Sabtu, 12 Juni 2010

Ku Bersyukur PadaMU


         Dalam cabang olah raga  Sepak Bola,  banyak terdapat ajaran tentang filosofi  kehidupan. Satu di antaranya adalah ajaran  untuk 'pandai bersyukur'.

         Dalam sebuah pertandingan sepak bola yang melelahkan,  dimana kedua tim selama 90 menit dituntut untuk menang,  untuk terciptanya   sebuah   gol sangatlah sulit. Karna masing-masing menjaga lawan secara ketat dan penuh disiplin tinggi. Tidak jarang seorang 'striker'  yang handal dan memiliki naluri  haus gol  sekalipun hampir-hampir  frustrasi  manakala  bermain  dalam sebuah pertandingan yang berlangsung sangat ketat.

         Tatkala seorang pemain  penyerang    yang sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang dalam tendangan pinalti, tetap tidak bisa memastikan apakah tendangannya akan masuk,  karna banyak faktor penyebabnya.  Bisa grogy  bisa pula karna arah  bola  yang akan ditendangnya telah tertebak oleh penjaga gawang lawan yang memiliki  feeling kuat.

          Atas semua itu,  sering kita melihat, pemain sepak bola  dalam situasi genting akan menengadahkan  tangan seraya berdoa.  Karna bagaimanapun manusia hanyalah  sebatas mampu  berusaha saja.

          Dalam kehidupan nyata, bersyukur  jauh lebih sulit ketimbang bersabar.  Jika kita tidak mempunyai uang cukuplah bersabar. Tapi bila kita memiliki uang banyak, sangat mungkin kita  lupa bersyukur.   Bersyukur tentunya  tidak sekedar ucapan di bibir saja, tapi mesti dibuktikan dalam  prilaku sehari-hari.

           Seorang   yang telah divonis  akan  segera mati oleh dokter, sebagai akibat penyakit yang dideritanya,  dan ternyata vonis itu tidak terbukti.  Seseorang ini apakah  lalu  pandai mensyukuri karunia  yang diberikan kepadanya  ??? Belum tentu.  Banyak manusia lupa daratan  kalo sudah sehat kalo sudah kaya kalo sudah pangkat tinggi.  Bersyukur memang tidak cukup dibibir saja.

            Akhirnya kita bisa bercermin dari pemain sepak bola yang mampu mencetak gol satu-satunya bagi kemenangan timnya   dikala  waktu pertandingan hanya tersisa beberapa saat di babak  injury time.  Tak lupa ia bersujud  mengAgungkan KebesaranNYA. Alhamdulillah Allahu Akbar.  

Jumat, 11 Juni 2010

Bila Kita Ditinggal Rasa MALU


           Ketika  berwisata  ke  Taman Safari Cisarua, seorang kawan berkata padaku,  di zaman canggih ini,   manusia  kalah dengan hewan-hewan.   Kalo dulu  hewan-hewan buas  dikrangkeng dalam kandangnya, sehingga kita manusia  dapat melihat segala gerak-geriknya  di dalam kandang. Ternyata  yang terjadi di Taman Safari  manusialah  yang dikrangkeng dalam mobil-mobil wisata.

           Apakah manusia lebih buas  dari binatangnya ??  Ataukah binatang itu minta ganti nasib dengan manusia ??  Adakah budaya bagi hewan ?  Atau lenyapkah  budaya yang kita miliki ?

           Kenyataannya sejahat-jahatnya binatang buas,  manusia bisa lebih buas. Kalo binatang mencari makan hanya cukup buat dirinya. Sebatas kenyang saja.  Tapi manakala manusia  yang telah hilang jiwa kemanusiannya  justru  bisa melebihi  'rakus'nya binatang.  Mencari harta bukan saja untuk dirinya, tapi untuk  persiapan keturunannya kelak.  Sepanjang  ini dilakukan dengan cara-cara yang halal, tentu sah-sah saja. Tapi bila harus menginjak-injak  norma hukum  inilah yang sekarang banyak  ditayangkan ditelevisi  maupun media pemberitaan yang lain.  Banyak pejabat  yang semula disegani karna wibawanya,   harus rela sedrajat  dengan  bahkan lebih rendah dari  hewan  karna  tega  mengkhianati sumpah jabatannya  sekaligus  rakyat dan negaranya.

