Rabu, 02 Juni 2010

Antara Israel Dan Nyamuk
















Siapapun yang belajar sejarah dunia pasti tidak akan memungkiri, bahwa berdirinya negara Israel sesuatu yang direncanakan sejak lama. Dan proses kelahirannya pun disutradarai oleh negara-negara berfaham imperialis.

Adalah sultan Abdul Hamid, khalifah Islamiyah Turki Ustmani, yang tidak mempan rayuan maupun 'sogokan' dari para tokoh yahudi yang minta izin sekedar berziarah ke kota suci Yerussalem. Maka segala rekayasa tipu daya semakin diintensifkan oleh kekuatan yahudi internasional untuk menumbangkan khilafah Turki Usmani yang merupakan benteng pertahanan terakhir ummat Islam.

Alhasil, habis dan tumbanglah khilafah Islamiyah itu. Muncul sosok Musthafa Kemal AttaTurk. Yahudikah ia ??? Sementara pakar sejarah mencurigai asal-usul keyakinannya.

Dan suka atau tidak Israel telah berdiri secara tidak 'halal' di tanah wakaf Palestina. Banyak korban yang berjatuhan selama Israel berdiri. Baik yang membela maupun yang berusaha merobohkan negara itu. Entah sampai kapan ???

Yang jelas bagi kita, berdirinya negara Israel tidak semata-mata disebabkan nafsu pulang kampung orang yahudi yang tersebar di banyak negara, tapi yang utama negara Israel berdiri karna adanya sebuah 'keyakinan'.















Israel raya adalah sebuah mimpi sekaligus cita-cita yang berlandaskan keyakinan zionisme yahudi. Bukan saja tanah Palestina seperti yang telah dan akan dicaplok nya melainkan makin meluas hingga Saudi Arabia, Iraq, Syiria, Libanon, Mesir, Yordan, seandainya mereka mampu. Persis sama bila kita bermimpi wilayah Indonesia identik sama wilayah kerajaan Majapahit zaman dulu yang konon hingga Thailand, Burma, Kamboja.

Tapi bukan karna aspek kesejarahan saja yang membuat yahudi bernafsu memekarkan wilayah 'haram' atau ilegal negaranya, tapi lebih karana keyakinan nya terhadap mitos 'tanah yang dijanjikan' berdasarkan ajaran kitab Talmudnya.

Sebagaimana sinyalemen Rosul saw, tentang prahara menjelang hari Qiyamat, maka sulit rasanya 'mendamaikan' keyakinan Yahudi atau Israel disatu pihak dengan Arab Palestina atau Islam di pihak lain. Meski ada pihak yang tidak setuju, bila konflik Israel vs Palestina ditarik ke ranah Agama. Tapi faktanya sulit untuk memisahkan kepentingan Yahudi dengan keyakinannya.

Melalui tulisan sederhana ini aku menghimbau kepada sesama muslim jadikan konflik Palestina vs Israel sebagai pemicu semangat ber Islam. Serta mari kita sadar bahwa ada pihak yang sengaja membuat ummat Islam tidak peduli dengan persoalan di tanah suci kita setelah Makkah dan Madinah. Mengapa demikian ?? mari ini kita jadikan bahan diskusi.

Masih teramat banyak penceramah hikmah isra' mi'raj yang tidak menyinggung masjid Al-Aqsa dengan kaca mata kekinian yang aktual lagi uptodate. Bicara Islam hanya bicara aspek 'hidup setelah mati' saja.

Secara sederhana ketika anak ku bertanya mengapa bangsa sejahat Israel itu kok bisa ada ??? aku menjawab, mengapa Allah swt, mencipatakan nyamuk ??? Bila direnungkan adakah manfaat nya nyamuk ? Betul ada. Dengan adanya nyamuk maka ada pabrik nyamuk yang memperkerjakan ribuan bahkan jutaan karyawan di seluruh dunia. Maka demikian pula Israel ada, sebagai ujian keimanan bagi kaum muslimin untuk siap jihad fii sabilillah mana kala Isarel semakin brutal dan kalap dan kurang ajar. Siapkah kita ??

