Selasa, 18 Mei 2010

ALQUR'AN YANG HILANG


            Bangsa penjajah telah berhasil menjauhkan dan meng'asingkan ummat Islam dari ajaran Agamanya.  Betul mereka masih mengaku muslim tapi soal penghayatan dan pengamalannya tentu masih jauh dari kualitas yang dikehendaki Islam.

             Ambil contoh kecil tentang Sholat dan Kemampuan membaca Alqur'an.  Masih banyak ummat Islam yang tidak melaksanakan Sholat apalagi membaca Alquran  secara rutin tiap hari. Antara keduanya tidak boleh terpisahkan.  Seseorang yang tidak rutin Sholat mustahil mau dan mampu membaca Alqur'an.  Tapi jika ia rajin dan rutin membaca Alqur'an  otomatis Sholatnya akan terjaga.

              Dari  tingkat SD hingga SMA  masih terlalu banyak pelajar muslim yang buta huruf Alqur'an. Menyedihkan memang !  Kenapa ini sampai harus terjadi ?  Jawabnya masih terlalu banyak ummat  Islam yang tidak merasa perlu memperhatikan Alqur'an  sebagai kitab suci yang mesti rutin dibaca. Kenapa tidak perlu ?  Karena pemahaman yang keliru.  Mereka seakan beranggapan Alquran adalah kitab suci untuk urusan akherat saja.  Bicara Alquran bicara sebuah kematian manusia.  Alquran terdengar manakala ada yang berpulang.  Bila tidak ? Ya tidak ada Alquran  yang terdengar.

               Alangkah sejuknya jiwa ini, manakala tiap usai Sholat Maghrib di sebuah rumah terdengar orang membaca Alquran.  Ayah dan Ibu beserta anak2nya membaca Alquran. Jikalau jasmani terasa panas bisa pasang AC   tapi jika jiwa atau hati yang panas maka Alquran lah obatnya.  

                 Bila badan kita butuh asupan makanan dan minuman  maka jiwa kitapun sama. Dialah Alquran yang menentramkan.   Ada yang  berkata biarpun tidak bisa baca teks asli Alquran tapikan  bisa membaca terjemahannya.    Justru "citarasa"   Alquran ada pada teks aslinya dan ini akan langsung berpengaruh ke jiwa kita,  apalagi bila rajin membacanya.

                  Berbagai tindakan yang tidak patut yang dilakukan oleh manusia 'waras  seperti yang kita sering lihat di TV atau membaca di Koran,  sangat mungkin dilakukan oleh mereka yang jauh  dari Sholat dan Alquran.   

                  Koruptor =  Korban Ulah pikiran kotor, untuk terapy nya hanya rajin2  Sholat dan rajin2 membaca Alquran.  Sayang ummat Islam telah dibikin jauh darinya. Dalam keyakinanku jika pejabat2 muslim diteliti  ku yakin banyak yang buta huruf Alquran.  Lalu bagaimana  jiwa mereka akan tenang saat  di mejanya ada uang panas ber M M !?

                   Pada akhirnya kita mesti sadar, tidak semua orang mampu dan mau berakrab-akrab dengan Alquran.  Hanya orang pilihanNya  yang mau dan sanggup mengakrabkan diri dengan Alquran.  Sayangnya itu hanya sedikit sekali.  Berbahagialah Anda bila termasuk yang sedikit Wallahu 'alam

Senin, 17 Mei 2010

Ku Merenung Di Atas Jembatan SURAMADU


Sejak diresmikan oleh Presiden SBY, di hatiku ada keinginan yang menggebu untuk dapat melihat jembatan SURAMADU dari dekat.

Alhamdulillah atas ajakan seorang teman belum lama ini aku dapat berkunjung ke sana. Rasa penasaran tak kuasa ku tutupi sejak aku masuk Taksi yang membawaku ke Bandara Soekarno Hatta. Selama dalam perjalanan ini yang ku bahas dengan seorang teman adalah tentang jembatan itu, ketimbang soal pekerjaan yang mesti kusiapkan. Dan mendaratlah pesawat yang kami naiki di Bandara Juanda. Secepatnya setelah menunggu untuk mengambil bagasi kami segera ke luar Bandara. Ternyata ada yang menjemput kami berdua. Utusan cabang Surabaya.

Perjalanan kami menjadi bertiga dengan Mas penjemput yang ramah dengan aksen logat bahasa Indonesia Surabayanya. Kami pun di antar ke hotel tempat meeting akan berlangsung esok pagi sekaligus tempat kami menginap semalam.

Jam sudah menjelang Magrib. Usai sholat Magrib, teman yang menemani dari Jakarta mengajak ku untuk makan malam di hotel. Tapi ku menolak, sambil mengajaknya cari makan di luar hotel karena sudah puluhan tahun lidahku tidak merasakan lezatnya Rawon Surabaya juga Rujak Cingur atau Tahu Campur khas Suroboyo.

