Sabtu, 16 Oktober 2010

Sang Pemimpin Di Hati Rakyat


Perhatian dunia saat tulisan ini di buat tengah tertuju kepada Presiden Chili Sebastian Pinera.
Rasa peduli terhadap tindakan penyelamatan nasib rakyatnya yang tejebak dalam tambang, telah mendapat pujian dan ucapan selamat juga rasa kagum dari banyak pemimpin dan rakyat dari banyak negara.

Apa yang Presiden Chili telah lakukan merupakan wujud nyata dari rasa cinta kepada rakyatnya. Rasa cintanya itu bukan kamuflase murahan untuk memperoleh dukungan suara kemenangan pada pemilihan Presiden. Rasa cintanya merupakan sesuatu yang suci yang lahir dari lubuk hati yang terdalam. Bukankah Presiden Sebastian Pinera rela berpelukan dengan para pekerja tambang yang berhasil diselamatkan. Tidak peduli dengan bau badan para pekerja tambang itu meski sudah lebih dua bulan mereka tidak pernah mandi. Seuatu yang hampir mustahil dilakukan oleh pemimpin negara yang badannya akrab dengan parfum wangi mahal.

Sesungguhnya dalam ajaran Islam pemimipin adalah pelayan masyarakat atau khadimul ummah. Dia mencintai rakyatnya dan rakyatnyapun mencintainya. Rakyat ada di hatinya, sebaliknya diapun ada di hati rakyatnya.

Dalam Islam. Seorang imam dalam sholat berjamaah yang terlalu panjang dalam membaca surat dalam Al-qur'an yang seakan tidak peduli akan suara anak kecil yang menangis, pernah ditegur oleh Rasul Muhammad Saw. Ini menggambarkan betapa seorang pemimpin mesti peduli kondisi dan keadaan rakyatnya.

Nabi Muhammad Saw menjelang ajalnya yang beliau sebut-sebut adalah pengikutnya.
Semua khalifah dalam Islam seperti Umar Bin Khatab sangatlah peduli akan derita rakyatnya. Beliau sering mengantarkan langsung gandum kepada rakyatnya yang membutuhkan.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki banyak kepribadian pemimpin yang layak untuk diteladani. Mereka adalah pemimpin yang rakyat selalu di hatinya. Dan walau merekla telah tiada, namun nama besarnya telah terpatri di hati rakyatnya bahkan secara turun temurun. Lihatlah di dalam rumah-rumah rakyat di pelosok Indonesia, foto para bapak bangsa sekaligus bapak rakyat itu masih menempel di dinding rumah rakyat yang sederhana. Ini membuktikan kecintaan rakyat yang besar kepada pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Ada beberapa nama yang menurutku merupakan contoh pemimpin rakyat Indonesia yang hingga kini tetap melekat di kebanyakan hati sanubari rakyat kita.

1. Bung Karno.
2. Muhammad Natsir.
3. Jenderal Sudirman.
4. Jenderal M.Yusuf.

Konon. Apabila ada sebuah kapal laut yang akan tenggelam. Kapten kapal adalah orang yang terakhir yang boleh menyelematkan diri setelah seluruh penumpang telah keluar kapal untuk tindakan penyelamatan.

Semoga tulisan sederhana ini dapat menggugah kita semua untuk selalu merindukan sosok pemimpin bangsa yang selalu rakyat ada di hatinya dan rakyatnyapun selalu mencintai dan mengenangnya walau mereka telah tiada.
Dan melalui tulisan ini pula kuucapkan Selamat kepada rakyat Chili yang memiliki pemimpin yang berhati mulia. Trimakasih

Jumat, 15 Oktober 2010

Yang Salah Belanda


Malam itu aku bosan melihat semua acara TV yang membosankan. sementara jam di dinding sudah jam 9 malam. Anak istri sudah terlelap tidur. Mau ikut tidur tapi mataku belum mengantuk. Sementara di luar sana sayup-sayup semakin ramai para tetanggaku asyik mengobrol di pos keamanan samping rumah. Kayaknya menarik untuk ikutan nimbrung.

Maka segera saja aku matikan televisi, dan setelah ganti baju aku segera keluar rumah. Mulanya aku tidak langsung menghampiri mereka. tetapi dari jauh mencoba mendengar apa dan siapa yang dibicarakan dan bicara. Sambil kaki ini melangkah pelan menghampiri.