Selasa, 01 Juni 2010

Andai aku Obama


              Melihat dan mendengar berita pembantaian semena-mena  oleh Israel,  membuatku gusar dan malu  pada negara-negara  sahabat.   Segera ku memanggil  mentri luar negeri untuk melakukan langkah nyata  guna menghukum Israel yang sudah keterlaluan.

              Apa yang kan kulakukan tentu akan mendapat reaksi negatif dari  para donatur negeri ku, yang   masih sangat diperlukan untuk membiayai proyek perang di Afghan dan Iraq.   Bahkan untuk terus menstabilkan ekonomi negeri ini dari krisis moneternya.

              Tapi apapun reaksi   dari para bankir-bankir atau konglomerat yang memiliki  hubungan 'keyakinan'   dengan Tel Aviv,   hati kecilku  membrontak.  Cukup sudah Israel untuk semaunya.

              Diskusi dengan menteri luar negeri cukup sengit.  Bagaimana memoles wajah politik negeri ku yang  sering mendengung-dengungkan  hak asasi  manusia harus dihormati.  Setelah kejadian penembakan brutal tentara Israel  betul-betul  aku 'kehilangan muka'    di depan  negara sahabat  yang berpenduduk muslim.

             Menteri luar negeriku seakan tidak mau tau dan mau malu  akan peristiwa jorok dan brutal ini.  Nyonya Clinton,   seakan masih punya kartu truf untuk merayu dan mendinginkan emosi negara-negara  muslim.  Berbicara dengan  Madam Clinton bagai berbicara dengan perdana menteri Israel, yang keras kepala sukar diajak berpikir realistis.

             Setelah hampir satu jam, berdiskusi  tiba   pada satu kesimpulan,  untuk rencana kunjungan   ke Indonesia  aku batalkan.  Sampai batas waktu yang belum ditentukan, karna  rasa malu yang mendalam.  Dan aku tak tau lagi  bagaimana ber 'akrobat kata'  agar muka ini tetap tegak di depan rakyat  dan   pemimpin negara muslim. 

Senin, 31 Mei 2010

Cinta Dan Kotak Amal



















Al kisah di sebuah kota di jawa tengah ada seorang pemuda bernama Fulano. Sebentar lagi Fulano akan menikah dengan Fulani, bahkan undangan resepsi pernikahan mereka telah tersebar luas di kalangan teman dan sanak saudara masing-masing.


Fulani begitu besar pengharapan kepada sang kekasih yang ngaku kerja di sebuah perusahaan kontraktor. Fulani sendiri kerja sebagai karyawati di sebuah Mall di kota itu.
Tanpa di ketahui sang kekasihnya pemuda Fulano menjelang hari pernikahan nampak cemas dan gusar oleh karena, belum memberi uang belanja apalagi uang perabotan yang pernah dijanjikan di depan calon mertua.

Hari demi hari yang ada hanyalah wajah murung. Tapi bila ditanya oleh Fulani ia tidak ngaku ada apa di balik wajah sendunya itu. Ia bahkan sering mentraktir sang kekasih makan bakso atau minum es campur manakala menjemput Fulani pulang kerja. Dari mana uangnya?
Dia mendapatkan pinjaman dari teman-teman nongkrong nya yang bernasib lebih baik dari Fulano yang hanyalah seorang tukang ojek.


Tinggal sepekan lagi acara pernikahan mereka kan digelar. Sementara Fulano menjadi 'buronan' mertua karna belum nyetor uang apa-apa, sebagaimana janjinya yang selangit.
Tiba-tiba ia mendapat ilham dari syetan untuk melakukan 'mission imposible'.