Mobil innova yang dikemudikan Mas penjemput lalu membawa kami menyusuri jalan Embong Malang terus menuju Tunjungan sambil ku melihat Surabaya di malam hari. Oleh Mas penjemput kami di bawa ke sebuah Restoran sudah dekat daerah Perak .

Cukup lezat hidangan Nasi Rawon nya hingga tak terasa waktu cepat berlalu. Usai makan mobil innova membawa kami mengarah ke Jembatan Sura Madu.

Dari kejauhan cukup indah lampu-lampu yang meneranginya, makin dekat kulihat alangkah kagum hati ini melihat jembatan 'Raksasa yang besar membentang di atas laut. Ku katakan kepada Mas penjemput agar saat melintas di atasnya nanti jangan terlalu cepat agar puas hati menikmati.

Dalam renungan ku, mestinya kita menyadari potensi negara ini begitu kaya. Betapa tidak ? Kalo tidak kaya mana mungkin mampu membangun jembatan sebesar dan seluas ini. Teman Jakartaku berkata, boleh jadi ini dibiayai uang utangan !? Andaikata memang ini hasil uang utangan, kenyataannya pihak pemberi pinjaman toh mau meminjamkan uang dan terbukti ada hasilnya sebuah jembatan besar dan megah.

Kalo saja uang negara ini tidak banyak yang 'dicuri oleh 'maling berdasi, ku rasa bisa puluhan jembatan macam SURAMADU bisa dibangun. Jembatan sesungguhnya memiliki makna sarana yang menghubungkan dua tempat yang berjauhan sebagai akibat sesuatu yang memisahkan dua tempat itu dan ini bermakna filosofis sebagai sarana untuk menggapai kemakmuran dan kesejahteraan.

Etos kerja suku Madura sudah tidak diragukan lagi, dipadukan jiwa pemberani arek Suroboyo suatu perpaduan yang dahsyat. BerSynergy adalah kata yang 'merekatkan perbedaaan suku-suku bangsa yang beragam. Ini pun potensi bangsa kita yang jika dikelola dengan baik merupakan dinamisator kemajuan tidak kalah dengan bangsa Jepang.

Betapa kokoh jembatan ini gumamku dalam hati, tiang-tiang nya bagai 'raksasa di tengah laut sesuatu yang dulu hanya impian hari ini menjadi Nyata.

Tak kurasa mobil yang membawa kami 'City Tour telah tiba di depan lobby hotel. Moga tulisan sederhana ini mampu menyadarkan akan potensi bangsa kita yang besar. Yang terkadang dirusak oleh keserakahan. Semoga !!

Kendaraan Akherat.


Dari pameran Mobil Internasional. Sebuah mobil merk terkenal dikerumuni pengunjung. Harganya selangit. Interior dan asesorisnya wow keren habis. Semua memakai 'Sensitif Elektrik Sensor". Weeper misal bila hujan turun dia akan bergerak otomatis. Dan berhenti otomatis bila hujan telah henti. Mobil ini semakin 'merangsang karna yang menjelaskan segala keunggulannya seorang Sales Girl yang pintar memainkan lidah disertai tawanya yang renyah. Semakin lama kita mendengarkan suara komersilnya akan semakin terbakar nafsu untuk memiliki mobil itu tapi sulit terwujudkan karna harganya untuk ukuran orang sepertiku teramat Fantastis tak masuk akal. Tapi ku tak boleh putus asa. Karna toh kita semua akan Naik "Mobil tercanggih yang Polisipun tak akan pernah mau MenyeTopnya. Bahkan akan diberi jalan untuk lewat walopun lampu perempatan sedang merah. Mobil yang ku maksud adalah "KERANDA MAYAT CROWN LIMITED". Semoga kita tidak terlalu Cinta Dunia. Wallahu 'alam sebagai renungan di hari Jum'at.

Masih Adakah Jiwa Merah Putih Kita ???


 Kalah dan menang dalam pertandingan olah raga adalah hal biasa. Tapi jika kekalahan yang kita alami dirasakan dengan rasa  'cinta tanah air'  tentu terasa mengoyakkan jiwa kita.

Bulutangkis adalah cabang olah raga 'kebanggaan' kita sejak dulu.  Tahun 50an hingga 70an saat Radio merupakan barang mewah, hanya dengan laporan 'pandangan mata' sajalah kita dapat menikmati siaran langsung pertandingan bulutangkis.  Tapi efek dari siaran itu cukup dahsyat. Apalagi jika Indonesia kalah dada ini sangatlah sesak.  Dan bila kita menangpun manakala 'Indonesia Raya' berkumandang di Stadion luar negeri,  darah kebangsaan kita mengalir deras menyertai derai air mata bangga bahagia.

Tidaklah adil tentu bila perjuangan mengharumkan nama bangsa hanya diembankan kepada para atlit bulutangkis kita saja. Prilaku tidak jujur yng dipertontonkan elit bangsa seperti yang kita lihat di semua media adalah tontonan yang tidak elok karna sejatinya prilaku tidak jujur mereka adalah 'pengkhianatan keji kepada negara dan rakyat.

