukan  kota yang tersobek-sobek , ibukota Israel.   Kita sudah kembali ke tempat paling suci ini, untuk tidak akan berpisah dengannya".   Sambil tangan nya menyelipkan kertas  berisi doa  tulisan tangannya  ke celah-celah tembok ratapan.

          Semenjak itu tembok Al Buraq, serta wilayah disekitarnya  hingga saat ini  dalam kakuasaan tentara Yahudi Israel.  Dan asrama  pasukan Islam  dari Afrika utara yang dibangun sebagai  hadiah  dari   panglima Islam Sholahuddin Al Ayubi, dihancur leburkan tentara  Israel.

          Pada tahun  1948,  di masa awal negara Israel,  Moshe  Dayan memimpin batalyon ke 89.  Ketika itu   ia memerintahkan  semua penduduk di suatu desa Palestina,  untuk berkumpul dan berlindung di dalam Masjid.  Sambil  ia mencari siapa yang telah melemparkan granat yang menewaskan seorang tentara Israel.  Tapi  Moshe Dayan kalap,  semua orang yang berlindung di dalam Masjid itu, dibantai  habis.

         Dalam salah satu pertempuran  matanya terkena peluru, hingga harus  merelakan kehilangan mata satu.  Yang berkibat  ia berciri khas  sebagai jenderal Yahudi ber'mata satu'.

           Selain Moshe Dayan yang tidak kalah kejam dan bengis  kepada  rakyat Palestina adalah Ariel Sharon.  Kami tidak sanggup  melukiskan dengan kata  bagaimana kekejamannya.  Yang kami tau hingga kini  Ariel Sharon,  antara  hidup dan mati   di sebuah rumah sakit di Israel,  kiranya sebagai  balasan  dari Allah swt  atas  kezalimannya. Amin

Rabu, 02 Juni 2010

Antara Israel Dan Nyamuk
















Siapapun yang belajar sejarah dunia pasti tidak akan memungkiri, bahwa berdirinya negara Israel sesuatu yang direncanakan sejak lama. Dan proses kelahirannya pun disutradarai oleh negara-negara berfaham imperialis.

Adalah sultan Abdul Hamid, khalifah Islamiyah Turki Ustmani, yang tidak mempan rayuan maupun 'sogokan' dari para tokoh yahudi yang minta izin sekedar berziarah ke kota suci Yerussalem. Maka segala rekayasa tipu daya semakin diintensifkan oleh kekuatan yahudi internasional untuk menumbangkan khilafah Turki Usmani yang merupakan benteng pertahanan terakhir ummat Islam.

Alhasil, habis dan tumbanglah khilafah Islamiyah itu. Muncul sosok Musthafa Kemal AttaTurk. Yahudikah ia ??? Sementara pakar sejarah mencurigai asal-usul keyakinannya.

Dan suka atau tidak Israel telah berdiri secara tidak 'halal' di tanah wakaf Palestina. Banyak korban yang berjatuhan selama Israel berdiri. Baik yang membela maupun yang berusaha merobohkan negara itu. Entah sampai kapan ???

Yang jelas bagi kita, berdirinya negara Israel tidak semata-mata disebabkan nafsu pulang kampung orang yahudi yang tersebar di banyak negara, tapi yang utama negara Israel berdiri karna adanya sebuah 'keyakinan'.















Israel raya adalah sebuah mimpi sekaligus cita-cita yang berlandaskan keyakinan zionisme yahudi. Bukan saja tanah Palestina seperti yang telah dan akan dicaplok nya melainkan makin meluas hingga Saudi Arabia, Iraq, Syiria, Libanon, Mesir, Yordan, seandainya mereka mampu. Persis sama bila kita bermimpi wilayah Indonesia identik sama wilayah kerajaan Majapahit zaman dulu yang konon hingga Thailand, Burma, Kamboja.

Tapi bukan karna aspek kesejarahan saja yang membuat yahudi bernafsu memekarkan wilayah 'haram' atau ilegal negaranya, tapi lebih karana keyakinan nya terhadap mitos 'tanah yang dijanjikan' berdasarkan ajaran kitab Talmudnya.

Sebagaimana sinyalemen Rosul saw, tentang prahara menjelang hari Qiyamat, maka sulit rasanya 'mendamaikan' keyakinan Yahudi atau Israel disatu pihak dengan Arab Palestina atau Islam di pihak lain. Meski ada pihak yang tidak setuju, bila konflik Israel vs Palestina ditarik ke ranah Agama. Tapi faktanya sulit untuk memisahkan kepentingan Yahudi dengan keyakinannya.

Melalui tulisan sederhana ini aku menghimbau kepada sesama muslim jadikan konflik Palestina vs Israel sebagai pemicu semangat ber Islam. Serta mari kita sadar bahwa ada pihak yang sengaja membuat ummat Islam tidak peduli dengan persoalan di tanah suci kita setelah Makkah dan Madinah. Mengapa demikian ?? mari ini kita jadikan bahan diskusi.

Masih teramat banyak penceramah hikmah isra' mi'raj yang tidak menyinggung masjid Al-Aqsa dengan kaca mata kekinian yang aktual lagi uptodate. Bicara Islam hanya bicara aspek 'hidup setelah mati' saja.

Secara sederhana ketika anak ku bertanya mengapa bangsa sejahat Israel itu kok bisa ada ??? aku menjawab, mengapa Allah swt, mencipatakan nyamuk ??? Bila direnungkan adakah manfaat nya nyamuk ? Betul ada. Dengan adanya nyamuk maka ada pabrik nyamuk yang memperkerjakan ribuan bahkan jutaan karyawan di seluruh dunia. Maka demikian pula Israel ada, sebagai ujian keimanan bagi kaum muslimin untuk siap jihad fii sabilillah mana kala Isarel semakin brutal dan kalap dan kurang ajar. Siapkah kita ??