Sabtu, 19 Maret 2011

Ombak Ujian "Kapal PKS".


Tulisan yang aku buat bukanlah untuk menjawab 'gonjang-ganjing' berita yang dihembuskan oleh eks pendiri Partai Keadilan/PK/PKS yang terhormat ustadz Yusuf Supendi.

Aku hanyalah 'penumpang kapal' PKS yang berada di kelas deck paling bawah. Dan pastinya tidak tahu persis apa yang terjadi di 'anjungan kapal PKS'.

Diriku tertarik menaiki dan ikut berlayar dengan 'kapal PKS' bukan karena ikut-ikutan. Tapi karena mencerna dengan seksama apa yang telah disampaikan oleh 'sales marketing'nya hingga mencoba untuk memahami kemana arah yang akan di tuju, sejak kapal ini berlayar di tahun 1998, berangkat dari pelabuhan Reformasi.

Sepanjang pelayaran dengan kapal PKS banyak pengalaman yang telah aku dapatkan dan saksikan. Betapa mengasyikkan mengalami masa suka dukanya. Suatu pengalaman yang hanya terasa nikmat bila dinikmati dengan cita rasa 'keikhlasan'. Maka sudahlah pasti aku membawa obat anti mabok laut yang bernama 'ikhlas'. Bagi penumpang yang tidak sempat membekali diri dengan obat anti mabok laut ini, pastinya pelayaran panjang di lautan tak bertepi akan sangat melelahkan karena menderita mabok laut akibat ombak badai yang kadang datang menghampiri secara tiba-tiba.

Di dalam kapal ini banyak pula tipe dan jenis karakter penumpangnya. Ada yang doyan bicara, ada yang doyan berdandan, ada yang doyan cepat marah, ada yang doyan diam, ada yang doyan shoping dsb. Aku coba mendekati dan menyelami kepribadian mereka satu per satu. Ternyata mereka hanyalah manusia biasa. Sebiasa diri ini. Atribut yang mereka sandang, sering membuat mata orang biasa sepertiku tersilaukan. Namun dalam kedekatan silatuirrahim aku dapat merasakan persaudaraan yang tulus. Aku sadar, persaudaraan ini tak akan terwujud tanpa rasa saling memaafkan dan lapang dada seluas lautan yang kami arungi. Maklumlah kami para penumpang kapal ini hanyalah manusia biasa yang memiliki lidah tak bertulang.

Rasa persaudaraan di kapal ini mestinya tetap terjaga. Setiap usai sholat maghrib berjamaah di Masjid kapal, kami saling berjabat tangan dan berpelukan dalam bingkai doa persatuan. Budaya ini harusnya tetap diamalkan meski kesibukan masing-masing yang kadang membikin tidak sempat. Agar keterpaduan hati tetap terjaga.


Terlebih lagi ombak ujian kapal PKS semakin hari semakin besar seiring makin jauhnya pelayaran yang ditempuh. Dan makin banyaknya jumlah penumpang yang menaiki kapal ini pada setiap pelabuhan pemilu.

Melalui tulisan ini aku mengajak pada sesama ABK (anak buah kapal), untuk selalu siaga dan waspada serta tetap bergandengan tangan agar kapal ini tidak 'terkotori' oleh oknum penumpang yang tidak memiliki rasa memiliki. Semoga kapal PKS akan berlayar selamat hingga tepi pantai pelabuhan Mardhatillah. Amiin

Rabu, 16 Maret 2011

Rief Photo And Video Shoting



















Menerima Panggilan Dokumentasi Acara:

Pernikahan,Khitanan, Seminar,Testimoni Product dll.


Paket Photo Digital

Rp. 650.000

* Album Kolase 10 Sheet (22 Hal )
* Album Press Anti Gores / Air.
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD



Rp.850.000.

* Album Kolase 15 Sheet (32 Hal)
* Album Press Anti Gores/ Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Bonus Photo+Pigura 10 r


Paket Photo & Video

Rp. 1.300.000.