Membicarakan 'cinta tanah air terasakurang lengkap jika tidak mengenang Ir Soekarno. Dengan segala 'plus minus' nya, pribadi beliau tetap dikenang orang bahkan hingga keluar negeri.

Jama'ah haji kita dari dulu sering ditanya orang dari Afrika dan Timur tengah, tentang Ahmad Soekarno. Ya mereka tau Indonesia so pasti ingat Ahmad Soekarno.  

Gaung jiwa kebangsaan yang telah diwariskan oleh para Bapak Bangsa haruskah makin padam dan terkubur dengan rasa Rakus mengejar Rupiah demi keuntungan pribadi ?  
Kita memang krisis 'keteladanan' mencari pribadi yang sesuai antara kata dan perbuatannya.

Moga tulisan sederhana ini mampu mendidihkan darah merahmu ....mampu membangkitkan putih tulangmu..... jika kita memang cinta Indonesia berjuanglah mengibarkan merah putih sesuai kemampuan kita minimal jujur pada negara ini. Semoga  !!!

Minggu, 16 Mei 2010

Kesedihan Seorang Istri


  Telah datang kepadaku seorang istri dan ibu yang memiliki anak tiga.  Ketiga anaknya telah berusia remaja. Rumah ibu ini tidak jauh dari rumahku. Kepadaku si ibu menceritakan kepedihan hatinya terhadap kelakuan suaminya.

    Sebut saja si Suami bernama Bapak Fulan. Berbeda dengan istrinya yang taat beragama, Bapak Fulan justru sebaliknya. Meski mengaku muslim,  untuk Sholat  setahun hanya dua kali. Idul Fitri dan idul Adha.  Bila Maghrib tiba, si Ibu dan ketiga anak Sholat sebaliknya si Bapak  malahan tidur kecapek an pulang kerja. Belum lagi kebiasaannya 'minum khamar'. 

     Di kantornya si Bapak rupanya bertermu  Mantan Pacar yang telah berSuami dan memiliki anak dua.  Entah sejak kapan mereka saling mencintai yang jelas  mereka berdua teman sekantor.

       Cinta lama tumbuh kembali.  Kata-kata yang pas untuk melukiskan hubungan keduanya. Celakanya masing-masing mereka telah memiliki keluarga. 

       Yang membuat kepiluan hati sang istri bertambah sehingga 'Curhat kepadaku, adalah Sang Swami dan Mantan pacarnya rumahnya 'bersebelahan.  Sehingga seSabar-sabarnya istri yang Sabar sering Sang Istri 'melabrak dan berantam mulut dengan tetangga sebelah.  Sebenarnya 'Skandal Asmara antara Bapak Fulan dan Istri tetangganya telah menjadi buah bibir di kantor. Dan banyak teman yang berusaha untuk 'meluruskan.  Tapi cinta sering 'buta' karna Nafsu.

         Dan Suami tetanga sebelah, nampaknya terlalu lemah di depan Istrinya yang 'genit. Sehingga  skandal asmara yang terlarang ini pun tetap  terjadi.

          Dalam kesedihan yang memuncak, istri nya Bapak Fulan hanya menjadikan Sabar dan Sholat sebagai tempatnya mengadu. Anak-anaknya pun turut bersedih tapi tetap tegar di bawah bimbingan ibunya. Suatu malam dalam Sholat Isya  istri Bapak Fulan menangis sedih dalam sujud terakhir.  Mengadu kepada Sang Khaliq  kesedihan hatinya. Saking sedih  tanpa sadar ia tertidur dalam sujud.  dalam tidurnya ia bermimpi Sholat di depan Ka'bah di Mekkah. Mungkin ini firasat yang jelas tidak lama setelah ini,   dia bersama ibunya berangkat Haji.   Saat pesawat Landing di King Abdul Azis Airport, sebagaimana ia bertutur padaku,  air mata  ibu ini sulit dibendung. Tidak bisa dilukiskan dengan kata apa yang ia rasakan.  Meng Haru Biru.

           Sebagai seorang istri ia sebenarnya rela bila harus di madu asalkan suaminya jangan sampai Zina apalagi berpacaran dengan tetangga sebelah yang juga telah berkeluarga.

            Ketika tulisan ini kubuat, si Ibu telah bercerai dengan Bapak Fulan suaminya. Yang telah menikah dengan seorang gadis pilihannya.  Rumah yang dulu ditempati telah terjual.  Si ibu dan ketiga anaknya menetap di pinggiran Jakarta. Hingga kini  Ibu ini tidak menikah lagi.   Dari raut wajahnya nampak tegar dan sabar meski mendung kesedihan tak dapat ia tutupi.

             Semoga menjadi hikmah bagi kita dalam mengarungi hidup berkeluarga yang kadang mendapatkan cobaan hawa nafsu sebagai akibat Cinta Lama Bersemi kembali. Karena yang akan menjadi korban adalah anak-anak yang masih polos nan lugu.  Wallahu "alam