Di pos keamanan itu ada empat orang yang membicarakan keadaan lingkungan perumahan kami hingga masalah negara yang carut marut. Nada pembicaraan mereka makin seru karena saling adu argumen. Dan tidak ada yang mau kalah.

Empat orang tetanggaku itu bernama Pak Lambe, Pak ilat, Pak Mulut, Pak Dover. Berikut kutipan percakapannya....

Pak lambe berkata : Sebenarnya Rt yang harus bertanggung jawab atas terjadinya banjir karena tidak pernah menyuruh warganya kerjabakti membersihkan selokan.

Pak ilat berkata : Bukannya Rt yang salah tapi Rw yang salah. Kenapa sudah tahu di lingkungan kita seringh terjadi banjir, tidak pernah menyuruh para Rtnya untuk menggerakkan warganya kerja bakti.

Pak Mulut berkata : Bukan Rt atau Rw yang salah tapi walikota atau gubernurnya tidak responsif terhadap persoalan banjir. Jadinya begini tiap hujan lebat selalu banjir.

Pak Dover berkata : Negara kita udah amburadul makanya udah kagak ada yang benar. Salah semuanya. Rt salah Rw salah Walikota salah Gubernur apalagi.

Pak ilat berkata : Sudah tidak ada lagi yang bisa dipercaya di negeri ini, semuanya pada tidak jujur kepada rakyatnya.

Kini giliran diriku berkata : Daripada kita menyalahkan orang lebih baik sesuatu kebaikan itu dimulai dari diri kita masing-masing dahulu. Masalah kebersihan lingkungan mulailah dari memeriksa saluran got di sekitar rumah masing-masing. Tidak usah nunggu Rt atau Rw.
Demikian pula masalah kejujuran tidak usah menyalahkan pejabat-pejabat yang di atas, tapi mulailah dari diri kita terlebih dulu.
Dan bila mau menyalahkan atau mencari kambing hitam yang paling bertanggunhg jawab kenapa ini bisa terjadi salahkan saja Belanda, kenapa dulu mereka menjajah bangsa kita. Akibat penjajahan Belanda, banyak oknum bangsa kita mewarisi moralitas negatif kaum penjajah. Yaitu senang memerintah, senang disanjung, senang dipertuankan, senang menindas. Bukan melayani tapi minta dilayani.

Tak lama setelah aku berbicara, satu persatu kami yang berdialog di pos keamanan akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Dan akupun turut pulang dan langsung menuju tempat tidur. Semoga bermanfaat...

Kamis, 14 Oktober 2010

Terjebak Sanjungan


Saya adalah Presiden direktur sebuah perusahaan swasta. Dalam membesarkan perusahaan ini, saya memulai dari titik nol. Seiring dengan perjalanan waktu, akhirnya perusahaan telah mencapai prestasi terbaiknya selama sepuluh tahun berdiri.

Banyak asam garam atau pahit getir pengalaman yang kuperoleh. Salah satunya adalah yang ingin aku ceritakan kepadamu.

Tentu saja untuk meraih sukses dalam bisnis, saya selaku Presiden direktur, mengambil kebijakan extra ketat terhadap masalah keuangan dan juga rekruitmen tenaga kerja khususnya para staf office.

Para staf itu adalah lulusan yang memiliki nilai prestasi tinggi di sekolah mereka. Untuk seleksi tahap akhir penerimaan mereka, saya sendiri yang mengujinya.

Adalah Mr Chary dan Miss Mukey dua staf kepercayaanku. Mr Chary aku percayakan sebagai manager purchasing dan Miss Mukey sebagai manager keuangan. Kedua orang ini merupakan orang yang sangat aku percaya. Fasilitas yang diberikan padanya sangat lengkap, dari mobil hingga rumah dan perabotan di dalamnya.

Harus di akui dua orang staf ini memiliki kapasitas otak yang cemerlang. Pada setiap rapat ia dapat segera memahami dan mewujudkan apa yang aku inginkan selaku Presiden direktur. Ditambah lagi budi bahasa yang mereka miliki membuat hatiku serasa adem tentram juga fikiranku jauh dari kepanikan bila mereka memberi laporan lisan atau tulisan.

