Senin, 27 September 2010

Bila Kasih Tanpa Sayang


Inilah yang terjadi bila rasa kasih tanpa sayang. Dalam bahasa sansekerta disebut dengan 'Welas Tanpo Asih'. Kasih Sayang dua kata yang tidak boleh terpisahkan. Bila terpisah, akan ada akibat negatif yang terjadi. Berikut sebagian kecil contohnya:

A. Seorang anak dibiarkan terus bermain tanpa pernah orangtua menegur untuk
membagi waktunya dengan belajar. Dengan alasan kasihan biarkan saja dia
bermain. Akibatnya si Anak mendapat nilai jelek di sekolah.

B. Seorang suami membiarkan saja istrinya yang tidak pandai mengatur keuangan
rumahtangga alias boros. Tanpa memberikan arahan dengan alasan kasihan biar
saja istriku asyik shoping. Akibatnya keluarga jatuh miskin.

C. Seorang komandan membiarkan prajuritnya tidak disiplin latihan tempur, dgn
alasan kasihan. Akibatnya terjadi kekalhan dalam pertempuran sesungguhnya.

D. Seorang Polisi membiarkan saja seorang pengendara motor tanpa memakai helm.
Dengan alasan kasihan. Biarkan saja dia begitu. Akibatnya bila terjadi kece-
lakaan akan fatal akibatnya.

E. Seorang istri membiarkan suaminya yang malas minum obat dengan alasan kasih
-an. Biarkan saja begitu. Akibatnya fatal.

F. Seorang mertua membiarkan menantunya yang malas sholat dan buta huruf
Al-Quran tanpa pernah memberi wejangan. Akibatnya ketika telah memiliki
anak, sang menantu tidak mampu membri pendidikan yang baik.

G. Seorang pimpinan perusahaan tidak menegur bawahannya yang tidak mematuhi
prosedur standard keselamatan kerja. Dengan alasan kasihan, akibatnya terjadi
malapetaka kepada si karyawan tersebut dan perusahaan.

H. Orang tua yang membiarkan anaknya bergaul dalam pergaulan bebas. Dengan
alasan biarkan saja kasihan dia kan sudah dewasa. Akibatnya si Anak ikut
Geng Narkoba, Free Sex dan akhirnya mati over dosis.


Demikian sekelumit contoh bila aktualisasi rasa Kasih Tanpa Sayang. Dengan menunjukkan rasa Kasih pada seseorang yang salah dan berlebihan berakibat fatal dan penyesalan tak berkesudahan.

Minggu, 26 September 2010

Harga Diri Ayah Yang Tergadai


Tersebutlah di pelosok negeri ini, seorang anak gadis. Dia sejak kecil disayang dan dimanja oleh kakak-kakaknya dan kedua orangtuanya.
Sebut saja nama gadis ini dengan nama Roxane. Ia anak bungsu dari empat bersaudara. Dari kecil anak ini memang mempunyai kepandaian dan prestasi di sekolahnya. Terbukti selalu ranking.
Pada saat ia berusia 11 tahun, ibunya wafat karena sakit. Singkat cerita anak gadis ini terus tumbuh dewasa. Berbeda dengan ketiga kakaknya, Roxane oleh sang Ayah disekolahkan hingga sarjana.
Sebagai anak yang cerdas Roxane, dapat menyelesaikan program sarjananya dalam bahasa Denmark. Bahkan ia sempat berkerja beberapa bulan di negara Denmark. Ayah dan kakak-kakaknya dengan berat hati melepas Roxane pergi jauh ke Eropah, mengingat dirinya seorang gadis sekaligus anak yang disayang. Pergi jauh ke luarnegeri tanpa ditemani muhrim sangatlah riskan dalam pandangan Islam. Apa yang terjadi dan apa yang ia lakukan di sana tidak ada yang tau. Hanya segenggam rasa percaya kepadanya, bahwa Roxane telah dewasa, sudah mengerti bagaimana menjaga kehormatan diri.
Sepulang dari kerja di Eropah, Roxanepun menikah. Seorang teman kakaknya berani melamar Roxane. Alangkah bahagianya keluarga mendengar anak sekaligus adik kesayangan akan menikah. Sayang seribu kali sayang, ternyata 'kegadisan' Roxane telah hilang dimakan seorang Big Bos. Menggemparkan sekaligus menyedihkan. Tapi Ayah Roxane tidak menunjukkan expresi marah. Seakan melindungi bahkan menganggap hal itu sebagai suatu yang wajar di zaman jahiliyah modern ini.
Alhasil meski pernikahan tetap berlangsung dengan lelaki yang makan getahnya, bukan dengan Big Bos yang mengambil kesucian Roxane, umur pernikahan itu hanya beberapa bulan saja dan hancur lebur, diterpa perceraian.