* Album Kolase 10 Sheet (22 Hal)
* Album Press Anti Gores/Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Video Shooting MD 10000
* Edit Full
* 2 Keping CD/DVD

Rp. 1500.000

* Album Kolase 15 Sheet (32 Hal)
* Album PressAnti Gores/ Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Video Shooting MD 10000
* Edit Full
* 1 Keping CD/DVD
* Bonus Photo + Pigura 10r

Hubungi WIDI 021 93602751 / 0813 8100 24 28

Kepuasan Anda Adalah Prinsip Usaha Kami.

Selasa, 15 Maret 2011

Jangan Kau Beli Mayatku


Sebenarnya aku adalah anak dari keluarga yang taat dalam beragama. Namun faktor kesulitan ekonomi dan akibat salah dalam memilih teman maka aku menekuni profesi sebagai biduan orkes kampung. Bersama dengan sesama rekan seprofesi serta grup musiknya kami sudah memiliki pelanggan yang akan mengundang untuk pentas pada acara pernikahan.

Tidak berlebihan bila diri ini disebut-sebut sebagai 'primadona'nya group orkes kami. Hingga aku muncul untuk bergoyang, para penonton rela menunggu. Dan bila aku tidak bisa hadir, mereka banyak yang kecewa.

Kecuali bermodalkan wajah ayu, aku juga memiliki potongan tubuh yang aduhai kata seorang teman. Menjadi tuntutan profesi jika aku harus goyang seronok di depan ratusan penonton. biasanya aku mulai tampil diatas jam 10 malam. Dengan iringan musik yang mendukung, mulailah diri ini berlenggang-lenggok tak kenal lagi sopan-santun. Sebab hanya dengan cara begitu aku akan mandi uang 'saweran'.

Entah untuk yang ke berapa kalinya aku naik ke pentas. Yang pastinya makin banyak permintaan saja untuk tampil bersama orkes musik kami. Aku sadar betapa telah membuat mata lelaki melotot melihat kemolekan tubuhku. Saat aku bergoyang sambil bernyanyi centil nan genit. Aku tak peduli asalkan uang mengalir deras.

Lama ke lamaan banyak lelaki yang berusaha mendekatiku. Ada yang tua, ada yang duda, ada yang muda. Bahkan ada yang pengusaha kaya. Namun aku belum terpikirkan untuk menikah dan akupun bukan tipe wanita murahan apalagi nakal. Meski aku seorang yang selalu tampil berani di atas panggung pertunjukan musik kampung.

Di antara sekian banyak lelaki yang mendekatiku, sebutlah ia bernama Vreman. Umurnya 30 an tahun dan telah berkerja dengan pekerjaan yang mapan. Memiliki rumah dan mobil. Tanpa kenal lelah dan henti, ia berusaha mencari dan mendekatiku. Bahkan telah bertemu dengan kedua orang tuaku di pelosok desa. Ia memang ingin menikahiku.

Berulang-ulang aku katakan padanya. Aku belum ada niat untuk menikah. Namun tanpa bosan ia berusah terus untuk mendekatiku. Lewat seorang teman yang membocorkan keberadaan kos tempat tinggalku, ia berhasil menemui.

Aku menyambutnya dengan sopan. Lalu setelah basa-basi, aku langsung bertanya untuk apa dia mengejar-ngejar diriku. Dengan sopan aku berkata padanya, kalau aku tidak memiliki kelebihan apapun kecuali hanya sekedar jual suara dan goyangan tubuh. Sedangkan dirinya dari keluarga berada dan berpendidikan. Kalau hanya karena kecantikan tubuhku hingga ia lalu jatuh cinta, aku berkata padanya, itu namanya cinta nafsu birahi. Jangan karena tubuhku yang mampu bergoyang sexy lalu membuatnya cinta. Kalau hanya karena itu semua, beli saja mayatku.

Mendengar ungkapan hati ini, mas Vreman terdiam menunduk lama. Aku coba berkata padanya agar pulang dulu, sambil merenungkan dan berpikir masak-masak. Dan aku juga berkata kepadanya akan berhenti total dari pekerjaan sebagai biduan kampung, bila telah menikah.

Hinga lebih dari sebulan dia tidak pernah terdengar kabarnya. Aku tak ingat lagi peristiwa di senja hari itu.
Di suatu pagi, aku dikejutkan oleh kedatangan Vreman berserta seorang Bapak dan Ibu. Rupanya orang tuanya datang untuk melamarku. Singkat cerita hari itu juga kami meluncur ke kampung saya di pelosok Jawa tengah.