Malam itu tatkala Fulani kena shift pagi, Fulano datang ke Mall tempat Fulani kerja. Sampai Mall tutup jam 22.00 , Fulano tidak keluar dari Mall itu. Ia sembunyi di sebuah ruangan yang satpam malam tidak menyangka ada orang disitu. Begitu keadaan aman. Sunyi tiada orang satupun. Fulano keluar ruangan itu, ia mengendap-ngendap. Tanpa banyak pertimbangan kotak amal yang terletak di dekat eskavator/tangga jalan disambarnya. Lalu ia pun segera bergegas mencari jalan keluar. Dia berjalan ke sana ke mari mencari jalan keluar. Tapi semuanya terkunci rapat dari luar. Celaka gumamnya dalam hati.


Maka dengan terpaksa menunggu hingga besok pagi. Dan alangkah berdebar hatinya ketika satu persatu karyawan-karyawati mulai masuk berdatangan ke Mall itu. Fulano pun takut dan tanpa pertimbangan lagi sembunyi di ruang ganti pakaian karyawati Mall. Anggapannya ia tidak akan ketahuan. Sapa tau ia ketemu calon istri pula.

Tapi sial bagi Fulano, keberadaannya di kamar itu, diketahui oleh seorang karyawati yang kaget dan berteriak-teriak minta tolong ada maling. Kontan satpam Mall berhamburan datang mengepung Fulano. Dan langsung saja Fulano ditangkap dengan tuduhan mau mencuri sesuatu. Awalnya ia ber kelit, ketiduran di Mall. Tapi petugas satpam tidak kalah lihai. Ternyata setelah diperiksa seluruh isi Mall, posisi kotak amal sudah jauh bergeser mendekati jendela ke luar.


Maka dengan malu yang sangat Fulano mengakui perbuatannya sebagai akibat bingung belum menyetor uang biaya pernikahan kepada mertua. Bagi Fulani ini merupakan mimpi buruk yang mempermalukan dirinya. Cinta sucinya terganjal kotak amal, sebagai akibat kelakuan Fulano yang hanya Menang Nampang Doang.


Moga ada manfaatnya.

Madrasah Masa Kecilku


               Tidak seperti biasanya,  hari itu aku pulang kantor  lebih cepat. Matahari  masih lumayan tinggi di ufuk barat. Sesampainya di rumah,    istri  bilang agar aku sekali-sekali menjemput anak yang setiap sore hari sekolah madrasah.

                Memang kesibukanlah yang membuatku tidak pernah  mengantar dan menjemput anak. Berangkat masih gelap pulang sudah gelap. Bertahun-tahun.  Mengejar absensi yang tidak bisa kompromi.

               Sore itu   ku sempatkan untuk menjemput anak.  Alangkah gembiranya ketika dia tahu Ayahnya datang menjemput.   Tak lupa kusiapkan sekedar  uang jajan   untuknya.  Maklumlah anak-anak  tidak jauh dari jajan.  Karna di halaman madrasahnya tukang jajanan berderet menanti dengan setia siswa-siswi  madrasah pulang.

               Yang membuat  tertegun serta  seakan melempar kenanganku ke 30 tahun silam adalah bangunan madrasah ini.   Saat itu usia ku sama dengan  usia anak ini.   Almarhummah ibu yang mengantarkan diri ini sekolah di madrasah.  Mulanya takut karna waktu itu aku sukar membaca Alqur'an.  Tapi aku dirayu dan dibujuk oleh Ibu untuk mau sekolah madrasah.  Kini setelah lama berlalu kiranya,  tinggal doa  yang bisa ku kirimkan pada almarhummah ibu.  Wajahnya seakan ada di halaman madrasah ini,   yang waktu itu menggandengku masuk bertemu kepala sekolah. Mendaftarkanku sebagai murid madrasah.

               Mungkin ini hikmah aku pulang cepat dari kantor,   bisa menjemput anak sekaligus membawa kenangan ke masa kecil saat dimasuk kan ke madrasah oleh almarhummah ibu.  Tanpa ku sadari anak ku memanggil-manggil, untuk segera menghidupkan motor dan pulang.

                Memang anak adalah asset yang sangat mahal,  tidak saja di dunia bahkan ketika kita sudah berpulang pun, doa anak yang soleh sangatlah   manjur.  Biarpun secara materi anak kita berkecukupan namun bila tidak pandai mendoakan orangtuanya, tentu ironis sekali.

