Senin, 28 Maret 2011

Jangan Sembunyikan "Dasa Sila Bandung", (Asia Afrika Bersatulah)


Saat tulisan ini dibuat, negara Libya sedang mengalami 'bombardemen' dari Amerika Serikat dan sekutunya. Dengan dalih hanya menjalankan resolusi PBB, mereka hendak melenyapkan penguasa diktator Libya Moammar Khadafy.

Sepintas para negara sekutu itu, nampak memiliki tujuan mulia. Hendak membebaskan rakyat Libya dari rezim penguasa tiran yang telah berkusa lebih dari 40 tahun. Namun suatu kenyataan adalah penggunaan cara kekerasan melalui operasi militer akan dibayar mahal dengan resiko jatuhnya korban dari rakyat sipil yang tidak berdosa.

Begitu bersemangatnya para negara sekutu itu untuk menyerang Libya, menimbulkan kecurigaan yang kuat, ada niat jelek berupa penjajahan ataupun imperialisme modern di negara Libya. Dapat dipastikan, kekayaan alam Libya berupa kualitas dan kuantitas minyak bumi yang membuat negara sekutu terangsang untuk coba menjadi pahlawan kesiangan.

Indonesia pernah menjadi pemrakarsa konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Benua Asia Afrika merupakan dua benua yang paling menderita akibat kolonialisme imperialisme selama berabad-abad. Presiden Soekarno dan sejumlah kepala negara yang hadir pada konfrensi Asia Afrika saat itu, telah berhasil mengeluarkan pokok-pokok pemikiran ataupun deklarasi konfrensi Asia Afrika yang lebih populer di Indonesia dengan istilah 'Dasa Sila Bandung'.

Inti dari pada 'Dasa Sila Bandung' adalah menolak segala campur tangan asing terhadap masalah dalam negeri negara lain. Dan juga menghormati hak asasi manusia. Dan juga menghormati kedaulatan suatu negara yang merdeka.

Di tengah situasi politik timur tengah yang keruh seperti saat ini, dan di saat PBB diragukan independensinya, maka semestinya pesan-pesan moral dari Dasa Sila Bandung itu seharusnya kembali disuarakan secara lantang oleh pemerintah Indonesia. Karena bukankah amanat dari konstitusi adalah turut serta menciptakan perdamaian dunia.

Partai Keadilan Sejahtera dan sejumlah tokoh nasional telah mendorong kepada pemerintah Indonesia agar lebih proaktif dalam menghadang laju nafsu imperialisme negara barat yang bersembunyi dibalik resolusi PBB terhadap Libya.

Pesan inilah yang dimunculkan dalam apel solidaritas terhadap kemanusiaan Timur Tengah pada hari minggu 27 maret 2011 di lapangan monas Jakarta. Semoga semangat Dasa Sila Bandung tidak disembunyikan. Trimakasih.

Kamis, 24 Maret 2011

Apa Yang Kau Cari MR TOMAHAWK ??


Saat tulisan ini aku buat, Mr Tomahawk sedang sibuk berkerja atas perintah majikannya. Di Libya kali ini Mr Tomahawk beraksi dan berakrobat. Konon atas ijin dari Dewan Keamanan PBB.

Tomahawk adalah nama sebuah rudal yang pintar. Ia mampu mencari sasaran secara akurat sesuai arahan dan pesanan sang majikan.

Moammar Khadafy sang pemimpin Libya yang kejam. Begitu publik opini terbangun. Ia tidak segan-segan menghabisi lawan maupun kawan yang coba menentang. Karena tindakan yang brutal dan sadis kepada rakyatnya membuat PBB ikut memberikan restu terwujudnya zona larangan terbang bagi pesawat tempur Libya.

Adalah majikan rudal Tomahawk dan konco-konconya yang paling bersemangat dan bernafsu untuk segera menghajar kekuatan militer Khadafy, seraya berkata bahwa hal itu dilakukan karena menjalankan pesanan dari Dewan Keamanan PBB semata.

Tidak ada makan siang yang gratis. Apakah mungkin majikan Mr Tomahawk begitu bersemangat jika tidak ada pamrih tertentu ? Sebenarnya apa yang membuat Libya begitu menggairahkan ? Apakah sosok Khadafy yang sexy ? Atau ladang minyak buminya yang merangsang nafsu imperialisme ? Sebagaimana di Iraq dan Afghanistan.


Mengapa Mr Tomahawk tidak sekali-sekali berkunjung ke Tel Aviv ? Bukankah Israel adalah negara ilegal dan sangat mengahalangi kemerdekaan Palestina? Rupanya Mr Tomahawk sangat senang berkunjung ke negeri-negeri kaya minyak saja ?