Semoga jalan cerita hidupku dapat dijadikan pelajaran bagi anak-anakku dan mereka yang tetap ingin berada di jalan yang benar. Trimakasih.

Senin, 14 Maret 2011

Isyarat Tsunami Dalam Al Qur'an


Saat tulisan ini dibuat, pusat perhatian mass media internasional tertuju ke negeri matahari terbit Jepang. Adalah Tsu nami yang menyebabkan.

Berbicara tentang Tsunami sesungguhnya telah diisyaratkan dalam kitab suci ummat Islam Alqur'an. Hal ini sekali lagi merupakan bukti bahwa Alquran bukan karya cipta seorang yang bernama Muhammad saw, yang hidup 14 abad silam. Dan memang Muhammad bertempat tinggal jauh dari tepi pantai. Jadi sangat mustahil terpikirkan olehnya tentang Tsunami.

Dalam bahasa Jepang, Tsu berarti pelabuhan dan Nami berarti gelombang ombak. Jadi maksudnya gelombang ombak yang menghantam dan menerjang pelabuhan bahkan naik ke daratan atau dalam istilah lain disebut dengan ombak raksasa.

Allah swt berfirman tentang 'air laut yang meluap ke daratan' dalam surat At Takwir ayat 6 dan surat Al Infithaar ayat 3.

Demikianlah dalam Alqur'an, ummat Islam diyakinkan akan datangnya peristiwa kehancuran alam semesta saat terjadi hari qiyamat, dimana akan terjadi gempa bumi terdahsyat dan air lautpun akan meluap kedaratan. Dalam istilah modern disebut dengan Tsunami.

Jika di masa kini kita sering melihat fenomena alam berupa Gempa dan Tsunami, maka sesungguhnya hal itu barulah sesuatu yang kecil, jika dibandingkan peristiwa serupa yang lebih dahsyat bila hari qiyamat tiba sebagaimana ummat Islam sedunia meyakini.

Manusia tetaplah manusia, makhluk yang lemah. Meskipun dalam dunia modern manusia mencapai kemajuan yang sangat significant dalam ilmu pengetahuan dan tekhnology ternyata tiada daya saat menghadapi bencana alam seperti misalnya gempa bumi dan tsunami.

Segala fenomena alam yang terjadi merupakan tanda dari kemaha kuasaan Allah Swt di alam semesta yang selalu selaras dengan apa yang terdapat di dalam kitab suciNya yaitu Alqur'an. Dan sejarah telah membuktikan betapa Islam sangat menghargai kemajuan manusia dalam ilmu pengetahuan. Islam tidak pernah menyiksa atau membunuh cendikiawan.

Mestinya kemajuan peradaban manusia modern harus tetap dibarengi dengan nilai-nilai spritual yang tidak 'dogmatis'. Dan untuk ini Islamlah jawabannya.

Karena memang hidup di dunia hanyalah sementara bagai di atas panggung sandiwara. Ada kalanya kita bisa tertawa bahagia dan adakalanya kita menangis sedih pilu. Semogalah dengan terjadinya bencana Gempa Bumi dan Tsunami, para insan yang masih memiliki hati yang sehat dan sensitif mampu menerima isyarat dari sang pencipta alam semesta agar tidak sombong dan lupa dalam mentaati segala titahNYA. Trimakasih.

Jumat, 11 Maret 2011

Koes Plus Bagai Milik Keluarga Kami ( Dalam Rekaman Kenangan)


Tahun 1974. Suatu pagi aku diajak oleh pamanku ke rumah tetangga sebelah. Aku yang saat itu baru mau masuk sekolah taman kanak-kanak tidak tahu untuk apa ia mengajakku. Oh rupanya ia ingin memperlihatkan sebuah alat pemutar kaset ( Tape) yang sederhana bentuknya. Tak lama kemudian aku diperdengarkan sebuah lagu jawa. Semakin lama semakin enak kudengarkan. Kepalaku goyang-goyang lucu. Lagu jawa itu kemudian kutahu judulnya Tul Jaenak. Penyanyi baru kutahu namanya KoesPlus.