           Seorang pejabat   'nakal   yang memiliki pangkat kedudukan, harta melimpah, istri cantik yang rajin senam dan ke salon, anak-anak yang tinggi sekolahnya. Tak seorangpun mengira ia berkhianat dengan sumpah jabatannya.  Tapi  bila  tabir kebejatan moralnya tersingkap oleh aparat hukum.  Sejak itulah  'rasa malu'  baru tiba.  Yang merasakan  'malu'    bukan saja dirinya pribadi  tapi ditanggung oleh anak istri  bahkan handai taulan di kampungpun merasakan.

            Begitu pula 'atas  nama tuntutan profesi'   seseorang rela memamerkan lekak lekuk tubuh yang aduhai.  Tidak kah ia sadar  bahwa apa yang ia lakukan  ikut  merangsang gelora sex  anak muda  bahkan orang tua.  Sehingga  banyak terjadi free sex juga praktek aborsi.

            Apa perlunya seorang suami merekam adegan persetubuhan  dengan istrinya ?? Apakah akan dijadikan arsip file untuk kelak dapat di lihat anak cucunya sebagai percontohan ??  

            Sekarang realitanya banyak orang yang tidak tau kapan meletakkan rasa malu.  Rasa malu sejatinya  tidak dapat terpisahkan dengan iman. Seperti  dua rel kereta api.   

            Untuk memberi kata sambutan di kantor RW  banyak yang tidak sanggup karana malu katanya. Tapi kalo disuruh goyang atau joget  pada acara  pesta pernikahan   banyak yang antri.

             Akhirnya kita berdoa semoga tetap meiliki rasa malu yang positif.  Perbedaaan manusia dan binatang kecuali   akal  adalah rasa malu.  Dengan malu kita memiliki martabat dan budaya yang adhi luhung. Para Nabi berkata, bila kau sudah tidak memiliki rasa malu, silakanlah berbuat semau mu.  Wallahu 'alam

Rabu, 09 Juni 2010

TETAPLAH BERSIH DAN PEDULI

Tak dapat dipungkiri bahwa stigma negatif terhadap Islam telah membuat agama 'Rahmatan Lil 'Alamin ini menjadi sesuatu yang mengerikan tidak saja bagi mereka non muslim tapi terkadang juga perasaan curiga menghantui mereka yang mengaku beragama Islam oleh karna pemahaman yang keliru

Sesungguhnya pencitraan negatif terhadap Islam telah terjadi sejak zaman dunia Islam mengalami penjajahan. Kesemuanya bermuara untuk menjauhkan Islam dari ummatnya yang notabene rakyat jajahan yang ditindas kaum imperialis. Sebab manakala Islam telah merasuk kedalam penghayatan nyata ummatnya, sejak itu pula kaum imperialis mengalami tidak nyenyak tidur dan mesti bersiap hengkang dari tanah jajahannya.

Ketika dunia Islam telah berhasil memerdekakan diri, ternyata pencitraan negatif terhadap Islam bukannya hilang bahkan semakin menjadi-jadi. Yang pencitraan itu tidaklah berimbang secara obyektif melainkan berat sebelah. Manakala kekerasan dilakukan oleh mereka yang di tuduh sebagai kaum fundamentalis muslim dengan serta merta pemberitaan negatif terhadap Islam yang seakan mentolelir gerakan radikal sangatlah kencang di pemberitaan berbagai mass media। Tapi jika yang melakukan kekerasan itu adalah negara ilegal 'Israel', jangka waktu pemberitaannya dapatlah diukur. Dan sudah tentu tidak divonis sebagai tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hanya baru-baru ini saja setelah aktifis kemanusiaan dibunuh secara brutal di atas kapal misi kemanusiaan

Dalam hubungannya dengan PKS sejak keikutsertaannya dalam Pemilu 1998, partai ini memang sangat fenomena. Betapa tidak ? Partai yang awalnya bernama PK ini, menunjukkan kenaikan perolehan suara yang significant di Pemilu 2004 dan 2010 yang baru lalu. Berikut penyebaran perolehan suaranya yang lebih merata dari dua Pemilu sebelumnya. Agaknya ini merupakan keberhasilan strategy, 'bermain cantik' dari PKS dalam mengemas Islam. Islam yang terstigma negatif menjadi sesuatu yang menarik, jauh dari tingkah arogan mayoritas jauh pula dari isyu-isyu primordialisme yang kontraproduktif.

