Senin, 14 Maret 2011

Isyarat Tsunami Dalam Al Qur'an


Saat tulisan ini dibuat, pusat perhatian mass media internasional tertuju ke negeri matahari terbit Jepang. Adalah Tsu nami yang menyebabkan.

Berbicara tentang Tsunami sesungguhnya telah diisyaratkan dalam kitab suci ummat Islam Alqur'an. Hal ini sekali lagi merupakan bukti bahwa Alquran bukan karya cipta seorang yang bernama Muhammad saw, yang hidup 14 abad silam. Dan memang Muhammad bertempat tinggal jauh dari tepi pantai. Jadi sangat mustahil terpikirkan olehnya tentang Tsunami.

Dalam bahasa Jepang, Tsu berarti pelabuhan dan Nami berarti gelombang ombak. Jadi maksudnya gelombang ombak yang menghantam dan menerjang pelabuhan bahkan naik ke daratan atau dalam istilah lain disebut dengan ombak raksasa.

Allah swt berfirman tentang 'air laut yang meluap ke daratan' dalam surat At Takwir ayat 6 dan surat Al Infithaar ayat 3.

Demikianlah dalam Alqur'an, ummat Islam diyakinkan akan datangnya peristiwa kehancuran alam semesta saat terjadi hari qiyamat, dimana akan terjadi gempa bumi terdahsyat dan air lautpun akan meluap kedaratan. Dalam istilah modern disebut dengan Tsunami.

Jika di masa kini kita sering melihat fenomena alam berupa Gempa dan Tsunami, maka sesungguhnya hal itu barulah sesuatu yang kecil, jika dibandingkan peristiwa serupa yang lebih dahsyat bila hari qiyamat tiba sebagaimana ummat Islam sedunia meyakini.

Manusia tetaplah manusia, makhluk yang lemah. Meskipun dalam dunia modern manusia mencapai kemajuan yang sangat significant dalam ilmu pengetahuan dan tekhnology ternyata tiada daya saat menghadapi bencana alam seperti misalnya gempa bumi dan tsunami.

Segala fenomena alam yang terjadi merupakan tanda dari kemaha kuasaan Allah Swt di alam semesta yang selalu selaras dengan apa yang terdapat di dalam kitab suciNya yaitu Alqur'an. Dan sejarah telah membuktikan betapa Islam sangat menghargai kemajuan manusia dalam ilmu pengetahuan. Islam tidak pernah menyiksa atau membunuh cendikiawan.

Mestinya kemajuan peradaban manusia modern harus tetap dibarengi dengan nilai-nilai spritual yang tidak 'dogmatis'. Dan untuk ini Islamlah jawabannya.

Karena memang hidup di dunia hanyalah sementara bagai di atas panggung sandiwara. Ada kalanya kita bisa tertawa bahagia dan adakalanya kita menangis sedih pilu. Semogalah dengan terjadinya bencana Gempa Bumi dan Tsunami, para insan yang masih memiliki hati yang sehat dan sensitif mampu menerima isyarat dari sang pencipta alam semesta agar tidak sombong dan lupa dalam mentaati segala titahNYA. Trimakasih.

Jumat, 11 Maret 2011

Koes Plus Bagai Milik Keluarga Kami ( Dalam Rekaman Kenangan)


Tahun 1974. Suatu pagi aku diajak oleh pamanku ke rumah tetangga sebelah. Aku yang saat itu baru mau masuk sekolah taman kanak-kanak tidak tahu untuk apa ia mengajakku. Oh rupanya ia ingin memperlihatkan sebuah alat pemutar kaset ( Tape) yang sederhana bentuknya. Tak lama kemudian aku diperdengarkan sebuah lagu jawa. Semakin lama semakin enak kudengarkan. Kepalaku goyang-goyang lucu. Lagu jawa itu kemudian kutahu judulnya Tul Jaenak. Penyanyi baru kutahu namanya KoesPlus.


Sehabis acara pernikahan tanteku di tahun 1974 kami sekeluarga kembali pulang ke Surabaya. Sebuah bus antar kota jalur Ponorogo/ Madiun tujuan Surabaya kami naiki di pagi buta. Tak kuduga di dalam bus ini lagu KoesPlus diputar sebagai hiburan hingga tiba ke kota Surabaya. Dapat anda bayangkan betapa bahagia hatiku dan hati ibuku (alm) yang juga penggemar parah KoesPlus.