Dari mulut mereka aku menangkap kesan mereka adalah pribadi tangguh dan ulet dalam berkerja dan dalam membela kepentingan perusahaan dari unsur-unsur yang merongrong dan merugikan. Maka untuk menghargai jasa-jasa mereka tiap tahun selalu aku ajak berlibur gratis ke luar negeri.

Memasuki tahun kesebelas dari usia perusahaan ini, ternyata ujian cukup berat bagi kelanjutan usaha ini. Persaingan ketat ditambah harga bahan baku yang mahal membuat aku berfikir keras untuk mencegah penyusutan biaya dan kerugian.

Kecuali Mr Chary dan Miss Mukey, aku juga memiliki staf lain. Namanya Mr Vholoz. Stafku yang satu ini, meski kapasitasnya juga llumayan pintar, namun dalam penyampaian laporan dan anlisa keuangan dan usaha pada setiap rapat, sering membuat jantungku berdebar-debar. Apa yang ia laporkan sering membuat tidurku tidak nyenyak. Mr Vholoz aku percayakan sebagai staf Expor dan Impor.

Sore itu, tidak seperti biasanya, seusai rapat melelahkan yang membahas keuangan dan kinerja perusahaan, entah mengapa aku ingin berbicara empat mata saja dengan Mr Vholoz. Semula niatku ini ditentang oleh Mr Chary dan Miss Mukey. Tapi aku betul-betul terusik dengan laporan Mr Vholoz yang berisi kebocoran keuangan perusahaan yang seharusnya bisa dicegah sejak lama.

Maka kuajak Mr Vholoz berbicara empat mata di apartemenku. Ada hal aneh yang terlihat dari jendela apartemenku di tingkat 9. Aku melihat di parkiran mobil nampaknya Mr Vholoz sedang bicara serius dengan Mr Chary dan Miss Mukey. Aku baru sadar rupanya mobil Mr Vholoz yang menuju apartemenku diikuti oleh Mr Chary dan Miss Mukey. Ada apa ini ? Aku pura-pura tidak tahu dulu.

Mr Vholozpun masuk sendirian di ruang tamu apartemenku. setelah ngobrol basa basi akhirnya aku korek keterangan yang jujur dan jelas dari Mr Vholoz yang semula berusaha menutup-nutupi tentang kebocoran keuangan yang terjadi di perusahaan kami.

Akhirnya setelah kupelajari data dan fakta, aku berkesimpulan, aku telah tertipu oleh dua orang staf yaitu Mr Chary dan Miss Mukey. Mereka memang orang pintar. Tapi dengan kepintarannya telah menipuku dengan laporan asal bapak senang. Dari lidahnya keluar kata-kata manis yang menyanjung-nyanjung diriku. Tapi di balik itu semua ada racun yang berbisa.

Semoga dirimu bila sedang berkuasa tidak mabok sanjungan. Ketahuilah meski kritikan itu sakit dan pahit, sesungguhnya itu lebih baik daripada sanjungan palsu yang keluar dari mulut mereka yang suka 'cari muka'. Semoga bermanfaat.

Rabu, 13 Oktober 2010

Atas Nama Cinta


Cinta adalah sesuatu yang membuat kita rela berkorban. Berikut contoh-contoh pengorbanan karena Cinta.....

1. seorang Ibu merelakan ginjalnya diambil dan dijual demi uang untuk biaya pengobatan anaknya. Atas nama cinta.

2. seorang prajurit rela mati di medan tempur demi harga diri dan kehormatan bangsanya. Atas nama cinta.

3. seorang kapten kapal, yang kapalnya tenggelam demi tindakan penyelamatan penumpang yang hanyut, rela melepaskan diri dari tali jala regu penolong yang coba menyelamatkannya. Atas nama cinta sang Kaptenpun tewas.

4. seorang Nabi rela akan menyembelih anaknya karena kecintaan kepada Allah azza wa jalla.

5. seorang gadis rela menyerahkan kehormatannya kepada kekasih hatinya. Atas nama cinta buta.

6. seorang guru agama rela berpayah-payah siang malam tidak kenal lelah masuk keluar kampung mengajarkan dan menyadarkan ummatnya, atas nama Cinta.