Syari'ah Islam tidak dipahami secara sempit, melainkan dijabarkan kepada nilai-nilai yang lebih universal dan coba diaktualisasaikan secara nyata dilapangan. Ini kiranya, yang melatarbelakangi jargon politik PKS sebagai Partai yang bersih karna menjunjung tinggi kejujuran serta peduli dengan aksi nyata dalam berbagai tanggap darurat bencana yang sesungguhnya pula implementasi dari semangat pelayanan masyarakat/ khadimul ummat. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah Profesionalisme. Terhadap jargon politik PKS yang satu ini, tidaklah sulit bila bicara Profesionalisme. Disebabkan partai ini memiliki banyak peminat dari kalangan intelektual muslim terpelajar.

Dewasa ini rakyat Indonesia sangat merindukan hadirnya partai dan sosok pemimpin bangsa yang tidak menjual 'kecap' janji seribu janji yang dikemas lebel agama. Melainkan tindakan nyata yang jujur, peduli dan profesional. Hal ini karna rakyat semakin pintar dan cerdas sebagai akibat informasi yang terbuka dari berbagai sumber media. Pada sisi inilah PKS menemukan momentumnya, tidak salah bila banyak pengamat yang optimistis terhadap perolehan suara PKS di Pemilu mendatang. Insya Allah.

Di lain sisi, dalam koalisi, dimana PKS mendapat jatah 4 menteri merupakan saat tepat untuk pembelajaran agar semakin matang dalam tata kelola negara bagi para kadernya. Bisa juga difahami sebagai ujian moral dan intelektual bagi para kadernya yang terserap di sektor pemerintahan.

Jika saja PKS dapat mempertahankan ritme semangat juangnya dalam simpul slogan yang penuh makna yaitu Bersih, Peduli dan Profesional, maka penulis berkeyakinan, masa depan pengelolaan negeri ini tinggal menunggu waktu bagi PKS. Semoga

Akhirnya teriring doa tak lupa kudoakan Selamat Berkerja untuk Indonesia. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan keIstiqomahan kepada para kader PKS di manapun berada. Amin

Selasa, 08 Juni 2010

Tanpa Tujuan



           Pagi itu aku keluar rumah,  karna sedih mendengar keluh kesah ibunya anak-anak.  Yang malu untuk kembali mencari pinjaman uang guna biaya  anak sekolah  tahun ajaran baru.  Aku tak tau kemana kaki ini akan ku ayunkan.  Sebagai seorang  'tuna karya'  jobless,  malu berdiam diri di rumah.  

          Lamaran demi lamaran sudah ku kirim ke banyak info lowongan kerja, nyatanya   hingga susu anak berkaleng-kaleng habis belum juga ada panggilan.  Mau  di bawa kemana badan ini  di bawa ?  Tak terasa  sampailah aku di terminal bus.   Banyak yang menawari  bus dengan berbagai tujuannya.  Solo, Yogya, Madiun, Madura dsb.

          Bingung yang ada.  Mau kemana ?  Jadilah diri ku bagai layang-layang putus. Entah  mau kemana.

           Begitulah sekelumit  kisah hidup, sebagai ilustrasi  jika kita tidak memiliki  'tujuan' dalam hjidup ini.  Jika kita tidak tau untuk apa kita hidup ?  Dan mau kemana kita dalam hidup ini.  Pertanyaan bijak penuh hikmah  darimana ?  dimana ?  Dan mau kemana ??