                Maka melalui tulisan sederhana ini ku mengajak diri ini dan kita untuk mendidik dan mempersiapkan anak keturunan kita menjadi anak yang pintar disokolah  serta rajin ibadah mendoakan  ibu bapaknya. Semoga

Permainan Gaple Yang Melenakan


Dalam perjalanan hidup ku pernah mengunjungi suatu kota yang berpenduduk mayoritas muslim. Bila kita hendak ke kota itu bisa menempuh waktu 4 malam melalui jalur laut. Arah ke timur Indonesia. 
Dari nama-nama warga kota itu, jelas sekali si empunya nama adalah seorang muslim. Dalam sejarah Islam di nusantara nama kota ini cukuplah terkenal karena memiliki kesultanan Islam yang jaya di masa silam. 
Ada yang membuat ku terheran-heran. Saat waktu asar tiba. Bersama tiupan angin laut yang berhembus kencang, alangkah tercengangnya hati ini. Melihat banyak warga berkerumun di serambi depan beberapa banyak rumah. Ngapain mereka ??? tanyaku dalam hati. Ku coba mendekat. Ternyata mereka sedang maen gaple. Tua muda, ibu-ibu, bapak-bapak tengah asyik memperhatikan kartu-kartu gaple yang tersusun di meja. Masya Allah gumamku. Sementara Masjid / Mushola kosong. Hanya satu dua orang yang sholat berjama'ah. Mereka lebih tertarik maen gaple berjamaah !? 
Konon istilah gaple diambil dari bahasa arab yaitu ghoflah artinya lalai. Orangnya disebut ghofilin. Memang tidak ada yang mengharamkan permainan ini sepanjang tidak dipake sarana judi dan juga sepanjang tidak melalaikan kewajiban-kewajiban sebagai muslim misalnya sholat. 
Masjid di kota ini ramenya waktu maghrib saja. Sedangkan 4 waktu yang lain sangatlah berkurang jama'ahnya. Sedih sekali melihat fenomena ini. Sebuah wilayah kesultanan Islam yang terkenal hingga manca negara ternyata banyak warganya kurang menghayati nilai-nilai Islam. Semogalah saat ini tidak seperti saat ku kesana di tahun 1992. Moga penghayatan dan pengamalan ajaran Islam hari ini lebih baik. Jangan sampe Islam hanya tinggal nama. 
Kembali soal gaple. Betapa asyiknya permainan ini. Apalagi bila yang kalah kena hukuman harus di jepit telinganya memakai jepitan baju yang dijemur. Bisa tak terasa waktu cepat berlalu. Biasa nya permainan ini dimaenkan tatkala ronda malam, atau sedang ada hajatan. Tak terkecuali di daerah tertentu dimainkan saat ada yang meninggal. 
Jatah waktu hidup manusia tidak ada yang tau kapan berakhirnya. Masih mendingan sepak bola. Mana kala sudah hampir habis waktu nya, oleh pengawas pertandingan diberi tau dari pinggir lapangan dengan istilah injury time. Tapi soal jatah umur tidak ada yang tau kapan kan berakhir. 
Sungguh ironis bila hidup manusia yang singkat dan pula tidak tau kapan kan berakhir habis begitu saja dengan bermain gaple atau yang sejenisnya misalnya maen game komputer. Sepanjang bisa mengatur waktu tentu tidak dipersoalkan. Yang repot bila sebaliknya. Bila kita hayati antara waktu dan kewajiban kita sesungguhnya kewajiban itu terlalu banyak ketimbang waktu yang tersedia. Begitu ulama besar Hasan Al Banna berpesan. Maka melalui tulisan sederhana ini aku mengajak kita semua agar hati-hati terhadap segala yang melenakan. Bukan hanya gaple bisa juga anak, harta kita misalnya mobil bagus yang terlalu disayang-sayang, akhirnya Sholat subuh telat gara-gara nyuci mobil itu. 
Moga bisa diambil hikmahnya. Amin