Di Surabaya tahun 1974 hingga 75/76 hampir tanpa henti lagu-lagu KoesPlus terdengar bersahut-sahutan. Di komplek perumahan kami di jl Tanjung Layar Perak hingga ke Pasar dan pusat pertokoaan. Bahkan saat sekolahku mengadakan study tour ke kebon binatang terdengar menggema lagu KoesPlus

Liku-liku laki-laki, cinta buta, mak engket, o la la adalah sebagian kecil judul lagu-lagu KoesPlus yang mampu kutulis di sini. Di dalam otakku seakan ada Mp3 yang merekam lagu-lagu mereka. Hingga dari jauhpun aku dapat mendengar dengan cepat dan menandai suatu lagu itu adalah lagunya KoesPlus.

Saat malam hiburan 17 agustus tahun 75, lagi-lagi lagu KoesPlus terdengar di loud speaker. Pendek kata, saat itu wabah KoesPlus begitu dahsyat.

Saat keluarga kami hijrah ke Makassar tahun 1977, dimana kami baru mampu memiliki Tape Recorder, adalah ibuku yang banyak membeli kaset lagu-lagu KoesPlus. Sehingga secara historis KoesPlus menjadi sesuatu yang melekat dalam riwayat kenangan hidup kami.

Demikianlah hingga berita wafatnya sang arsitek KoesPlus, Tonny Koeswoyo, membuat kami sekeluarga turut berduka. Namun sayang, karena keterbatasan kemampuan, kami tidak dapat melayat almarhum dari dekat. Tapi paling tidak, berita duka itu cukup mengejutkan.

Bila kita melihat sosok penampilan alm Tonny Koeswoyo lewat layar televisi, memang pantas beliau dijuluki sebagai musisi jenius. Karena ia sangat piawai dalam memainkan gitar juga organ. Beliau sering memainkan gitar sambil mulutnya agak terbuka sebagai wujud penghayatan. Sayang, banyak rekaman asli gambar KoesPlus saat itu, kini tak dapat lagi dinikmati.


Letak kenikmatan musik KoesPlus adalah pada bunyi drumnya. Sosok Murry yang sejak aku kecil telah jadi buah bibir para penggila KoesPlus. Di samping itu syair lagu mereka yang sederhana dan mudah dihapal membuat KoesPlus melekat di hati rakyat Indonesia. Ada Popnya, ada dangdutnya, ada pop jawanya, ada qosidahannya. Sulit bagi kaki dan pinggul kita untuk tidak bergoyang bila mendengarkan lagu mereka yang umumnya lagu gembira. Meski ada lagu sedih namun tidak cengeng.

Yon dan Yok Koeswoyo merupakan vocalis utama KoesPlus. Namun pada lagu 'Sendiri dan Rahasia' mereka bernyanyi secara bergantian dalam formasi yang kompak.

Melalui tulisan sederhana ini, sebagai saksi mata dan saksi telinga ketika lagu-lagu KoesPlus sedang panas-panasnya dalam kondisi digandrungi rakyat Indonesia, aku melihat sisi positif yang ada pada mereka. Yaitu "Kesederhanaan". Lagunya sederhana, penampilan merekapun sederhana tapi anehnya lagunya terdengar di mana-mana. Hingga melegenda !

Dan tiada kesuksesan tanpa pengorbanan. Mereka tidak lupa akan masa lalunya yang penuh derita. Glodok Plaza Biru merupakan salah satu tembang mereka yang mengenang rumah dosa yang dibenci yaitu penjara.

Akhirnya saya mengajak generasi muda agar dapat meneladani etos KoesPlus yaitu melalui Kesederhanaan mampu meraih Kesuksesan. Dan saat telah sukses tidak boleh sombong. Seperti judul lagu Jawa dari mereka yaitu Ojo Dumeh. Trimakasih

Selasa, 08 Maret 2011

PKS Di Antara Cinta Dan Benci


Sejak awal kelahirannya PK/ PKS ( Partai Keadilan Sejahtera ) menjadikan kejujuran sebagai nafas perjuangannya. Hilangnya sifat jujur kepada rakyat adalah pokok pangkal terjadinya KKN (korupsi,kolusi, nepotisme) yang marak di akhir rezim orde baru yang terjungkal dengan terjadinya gerakan reformasi 98.