           Banyak manusia yang salah jalan karna tidak tau tujuan  hidupnya.  Ada yang ngajak Narkoba ikut. Ada yang ngajak Dugeman ikut.  Ada yang ngajak  Miras ikut. Sex bebas ikut. Atau  merasa sudah betul dalam hidup padahal keliru.   Berangkat  gelap pulang gelap.  Ibadah 5 waktu lewat. Sibuk cari nafkah  Sholat  jika hari Raya saja.  Dengan alasan cari nafkah kan juga ibadah.  Jatah umur habis tak terasa. Cepat skali.

           Maka melalui tulisan sederhana ini,  aku mengingatkan diri pribadi  dan pembaca budiman, agar memiliki tujuan  dalam hidup ini.  Tujuan yang akan mengarahkan  langkah agar tidak tersesat  dan terombang-ambing  dalam samudra  kehidupan yang dalam.  Untuk itu, kita bertanya pada sang pencipta untuk  tujuan apa kita  diciptakan ??

           Ternyata tujuan penciptaan kita  adalah untuk 'Beribadah padaNya.'  Jangan disalah pahami ibadah bukan hanya ibadah  ritual misalkan Sholat saja.  Tapi ibadah dalam arti yang luas. Termasuk mencari rezki.   Semoga kita dapat  mengarahkan kaki kepada tujuan hidup kita.

            Laksana  pesawat setiap hari semalam kita mesti kontak dengan  Air Traffick Control, untuk  mohon petunjuk agar  tetap di'jalan yng benar. Jangan celaka.  Bila ini tidak kita lakukan yang terjadi  adalah bahaya besar mengancam keselamatan kita.  Wallahu 'alam moga bermanfaat.

              

Senin, 07 Juni 2010

Nikmat Yang Terlupakan


               Suasana  masih  tanggal muda  tapi temanku  yang satu ini  wajahnya sudah terlihat murung  bagai  tanggalan  yang  sudah lanjut usia  alias tanggal tua.   Selidik punya selidik ternyata gajinya cepat  habis untuk keperluan konsumtif.  Padahal   ia  memiliki istri yang juga bekerja.

                Kehidupan di kota besar seperti Jakarta  memang serba mahal dan serba  memakai uang. Karna  semua memakai uang maka rasa persaudaraan pun yang seharusnya berlandaskan 'ketulusan hati'  yang disertai  rasa cinta kasih,     juga diukur dengan 'uang'.  Selagi kaya dianggap saudara  tapi  bila  sedang 'bokek'   negorpun  segan.

                Karna semua diukur dengan uang, maka  rasa syukur pun  uang menjadi para meternya. Selagi dompet nya tebal  bersyukur sekali. Tapi bila dompetnya tipis rasa syukur pun hilang.

              Kenikmatan yang Allah swt, berikan  terlalu sulit untuk dihitung bahkan tidak akan sanggup kalkulator menghitungnya.  Tapi dasar kita manusia yang terlalu cepat berkeluh kesah maka nikmat  pemberian Nya  seakan tidak terlihat dan terasakan.  Sangat menyedihkan.

              Melalui tulisan sederhana ini aku mengajak kita untuk melihat nikmat yang  diberikan Allah swt pada kita,  yang serasa nikmat itu berlalu begitu saja,  tapi manakala itu tidak kita miliki atau rasakan  barulah kita sadar akan kenikmatannya.

              Nikmat yang ku maksud yang pertama adalah nikmat TIDUR NYENYAK,   jika ini tidak kita miliki,  percuma uang ber MM di Bank  yang kita punya.  

               Nikmat selanjutnya adalah  nikmat    Makan Terasa  Enak.   Tidak mesti makanan yang mahal atau berkelas  restaurant mewah.  Cukup sambat terasi pake ikan asin plus krupuk, amboi nikamatnya.   

               Nikmat berikutnya yang sering kita anggap remeh adalah nikmat  BUANG KOTORAN  di Toilet  entah itu air kecil atau air  besar  yang besar-besar.  Jika ini tidak kita miliki  silakan anda bersiap  masuk ruangan 'HEMO DEALISA'   Naudzubillah.

                Betapa pun kita  kaya,  ganteng atau  cantik  bila tidak memiliki kenikmatan tersebut tentu sangat pantas  untuk dikasihani.   Semoga kita termasuk yang pandai bersyukur.  Amin