7. seorang ibu tidak enak makan melihat anaknya sedang sakit. Atas nama Cinta.

8. Seorang Ayah rela berkerja dengan resiko tinggi demi mencari nafkah buat keluarga, atas nama Cinta.

9. seorang kader partai rela menjual mobilnya demi biaya perjuangan partai, atas nama cinta.

10. seorang supporter klub sepakbola rela berdesak-desakkan dan bahkan tewas, karena cintanya kepada klub sepakbola itu.

11. para pemudik rela menunggu penjualan karcis kereta berjam-jam bahkan menginap di depan loket, demi rasa cintanya kepada kampung halaman.

Demikian sekelumit wujud cinta dan pengorbanan. Bagi seorang muslim kecintaan kepada ajaran Islam merupakan kecintaan yang tertinggi. Semoga bermanfaat.

Selasa, 12 Oktober 2010

Bagaimana Nanti Saja....


Inilah jawaban seseorang yang kurang hati-hati dalam meengambil keputusan. Hawa nafsunya lebih dominan daripada pertimbangan rasio yang sehat. Akibatnya rasa penyesalan datang selalu terlambat. Berikut contoh-contohnya....

A. seorang kawanku yang berkerja di sebuah perusahaan otomotif terkenal, tergiur untuk mengambil pesangon. Padahal ia berkerja sudah cukup mapan dan mantap. Ketika diingatkan agar jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, ia menjawab, bagaimana nanti saja. Akibatnya uang pesangon habis usaha tidak jalan....

B. seorang kawan yang hendak menikah lagi, sudah sering diingatkan terhadap resiko yang akan dihadapi. tapi ia selalu menjawab, bagaimana nanti saja. Akibatnya dalam mengelola dua rumah tangga memang tidak mudah. dan akhirnya dapat anda bayangkan.

C. seorang kawan yang tergiur iming-iming sales mobil, ia ingin membeli mobil secara kredit. Ketika diingatkan agar betul-betul diperhitungkan, ia menjawab, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya antara pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang. Akhirnya mobil itu dijual murah dan rugi.

D. seorang teman pelajar yang baru lulus SMA ingin segera menikahi gadis pujaannya padahal masa depannya masih sangat menantang. Ketika diingatkan agar jangan terburu-buru menikah, ia menjawab, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya memang tidak seindah yang ia khayalkan.

E. seorang teman yang tidak memiliki SIM motor, hendak pergi ke daerah kota. Ketika diingatkan agar mengurungkan niatnya, ia menjawab, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya ia berurusan dengan Polisi dan harus membayar tilang.

F. Seorang teman yang hendak ujian akhir, dia santai dan tidak mau belajar. Ketika diingatkan agar rajin belajar, ia menjawab, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya ia tidak lulus.

G. Seorang kawan saat ia masih memiliki rizki yang banyak, ketika diingatkan agar menabung jangan foya-foya karena anak-anaknya masih membutuhkan biaya banyak, ia menjawab, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya ketika roda kehidupannya berputar ke bawah, ia menyesal dan yang menjadi korban adalah anak-anaknya.

H. Seorang kawan yang begitu bersemangat dalam merokok sejak mudanya, ketika diingatkan agar mengurangi atau berhenti merokok demi kesehatannya, ia menjawab, bagaimana saja nanti. Akibatnya ia kini rajin ke rumah sakit.

I. Ketika masuk waktu sholat, seorang kawan aku ingatkan agar bersegera menunaikan kewajibannya itu, mumpung kesempatan sangat lapang. tapi berkata, bagaimana nanti sajalah. Akibatnya kesempatan lapang itu berganti dengan kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Akhirnya dia tidak sholat Naudzubillah.


Demikian contoh-contoh jawaban yang menyesal kemudian. Seharusnya bukan bagaimana nanti tetapi nanti bagaimana ??
Sesal dahulu pendapatan sesal kemuidian tiada berguna ! dan hidup kita di dunia ini hanya sekali....sebagai sebab yang akibatnya akan kita peroleh nanti di akherat. ingatlah tidak ada hidup ulangan sebagimana ada ujian ulangan layaknya di sekolah. Wallahu 'alam. Semoga bermanfaat.