Kiranya lahirnya PK/PKS merupakan suatu jawaban akan kerinduan rakyat Indonesia terhadap lahirnya sosok pemimpin sekaligus partainya yang tidak 'doyan' berbohong kepada rakyat.

Sesungguhnya bagi PKS ketika menjadikan sifat 'JUJUR' atau 'Bersih' sebagai harga mati bagi nafas perjuangannya, bukan perkara mudah dan ringan. Karena toh para kader PKS bukanlah malaikat yang turun dari nirwana. Kader PKS juga hanyalah manusia biasa yang normalnya memiliki nafsu. Namun terlanjur bagi rakyat yang memberi harapan begitu besar bagi PKS dan saking besarnya harapan itu, maka jika ada oknum kader PKS yang sedikit 'alpa' akan serta merta dihukum secara sinis oleh rakyat dan pastinya media pemberitaan.

Terlepas dari itu semua, nyatanya kecintaan rakyat kepada partai Dakwah PKS makin meningkat dan merata dari capaian jumlah suara dari Pemilu ke Pemilu. Dan terhadap segala sanjungan maupun kepercayaan yang telah diberikan rakyat, mestinya para kader PKS menyikapi dengan rasa syukur, seraya selalu mengedepankan rasa rendah hati/ tawadhu' untuk tidak sombong dan lalai dari penghayatan nilai-nilai ke Islaman yang menjadi 'Roh' partai ini. Seiring dengan capaian prestasi ini juga, kader PKS harus lebih terpacu untuk meningkatkan kapasitas diri. Karena tantangan di depan makin terjal. Di sisi lain kader PKS adalah para pribadi yang tertempa oleh kerja atau amal nyata keseharian. Bukan dibesarkan oleh sebuah pencitraan yang penuh rekayasa prematur.

Sudah menjadi sunnatullah ataupun hukum alam, di samping ada yang mencintai sudah pasti ada pula yang membenci. Begitu pula dalam menilai segala capaian prestasi kerja atau amal nyata dari para kader PKS.
Saat tulisan ini dibuat, tengah terjadi gonjang-ganjing koalisi dan reshufle kabinet. Dan pada saat yang sama tidak sedikit dari para pesaing politik PKS yang mengarahkan 'moncong meriam' kepada partai yang memiliki jargon politik Bersih, Peduli dan Profesional ini.

Ini merupakan resiko perjuangan yang harus disikapi oleh setiap elemen partai dengan arif tanpa emosional dan tidak usah terlalu reaktif. Biarlah rakyat yang akan menilai mana partai yang sejati dan imitasi. Mana partai yang hakiki dan kamuflase.

Melalui tulisan sederhana dari anak negeri yang terlanjur mencintai PKS, aku mengajak para kadernya untuk menjadikan rasa cinta dan benci kepada PKS sebagai tantangan agar kita lebih giat dan terus komitmen dalam penghayatan nilai-nilai samawi yang pada gilirannya akan membawa dampak positif bagi diri pribadi dan rakyat Indonesia.

Selamat Berkerja dan Berbhakti untuk ibu pertiwi Indonesia.

Jumat, 04 Maret 2011

Citra Kelabu Sang Nakhkoda


Hari ini kami berbaris rapih di anjungan kapal, karena nakhkoda baru akan segera naik ke atas kapal. Dalam tradisi di perusahaan pelayaran tempat kami berkerja, acara ini merupakan suatu penghormatan kepada kapten kapal yang untuk pertama kalinya akan naik dan masuk ke ruang anjungan.

Kapten ini bernama Mr De Bosh, perawakannya tinggi, tegap, sorot matanya penuh wibawa. Jabat tangan dan senyumnya hangat kepada kami para awak kapal.

Usai acara salam sambut ini, kami para awak kapal berdecak kagum dan penuh bangga terhadap sosok sang Nakhkoda baru. Taksiran kami dia adalah nakhkoda ulung yang telah banyak menjelajah lautan dan badainya. Tidak salah jika perusahaan pelayaran memberi kepercayaan kepadanya untuk memimpin pelayaran kapal besar ini.

Kapal ini adalah kapal penumpang. Yang akan menempuh perjalanan keliling dunia. Penumpang kapal ini terdiri dari banyak tipe manusia. Ada yang baik, ada yang jahat, ada yang suka kedamaian , ada yang suka keributan bahkan ada yang munafik bin oportunis.