Dan sang Ayah sekali lagi melindungi anaknya, sekaligus menyalahkan suami Roxane. Dengan penilaian negatif.
Waktu terus berlalu. Tahun berganti tahun. Roxane tinggal dengan sang Ayah yang seorang pensiunan. Untuk keperluan hidup sehari-hari seperti biaya listrik dan air di rumah mereka , menjadi tanggungan pembiayaan Roxane.
Apa yang Roxane berikan pada Sang Ayah berupa sedikit uang belanja, uang listrik, telpon seakan menghipnotis dan membius Ayahnya untuk tidak memberikan wejangan dan nasehat tentang kehidupan. Apalagi mampu untuk memarahi Roxane.
Dan akhirnya berita yang sangat menghancurkan martabat harga diri keluarga adalah, ketika Roxane telah hamil di luar nikah dengan seseorang yang beda keyakinan.Pada saat seperti ini Sang Ayah tidak bisa berkata apapun kecuali menyuruh Roxane keluar dari rumah demi menutupi aib keluarga.
Semoga kisah nyata ini bisa kita jadikan i'tibar dalam mendidik keluarga. Semoga ! Tolong anda berikan komentar.

Sabtu, 25 September 2010

Mas 'Jarkoni Ikut Group Nato'


Di sebuah kawasan perumahan di utara kota Jakarta. Terpilihlah seorang ketua RW baru bernama Mas Jarkoni.
Warga memilihnya karena ia seorang yang berpendidkan tinggi, mudah bergaul pula. Bahkan pintar memberi saran juga pandangan yang visioner tentang bagaimana tata kelola daerah pemukiman.

Tatkala pemilihan ketua RW, semua calon harus menyampaikan visi dan misi jika terpilih nanti. Dan Mas Jarkoni sangat memukau dalam menyampaikan visi dan misinya. Sehingga tanpa disuruh dan tanpa money politic, secara mutlak Mas Jarkoni menang.

Sepekan setelah menjabat sebagai ketua Rw, Mas Jarkoni langsung memimpin rapat kabinet Rw. Pada acara rapat perdana ini, kembali Mas Jarkoni menyampaikan janji-janji yang telah ia sampaikan seperti pada saat pemilihan ketua Rw. Seperti program keamanan lingkungan terpadu, soal kebersihan, penyemprotan nyamuk demam berdarah, program sosial dsb.
Apa yang ia sampaikan, membuat staf Rw, terkesima. Apalagi para petugas keamanan lingkungan (hansip) sangat berharap realisasi pidato Rw baru itu. Betapa tidak ? Karena para petugas keamanan, dijanjikan kenaikan tunjangan bulanannya.
Sebulan sudah Mas Jarkoni menjabat Rw, warga mulai bertanya, bagaimana dan kapan janjinya akan terealisaikan ?? Herannya Mas Jarkoni akhir-akhir ini jarang terlihat. Kata istrinya, Mas Jarkoni sering pulang malam dan berangkat pagi-pagi buta. Maklumlah Jakarta adalah kota macet lalu lintasnya.

Sudah tiga bulan menjabat belum ada satupun janji manis Mas Jarkoni yang terwujud. Bahkan ketika memimpin rapat Rw, Mas Jarkoni sering berkelit dan berargumen karena berbagai sebab, janjinya belum dapat terwujud.