Sepintar-pintarnya rudal Tomahawk dalam memilih sasaran, ternyata korban rakyat sipil tidak terhindarkan. Apakah hanya dengan cara kekerasan dan akrobat senjata serta pesawat tempur seorang Khadafy akan mundur ? Masih perlu waktu untuk menjawabnya.

Sabtu, 19 Maret 2011

Ombak Ujian "Kapal PKS".


Tulisan yang aku buat bukanlah untuk menjawab 'gonjang-ganjing' berita yang dihembuskan oleh eks pendiri Partai Keadilan/PK/PKS yang terhormat ustadz Yusuf Supendi.

Aku hanyalah 'penumpang kapal' PKS yang berada di kelas deck paling bawah. Dan pastinya tidak tahu persis apa yang terjadi di 'anjungan kapal PKS'.

Diriku tertarik menaiki dan ikut berlayar dengan 'kapal PKS' bukan karena ikut-ikutan. Tapi karena mencerna dengan seksama apa yang telah disampaikan oleh 'sales marketing'nya hingga mencoba untuk memahami kemana arah yang akan di tuju, sejak kapal ini berlayar di tahun 1998, berangkat dari pelabuhan Reformasi.

Sepanjang pelayaran dengan kapal PKS banyak pengalaman yang telah aku dapatkan dan saksikan. Betapa mengasyikkan mengalami masa suka dukanya. Suatu pengalaman yang hanya terasa nikmat bila dinikmati dengan cita rasa 'keikhlasan'. Maka sudahlah pasti aku membawa obat anti mabok laut yang bernama 'ikhlas'. Bagi penumpang yang tidak sempat membekali diri dengan obat anti mabok laut ini, pastinya pelayaran panjang di lautan tak bertepi akan sangat melelahkan karena menderita mabok laut akibat ombak badai yang kadang datang menghampiri secara tiba-tiba.

Di dalam kapal ini banyak pula tipe dan jenis karakter penumpangnya. Ada yang doyan bicara, ada yang doyan berdandan, ada yang doyan cepat marah, ada yang doyan diam, ada yang doyan shoping dsb. Aku coba mendekati dan menyelami kepribadian mereka satu per satu. Ternyata mereka hanyalah manusia biasa. Sebiasa diri ini. Atribut yang mereka sandang, sering membuat mata orang biasa sepertiku tersilaukan. Namun dalam kedekatan silatuirrahim aku dapat merasakan persaudaraan yang tulus. Aku sadar, persaudaraan ini tak akan terwujud tanpa rasa saling memaafkan dan lapang dada seluas lautan yang kami arungi. Maklumlah kami para penumpang kapal ini hanyalah manusia biasa yang memiliki lidah tak bertulang.

Rasa persaudaraan di kapal ini mestinya tetap terjaga. Setiap usai sholat maghrib berjamaah di Masjid kapal, kami saling berjabat tangan dan berpelukan dalam bingkai doa persatuan. Budaya ini harusnya tetap diamalkan meski kesibukan masing-masing yang kadang membikin tidak sempat. Agar keterpaduan hati tetap terjaga.


Terlebih lagi ombak ujian kapal PKS semakin hari semakin besar seiring makin jauhnya pelayaran yang ditempuh. Dan makin banyaknya jumlah penumpang yang menaiki kapal ini pada setiap pelabuhan pemilu.

Melalui tulisan ini aku mengajak pada sesama ABK (anak buah kapal), untuk selalu siaga dan waspada serta tetap bergandengan tangan agar kapal ini tidak 'terkotori' oleh oknum penumpang yang tidak memiliki rasa memiliki. Semoga kapal PKS akan berlayar selamat hingga tepi pantai pelabuhan Mardhatillah. Amiin

Rabu, 16 Maret 2011

Rief Photo And Video Shoting



















Menerima Panggilan Dokumentasi Acara:

Pernikahan,Khitanan, Seminar,Testimoni Product dll.


Paket Photo Digital

Rp. 650.000

* Album Kolase 10 Sheet (22 Hal )
* Album Press Anti Gores / Air.
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD



Rp.850.000.

* Album Kolase 15 Sheet (32 Hal)
* Album Press Anti Gores/ Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Bonus Photo+Pigura 10 r


Paket Photo & Video

Rp. 1.300.000.

