Tampilkan postingan dengan label dirgahayu pks ke 13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dirgahayu pks ke 13. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 April 2011

Lowongan Menjadi "Pandu Ibu Pertiwi"


Bagi kita rakyat Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air, sudah pasti akan merinding dan berdegub jantungnya manakala mendengar lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan.

"Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku ". Adalah sebuah kalimat dalam bait syair lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mestinya setiap pribadi rakyat Indonesia mampu memahami makna yang terkandung dalam tiap-tiap kata dan kalimat pada syair lagu kebangsaan ini. Agar perasaan cinta tanah air semakin meresap hingga ke jiwa raga kita.

Alam Indonesia sungguh elok nan permai. Kekayaan alamnya sangat berlimpah. Penjajah Belandapun sangat krasan tinggal di Indonesia dan perginya sangat terpaksa karena dipaksa melalui perlawanan yang penuh heroik dari para patriot bangsa.

Setelah 66 tahun merdeka ternyata kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia masih sangat jauh dari harapan. Laksana diagram piramid. Kemakmuran dan kesejahteraan hanya dinikmati oleh sebagian kecil dari bangsa kita.

Sungguh ironis memang, negeri yang begini subur ternyata masih banyak rakyatnya yang hidup menderita. Apa sebabnya ?

Dalam kondisi ibu pertiwi yang banyak masalah. Akar dari semua masalah adalah hilangnya rasa kejujuran dari para oknum petinggi negeri yang lalu diteladani secara salah oleh banyak masyarakat bawah. Semuanya mengejar kepentingan dan nafsu memperkaya diri.

Di sini kita perlu merenungkan makna, "menjadi pandu ibuku". Kita harus mampu memberi arahan berupa teladan yang benar kepada segenap elemen bangsa agar tidak salah melangkah hingga menabrak norma hukum. Misalnya dengan melakukan praktek KKN. Yang cepat atau lambat akan berakibat pada kebangkrutan ekonomi negeri kita. Di sisi lain, "menjadi pandu ibuku" maknanya kita harus memiliki kepedulian untuk melayani rakyat. Bukan malah ingin dilayani rakyat.

Sesungguhnya rakyat Indonesia pada setiap Pemilu diajak untuk melihat dan memilih manakah partai yang mampu 'menjadi pandu bagi ibu pertiwi".
Kehadiran PKS di kancah perpolitikan nasional dengan slogannya Bersih, Peduli dan Profesional membuat sinis mereka yang biasa main 'kotor'. Namun rakyat Indonesia justru menaroh harapan yang sangat besar. Semogalah PKS mampu mewujudkan harapan rakyat Indonesia.

Melalui tulisan sederhana ini, aku mencoba menafsirkan makna, " menjadi pandu ibuku". Karena untuk mewujudkan hal ini merupakan sebuah lowongan yang menantang setiap saat sepanjang masa bagi pribadi kita dan utamanya partai politik.

Akhirnya dari pojok rumah rakyat yang sederhana aku ucapkan Dirgahayu PKS yang ke 13. Semogalah Allah swt, memberi keteguhan hati bagi para kadernya untuk tabah dalam menghadapi segala cobaan. Amiin