Kecuali piawai dalam memimpin pelayaran, nakhkoda kapal ini haruslah juga mampu menghadapi berbagai tipe penumpang kapal. Bila tidak, yang terjadi adalah gangguan kenyamanan selama pelayaran berlangsung.

Maka malam itu kapal memulai pelayarannya dengan diiringi lambaian tangan para pengantar penumpang di pinggir dermaga pelabuhan. Dengan rasa kagum dan percaya diri kami para anak buah kapal juga larut dalam rasa bahagia karena pelayaran kali ini dipimpin oleh seorang nakhkoda yang sudah berpengalaman.

Malam berganti siang, hari berganti hari, bulan terus berganti bulan. Mulailah kapal menghadapi tantangan dan hambatan. Cuaca yang berubah-ubah, deburan ombak badai yang bergulung ganas. Begitupun hiruk-pikuk para penumpang yang berulah dengan masing-masing tabiat hobbynya. Telah membuat kami para awak anjungan berkerja dan berfikir keras bahu-membahu membantu tugas sang Nakhkoda.

Dalam suasana kalut menghadapi berbagai masalah, seringkali sang Nakhkoda tampak tidak piawai dalam mengambil sikap. Diri ini yang coba memberi saran justru sering disalah artikan oleh beberapa rekan sesama awak anjungan. Dan bahkan aku mendapati sikap yang tidak simpati dari sang Nakhkoda.

Demikian sekelumit kisah diri ini yang semula menjadi awak anjungan harus rela dipindahkan bertugas di dek bawah oleh karena sikap kritis yang justru dimanfaatkan oleh sesama rekan untuk 'cari muka' di depan sang Nakhkoda.

Ternyata aku salah mengira dan salah menilai sosok Nakhkoda yang citranya tampak kelabu tak secerah pertama kali ia menjabat tanganku.

Kamis, 03 Maret 2011

Rasulullah Is My Doctor (by Jerry D. Gray)


Dari penampilan dan tutur bicaranya, Jerry D.Gray meski telah menjadi seorang warga negara Indonesia namun aksen Amerikanya dalam berbicara masih sangat kental.

Jerry D.Gray adalah mantan terknisi angkatan udara Amerika Serikat, setelah menjadi muslim beliau kini aktif sebagai da'i khusus untuk pembahasan obat dan pengobatan Islami. Terkait dengan itu maka lahir salah satu buku hasil karyanya berjudul 'Rasulullah Is My Doctor'.

Bila kita membaca buku ini akan terbuka tabir yang selama ini menutupi keagungan ajaran Islam. Misalnya Islam menganjurkan ummatnya untuk rajin berpuasa, rajin berbekam dsb.

Semakin kita menyelami khasanah pengobatan herbal dalam ajaran Islam, maka akan semakin terlihatlah betapa ajaran Islam memang ajaran langit atau wahyu Allah swt. Nabi Muhammad Saw yang hidup 14 abad lampau dan tidak pernah belajar di fakultas kedokteran modern ternyata ajarannya tentang ilmu kesehatan sangatlah tinggi nilainya.

Dalam kesempatan ini akan saya sampaikan sekelumit tentang apa itu "Propolis".




Maha Besar Allah Swt yang telah menciptakan binatang yang bernama lebah. Di dalam air liur lebah terdapat zat yang bernama 'propolis'. Propolis dikumpulkan oleh lebah dari bahan-bahan bunga, daun muda dan kulit tumbuhan. Lalu dicampur dengan air liur dan lilin lebah. Berfungsi untuk menambal lubang dalam sarang lebah dan sebagai pelindung populasi lebah dari serangan luar dan menjaga sarang lebah agar tetap steril dari serangan Virus Bakteri dan Jamur.

Fungsi utama propolis bagi tubuh manusia sebagai : a. Detoksifikasi (cleansing), membersihkan dan membuang penyebab timbulnya penyakit. b. Antibiotik alami yang tidak memiliki efek samping. c. Meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. d. Antioksidan mencegah tumor dan kanker. e. Sumber nutrisi yang lengkap.


Untuk melengkapi artikel ini saya nukilkan Firman Allah Swt tentang lebah yang terdapat dalam Kitab Suci Al-Qur'an.

" akan keluar dari perut lebah beraneka warna, padanya ada obat bagi manusia...dst
( Qs An Nahl ayat 68/69).