* Album Kolase 10 Sheet (22 Hal)
* Album Press Anti Gores/Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Video Shooting MD 10000
* Edit Full
* 2 Keping CD/DVD

Rp. 1500.000

* Album Kolase 15 Sheet (32 Hal)
* Album PressAnti Gores/ Air
* Ukuran Photo 10 r
* Full Variasi
* Photo Kanvas
* Master Photo 1 CD
* Video Shooting MD 10000
* Edit Full
* 1 Keping CD/DVD
* Bonus Photo + Pigura 10r

Hubungi WIDI 021 93602751 / 0813 8100 24 28

Kepuasan Anda Adalah Prinsip Usaha Kami.

Selasa, 15 Maret 2011

Jangan Kau Beli Mayatku


Sebenarnya aku adalah anak dari keluarga yang taat dalam beragama. Namun faktor kesulitan ekonomi dan akibat salah dalam memilih teman maka aku menekuni profesi sebagai biduan orkes kampung. Bersama dengan sesama rekan seprofesi serta grup musiknya kami sudah memiliki pelanggan yang akan mengundang untuk pentas pada acara pernikahan.

Tidak berlebihan bila diri ini disebut-sebut sebagai 'primadona'nya group orkes kami. Hingga aku muncul untuk bergoyang, para penonton rela menunggu. Dan bila aku tidak bisa hadir, mereka banyak yang kecewa.

Kecuali bermodalkan wajah ayu, aku juga memiliki potongan tubuh yang aduhai kata seorang teman. Menjadi tuntutan profesi jika aku harus goyang seronok di depan ratusan penonton. biasanya aku mulai tampil diatas jam 10 malam. Dengan iringan musik yang mendukung, mulailah diri ini berlenggang-lenggok tak kenal lagi sopan-santun. Sebab hanya dengan cara begitu aku akan mandi uang 'saweran'.

Entah untuk yang ke berapa kalinya aku naik ke pentas. Yang pastinya makin banyak permintaan saja untuk tampil bersama orkes musik kami. Aku sadar betapa telah membuat mata lelaki melotot melihat kemolekan tubuhku. Saat aku bergoyang sambil bernyanyi centil nan genit. Aku tak peduli asalkan uang mengalir deras.

Lama ke lamaan banyak lelaki yang berusaha mendekatiku. Ada yang tua, ada yang duda, ada yang muda. Bahkan ada yang pengusaha kaya. Namun aku belum terpikirkan untuk menikah dan akupun bukan tipe wanita murahan apalagi nakal. Meski aku seorang yang selalu tampil berani di atas panggung pertunjukan musik kampung.

Di antara sekian banyak lelaki yang mendekatiku, sebutlah ia bernama Vreman. Umurnya 30 an tahun dan telah berkerja dengan pekerjaan yang mapan. Memiliki rumah dan mobil. Tanpa kenal lelah dan henti, ia berusaha mencari dan mendekatiku. Bahkan telah bertemu dengan kedua orang tuaku di pelosok desa. Ia memang ingin menikahiku.

Berulang-ulang aku katakan padanya. Aku belum ada niat untuk menikah. Namun tanpa bosan ia berusah terus untuk mendekatiku. Lewat seorang teman yang membocorkan keberadaan kos tempat tinggalku, ia berhasil menemui.

Aku menyambutnya dengan sopan. Lalu setelah basa-basi, aku langsung bertanya untuk apa dia mengejar-ngejar diriku. Dengan sopan aku berkata padanya, kalau aku tidak memiliki kelebihan apapun kecuali hanya sekedar jual suara dan goyangan tubuh. Sedangkan dirinya dari keluarga berada dan berpendidikan. Kalau hanya karena kecantikan tubuhku hingga ia lalu jatuh cinta, aku berkata padanya, itu namanya cinta nafsu birahi. Jangan karena tubuhku yang mampu bergoyang sexy lalu membuatnya cinta. Kalau hanya karena itu semua, beli saja mayatku.

Mendengar ungkapan hati ini, mas Vreman terdiam menunduk lama. Aku coba berkata padanya agar pulang dulu, sambil merenungkan dan berpikir masak-masak. Dan aku juga berkata kepadanya akan berhenti total dari pekerjaan sebagai biduan kampung, bila telah menikah.

Hinga lebih dari sebulan dia tidak pernah terdengar kabarnya. Aku tak ingat lagi peristiwa di senja hari itu.
Di suatu pagi, aku dikejutkan oleh kedatangan Vreman berserta seorang Bapak dan Ibu. Rupanya orang tuanya datang untuk melamarku. Singkat cerita hari itu juga kami meluncur ke kampung saya di pelosok Jawa tengah.

Semoga jalan cerita hidupku dapat dijadikan pelajaran bagi anak-anakku dan mereka yang tetap ingin berada di jalan yang benar. Trimakasih.