Sehabis acara pernikahan tanteku di tahun 1974 kami sekeluarga kembali pulang ke Surabaya. Sebuah bus antar kota jalur Ponorogo/ Madiun tujuan Surabaya kami naiki di pagi buta. Tak kuduga di dalam bus ini lagu KoesPlus diputar sebagai hiburan hingga tiba ke kota Surabaya. Dapat anda bayangkan betapa bahagia hatiku dan hati ibuku (alm) yang juga penggemar parah KoesPlus.

Di Surabaya tahun 1974 hingga 75/76 hampir tanpa henti lagu-lagu KoesPlus terdengar bersahut-sahutan. Di komplek perumahan kami di jl Tanjung Layar Perak hingga ke Pasar dan pusat pertokoaan. Bahkan saat sekolahku mengadakan study tour ke kebon binatang terdengar menggema lagu KoesPlus

Liku-liku laki-laki, cinta buta, mak engket, o la la adalah sebagian kecil judul lagu-lagu KoesPlus yang mampu kutulis di sini. Di dalam otakku seakan ada Mp3 yang merekam lagu-lagu mereka. Hingga dari jauhpun aku dapat mendengar dengan cepat dan menandai suatu lagu itu adalah lagunya KoesPlus.

Saat malam hiburan 17 agustus tahun 75, lagi-lagi lagu KoesPlus terdengar di loud speaker. Pendek kata, saat itu wabah KoesPlus begitu dahsyat.

Saat keluarga kami hijrah ke Makassar tahun 1977, dimana kami baru mampu memiliki Tape Recorder, adalah ibuku yang banyak membeli kaset lagu-lagu KoesPlus. Sehingga secara historis KoesPlus menjadi sesuatu yang melekat dalam riwayat kenangan hidup kami.

Demikianlah hingga berita wafatnya sang arsitek KoesPlus, Tonny Koeswoyo, membuat kami sekeluarga turut berduka. Namun sayang, karena keterbatasan kemampuan, kami tidak dapat melayat almarhum dari dekat. Tapi paling tidak, berita duka itu cukup mengejutkan.

Bila kita melihat sosok penampilan alm Tonny Koeswoyo lewat layar televisi, memang pantas beliau dijuluki sebagai musisi jenius. Karena ia sangat piawai dalam memainkan gitar juga organ. Beliau sering memainkan gitar sambil mulutnya agak terbuka sebagai wujud penghayatan. Sayang, banyak rekaman asli gambar KoesPlus saat itu, kini tak dapat lagi dinikmati.


Letak kenikmatan musik KoesPlus adalah pada bunyi drumnya. Sosok Murry yang sejak aku kecil telah jadi buah bibir para penggila KoesPlus. Di samping itu syair lagu mereka yang sederhana dan mudah dihapal membuat KoesPlus melekat di hati rakyat Indonesia. Ada Popnya, ada dangdutnya, ada pop jawanya, ada qosidahannya. Sulit bagi kaki dan pinggul kita untuk tidak bergoyang bila mendengarkan lagu mereka yang umumnya lagu gembira. Meski ada lagu sedih namun tidak cengeng.

Yon dan Yok Koeswoyo merupakan vocalis utama KoesPlus. Namun pada lagu 'Sendiri dan Rahasia' mereka bernyanyi secara bergantian dalam formasi yang kompak.

Melalui tulisan sederhana ini, sebagai saksi mata dan saksi telinga ketika lagu-lagu KoesPlus sedang panas-panasnya dalam kondisi digandrungi rakyat Indonesia, aku melihat sisi positif yang ada pada mereka. Yaitu "Kesederhanaan". Lagunya sederhana, penampilan merekapun sederhana tapi anehnya lagunya terdengar di mana-mana. Hingga melegenda !

Dan tiada kesuksesan tanpa pengorbanan. Mereka tidak lupa akan masa lalunya yang penuh derita. Glodok Plaza Biru merupakan salah satu tembang mereka yang mengenang rumah dosa yang dibenci yaitu penjara.

Akhirnya saya mengajak generasi muda agar dapat meneladani etos KoesPlus yaitu melalui Kesederhanaan mampu meraih Kesuksesan. Dan saat telah sukses tidak boleh sombong. Seperti judul lagu Jawa dari mereka yaitu Ojo Dumeh. Trimakasih