Pada saat meninjau persiapan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Mas Jarkoni memberi arahan kepada panitya agar berkerja sebaik mungkin. Juga menyapa ibu-ibu yang latihan paduan suara. Tapi nyatanya Mas Jarkoni sangat pintar memposisikan diri. Apalagi wajahnya yang ganteng dan murah senyum. Banyak ibu-ibu muda yang semula ingin bertanya tentang janji-janji Mas Jarkoni sebelum jadi Rw, menunda niatnya itu. Segan sih !
Dan hampir setahun menjadi Rw, Mas Jarkoni baru satu janji yang ia buktikan yaitu program siskamling. Itupun setelah ada teguran dari pihak kelurahan dan para ketua Rt. Lama kelamaan banyak warga yang semula kagum dan simpatik terhadap kepribadian Mas Jarkoni yang terlihat visioner, menjadi kecewa berat. Karena Mas Jarkoni ternyata hanya pandai tebar janji dan tebar pesona saja.
Harapan para warga Rw untuk memiliki ketua Rw yang pintar dan memiliki visi kedepan ternyata pupus hingga masa jabatan Mas Jarkoni habis. Dan anehnya Mas Jarkoni seperti tidak memiliki dosa, ia tetap percaya diri berargumen dan berkelit dengan berbagai macam cara dan alasan tatkala banyak warga yang menanyakan perihal janji-janjinya dulu.
Semoga kisah singkat ini menjadi pelajaran bagi diriku dan dirimu agar berhati-hati dengan janji yang diucapkan. Kecuali kita mau ikut Mas Jarkoni menjadi anggota group "NATO", yaitu Not Action Talk Only. Semoga Bermanfaat.

Jumat, 24 September 2010

Sampah Mengancam Kesehatan Kita




Tanpa kita sadari setiap hari sebagai makhluk hidup yang berkehidupan dinamis, setiap hari kita menghasilkan sampah-sampah. Yang jika tidak kita kelola dengan baik sampah-sampah itu akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan yang pada akhirnya akan mengancam kesehatan manusia khususnya.

Islam sebagai agama yang mengajarkan kasih sayang untuk semesta alam, mendidik penganutnya untuk menjaga kebersihan badan misalnya ketika sedang di dalam toilet. Ajaran Islam untuk bersuci badan ini dikenal dengan istilah Thoharoh. Bahkan untuk soal air yang akan dipakai untuk bersuci tuntunan Islam sangat rinci membagi klasifikasi air.

Realitanya ummat Islam banyak mengabaikan ajaran Islam tentang kebersihan diri dan lingkungan. Akibatnya hal itu dijadikan sebagai persoalan yang menyudutkan Islam oleh mereka yang membenci Islam. Selalu agama Islam diidentikkan dengan kemiskinan, kebodohan, kekotoran, kekerasan dan terorisme yang sadis dan brutal.

Allah swt, menciptakan alam semesta begitu permai dan indahnya. Akibat keserakahan dan kerakusan manusia, keseimbangan lingkungan hidup menjadi rusak. Sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mampu menemukan plastik dan stereo foam. Hasil penemuan itu sungguh sangat banyak manfaatnya. Tapi di sisi lain, bila plastik dan streofoam itu telah menjadi sampah, tidak mudah manusia untuk memusnahkannya. Maka yang terjadi, bumi kita yang indah permai ini banyak ditebari sampah-sampah plastik dan streo foam itu. Yang justru akan mengancam kesehatan manusia khususnya.

Upaya kerjasama dari pemimpin dunia untuk menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup akan sia-sia jika tidak diikuti kesadaran dari setiap warga negaranya akan pentingnya melestarikan keindahan dan kebersihan diri dan lingkungan.

Penulis tinggal di wilayah Jakarta Utara, sangat sedih dan prihatin. Manakala sering menemukan saluran air limbah rumah tangga penuh dengan aneka ragam sampah. Di wilayah pemukiman itu bila kita tanya warganya, agama apa yang mereka anut ? Hampir pasti mereka menjawab Islam. Tapi bukan salah Islamnya, melainkan salah pemeluknya yang boleh jadi tidak faham atau kurang menghayati arti sebuah kebersihan diri dan lingkungan.

Memang untuk memelihara dan menjaga kebersihan diperlukan biaya. Misalnya uang iuran kebersihan. Inilah yang seakan menjadi lingkaran setan bagi warga masyarkat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Jangankan untuk uang kebersihan, untuk makan dan biaya hidup saja mereka sangatlah minim.

Tapi kupercaya, jika mereka ada kesadaran dan kemauan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan pastilah ada solusinya.

Maka melalui tulisan sederhana ini aku mengajak diriku dan dirimu, mari bersama berbuat sesuatu untuk dan demi kelestarian dan keindahan lingkungan hidup kita. Semoga bermanfaat !

Kamis, 23 September 2010

Peci Pengawal KEPRIBADIAN


Kebanyakan orang menyangka bahwa peci hanya pantas dan perlu di gunakan ketika hendak pergi sholat ke Masjid. Atau ketika seseorang hendak menghadiri upacara kenegaraan ataupun resepsi pernikahan.

Bagi diriku peci sangatlah berguna sebagai pengawal kepribadian agar selalu berada di atas jalan yang baik sesuai keyakinan yang kuanut yaitu Islam.
Semula ada rasa canggung, apalagi tidak sedikit rekan kerja yang entah bercanda atau tidak, mereka seakan mentertawakanku. Atau memanggil dengan panggilan 'Pak Ustadz', atau pak haji. Tapi semua sanjungan atau ejekan tidak kuhiraukan yang penting bagi diri ini peran peci sangat membantu untuk menjaga kepribadian atau akhlaq Islami.

Di dalam dunia pergaulan hidup modern, dimana batasan halal haram atau muhrim non muhrim kurang diperhatikan. Seringkali kepribadian baik akan mudah larut dengan mereka yang memiliki kepribadian negatif. Maka disinilah diperlukan suatu cara sekaligus alat bantu agar seseorang yang bertekad keras hendak menjaga sisi positif dari kepribadiannya, relatif tebantukan. Dan itu terdapat pada alat yang dipakai di kepala yang bernama PECI.

Suatu hari dengan teman kerja aku diajak pergi makan sekaligus melihat-lihat model-model baru HP. Pada sebuah Mall kami berempat memasukinya. Aneka ragam barang dagangan juga warna warni baju pengunjung Mall. Secara jujur aku katakan padamu, sebagai lelaki normal sangat senang melihat wanita yang terbuka auratnya. Meski hanya betis, paha, bibir, dan bagian dada. Bahkan pusarnya sekarang bukan hal aneh. Tapi masalahnya, halalkah mata ini memandangnya ?? Atau bagiamana cara agar dapat mengendalikan nafsu pada lawan lain jenis ? Ketika di dalam Mall yang sejuk dan hingar bingar laksana sorga dunia.

Dalam sebuah audit keuangan perusahaan, ada upaya negosiasi damai untuk penyelamatan laporan agar tetap menyenangkan semua pihak yang berkepentingan. Dan diriku termasuk berperan dalam berakrobat angka-angka. Usai acara 'pertunjukan akrobat angka', ada 'amplop' yang diberikan untukku sebagai ucapan trimakasih. Tidak perlu kujelaskan kelanjutannya yang jelas peci ini sangat berguna untuk menjaga diriku mabok uang.

Satu saat dalam rapat pimpinan perusahaan, harinya bertepatan hari jum'at. rapat dimulai jam 10 pagi. 25 menit menjelang sholat jum'at, rapat belum usai bahkan sedang seru-serunya. Rupanya mata pimpinan perusahaan melihat peci yang tersandang di kepalaku seakan gelisah dan berkata, rapat ditunda saja karena mesti istirahat untuk sholat jum'at.

Apa yang kucritakan disini hanyalah sekelumit contoh betapa peci sangat membantu dalam menjaga kepribadian dan semangat menjalankan nilai-nilai kebajikan universal. Semoga bermanfaat.